Hey para pembacaa...
**
Kami sudah tiba di jogja tempatnya di favehotel. Kami di jemput oleh Pak Bayu"Tinggal aja Pak kita mau istirahat dulu" ujar Vino kepada Pak Bayu
"Pak Vino dan Bu Lala kalau ada perlu bisa langsung menelpon saya. Saya pamit dulu" ujar Pak Bayu yang aku balas dengan anggukan
"Ini kunci kamar kamu. Kamar kamu ada di sebelah kamar aku" ujar Vino. Aku mengambil kuncinya dan segera masuk ke kamar.
Aku menaruh tas ku di dalam lemari dan bersiap untuk merebahkan diri di tempat tidur tapi tiba - tiba aku melihat beberapa binatang kecil menjijikan ada di bantal tempat tidurku
"Aaaaaaaaa......." aku berteriak keras dan berlari ke pojokan kamar
Pintu terbuka dan aku berlari kearah pintu menabrak tubuh tegap dihadapanku dah membuat kita terjatuh dilantai dengan aku berada di bawah pria itu. Ya, pria itu Vino.
Matanya teduh menatapku, aku menatapnya juga. Jarak wajah kami sangat dekat. Lalu aku melihat Vino mendekatkan wajahnya dan memiringkan kepalanya. Hidung Vino menyentuh hidungku. Reflek mataku langsung terpejam dan merasakan sesuatu yang hangat, basah dan kenyal menyentuh bibirku. Aku masih menutup mataku entah mengapa jantungku seolah berhenti berdetak. Darah dari kepalaku mengalir deras membuat tubuhku terasa kesemutan.
Semenit aku membiarkan kondisi ini, bodohnya aku hanya diam membiarkan Vino menyatukan bibir kami. Dan aku tersadar bahwa ini salah.
Aku mendorong tubuh Vino dengan keras. Dan duduk di hadapannya
"Ma-maaf La, aku..."
"Lebih baik kamu keluar sekarang!" jawabku tanpa mau menatap matanya
"Tapi La.. Aku.."
"Kamu mau pergi atau aku yang keluar" aku memotong perkataannya
"Ya .. Ya aku keluar" Vino beranjak
Aku terpaku di kamarku memikirkan kejadian beberapa saar lalu. Kenapa aku dengan bodohnya membiarkan Vino mencium bibirku. Apa yang aku rasakan ini? Kenapa perasaanku aneh sekali.
Seharian ini aku tidak berniat keluar kamar, aku mengurung diri di dalam kamar memikirkan segala perasaan yang ada saat ini. Kenapa baru di cium segitu aku jadi begini.
**
Tok .. Tok .. Tok...Aku membuka pintu kamarku dan bersiap untuk berangkat liputan
"Sarapan dulu La" sapa Vino saat aku membuka pintu
Aku menatap Vino, ada perasaan aneh di dalam diriku. Ada apa sih ini? Aku jdi sedikit gugup berhadapan dengan Vino.
"Aku .. Aku gak laper"
"Kamu dari semalam ga makan apa - apa. Nanti kamu malah sakit" ujar Vino
"Aku gak laper Vin. Aku sudah minum susu tadi. Ayo kita berangkat" aku berusaha untuk tidak menatap matanya. Entah aku merasakan getaran yang aneh
"Hati - Hati La, dia itu sedikit berbahaya" ujar Vini mengingatkan aku pada pria yang akan aku wawancarai
Aku hanya mengangguk dan berjalan mendekati pria itu. Duduk di sampingnya dan menoleh sesaar kearah kamera
"Saya ingin mewawancari bapak, apakah bapak bersedia?"
Pria itu masih menunuduk tanpa menjawab pertanyaanku. Tiba - tiba bapak itu mencengkram pergelangan tanganku, dia menarikku dan berusaha mencekikku namun tiba - tiba
Bukk!!!!!
Pria ity terjatuh ke bawah dan dengan segera polisi mengamankannya. Vino telah memukul pria itu. Dia menarikku ke dalam pelukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
CINLOK
RomanceMenjadi seorang wartawan adalah cita -cita Lala dari dulu. Namun panggilan pekerjaan itu datang di saat dia akan segera menikah dengan Raffa. Hubungannya dengan Raffa pun menjadi renggang. sampai Lala terjebak Cinta Lokasi dengan kameramennya. bagai...