Part 9 : Confession Of Love

2.9K 318 8
                                    

Lisa mulai mengepalkan tangannya kuat. Dengan memposisikan dirinya, gadis thailand itu mulai meninju punch mitt saat sang pelatih memberikan aba-aba untuk mulai. Pukulan demi pukulan Lisa lakukan. Sesekali ia menendang punch mitt itu sesuai arahan sang pelatih.

Merasa puas dengan teknik dasar yang Lisa lakukan. Sang pelatih memerintah anak didiknya itu untuk melakukan teknik baru yang sudah mereka pelajari seminggu yang lalu, yaitu circle knee.

Lisa sempat ragu karena ia belum menguasai teknik itu. Tapi karena ini perintah dari sang pelatih, mau tidak mau gadis jangkung itu harus tetap melakukannya. Memposisikan diri, Lisa mulai bediri tegak mengumpulkan seluruh tenaganya yang berpusat pada lutut kakinya.

Merasa seluruh tenaganya sudah berkumpul, gadis jangkung itu mulai memutar tubuhnya menyerang sang pelatih dengan sekuat tenaga. Tapi sialnya, mata Lisa tanpa sengaja melirik Jennie sedang bencengkrama dengan seseorang yang sangat Lisa benci.

Karena dirinya yang kurang fokus alhasil membuat tubuh Lisa seketika terjatuh di atas ring. Jisoo yang sedari tadi memperhatikan Lisa mulai panik dan langsung menghampiri gadis jangkung itu dengan khawatir.

"Yak... gwenchana?" Tanya Jisoo saat ia sudah berada di hadapan Lisa.

Lisa mengangguk, lalu ia kembali berdiri mengabaikan rasa sakit akibat terjatuh tadi.

"Oppa, aku rasa Lisa butuh istirahat" ucap Jisoo pada sang pelatih. Ia pikir Lisa mungkin lelah sehingga gadis jangkung itu bisa sampai terjatuh seperti tadi.

"No... lebih tepatnya kalian harus pulang. Lisa sudah berlatih tiga jam dan itu sudah cukup untuk hari ini" Ucap sang pelatih yang membuat Jisoo terkekeh.

Lisa mendengus kesal lalu menatap sang pelatih dengan dingin. Sedangkan yang ditatap terlihat biasa saja, Lisa memang selalu seperti itu jika sang pelatih menyuruhnya untuk pulang. "Kau memang tidak pernah niat untuk mengajari ku" katanya.

Sang pelatih hanya mendengus pelan, lalu menatap lembut gadis berkebangsaan Thailand itu. "Jangan keras kepala Lisa. Kau sudah latihan tiga jam tanpa istirahat itu sudah sangat cukup. Lagi pula kemampuan mu tidak diragukan lagi. Hanya saja tolong untuk tetap fokus, arra?"

Sang pelatih tentu saja tahu alasan apa yang membuat Lisa sampai terjatuh. Bukan karena Lisa tidak menguasai teknik yang ia pelajari atau bahkan kelelahan seperti yang dikatakan Jisoo. Itu semua karena Lisa tidak fokus sampai ia lupa bahwa teknik circle knee perlu memutar tubuh dengan cepat.

Gadis thailand itu mengangguk paham, tanpa mengatakan apapun Lisa langsung pergi memasuki ruang ganti untuk membersihkan dirinya sebelum pulang.

"Anak itu... dia pasti kesal karena kau menyuruhnya pulang, Oppa"

"Biarkan saja, lebih baik dia marah dari pada nanti tubuhnya tidak fit saat bertanding"

"Kau benar, oppa" ucapnya tersenyum menatap sang pelatih. "Menurut mu... apa Lisa akan menang melawannya ?"

Jisoo tidak pernah meragukan kemampuan sahabatnya itu. Hanya saja jika melihat lawannya nanti membuat Jisoo menjadi tidak yakin. Karena Jisoo sangat tahu itu pasti sulit untuk Lisa.

"Seperti yang selalu aku katakan, Jisoo-ya. Kemampuan Lisa tidak diragukan lagi. Dia selalu menghapal teknik baru dengan mudah dan itulah yang membuat sulit untuk mengalahkannya. Tetapi... Hanbin. kemampuannya tidak bisa di remehkan"

Jisoo mengangguk paham. Gadis yang memiliki bibir berbentuk hati itu hanya bisa berharap, siapapun yang menang minggu depan, semoga tidak ada yang terluka ataupun merasa bersalah nantinya.

THIS LOVE HAUNT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang