Melati

2 0 0
                                    

Happy Reading

Terlihat sepasang kekasih tengah asyik berbincang di sebuah bibir pantai. Sambil tertawa dan sesekali bermain air mereka tampak sangat bahagia.

"Bagaimana pertemuanmu dengan Myra?" Tanya sang kekasih.

"Aku sangat puas hari ini, kau tahu dia bahkan meninggalkan cafe karena kesal," ujar sang wanita.

"Ini masih panjang buat balas dendam," ujar sang kekasih.

"Kamu benar,"

Bibi Jean sedang sibuk di kantor. Sebenarnya Bibi Jean tidak terlalu paham masalah kantor karena dia sendiri tidak punya pengalaman.

Tapi, dia berlagak sok tahu agar harga dirinya tidak jatuh dihadapan para karyawannya. Selama ini yang mengurus semua masalah perusahaan adalah manajer kepercayaanya.

"Gimana perkembangan perusahaan," tanya Bibi Jean.

"Saya rasa kita harus mencari investor untuk proyek selanjutnya," ujar sang manajer.

"Kalo begitu cepat cari investor," ujar Bibi Jean.

Bibi Jean lalu berlalu pergi dengan angkuh. Manajer yang melihat itu merasa kesal "dia selalu menyuruhku melakukan semuanya sedangkan dia hanya menikmati jabatan buta," batin sang manajer.

Myra pulang kerumah dengan kesal. Hari ini bukannya merasa senang tapi Myra merasa sangat buruk semua orang memuji Hazel bukan dirinya.

"Memangnya aku kurang cantik," ujar Myra sambil masuk kerumah.

"Wajahmu memang cantik tapi hatimu busuk,"ujar Bik Siti.

Mendengar hal itu, Myra merasa kesal dan ingin menampar wajah tua Bik Siti. "Kau!" Kesal Myra tapi sebelum tanganya menyentuh wajah Bik Siti, terlihat mobil Bibi Jean memasuki pekarangan rumah.

"Ada apa Myra?" Tanya Bibi Jean.

Myra hanya terdiam "mama sudah pulang?" Tanya Myra manis. Bibi Jean hanya menggaguk sambil masuk kedalam rumah.

Entah mengapa jantung Gashela berdetak sangat cepat."ada apa denganku?" Ujar Gashela bingung. Saat tengah asyik melamun, tiba-tiba saja seseorang menyengol Gashela hingga terjatuh.

"Akhhhh," rintih Gashela.

"Maaf kau tidak papa?" Tanya seorang lelaki yang menabrak Gashela.

"Tidak papa," sambil menerima uluran tangan.

Namun, seseorang melepas dengan kasar uluran tangan tersebut, lalu menarik Gashela kasar ke ruang UKS. Gashela yang ditarik-tarik merasa kesal hingga membuat dia menjadi pusat perhatian.

"Kamu suka sekali menarik orang," kesal Gashela.

Robby hanya terdiam sambil membawa P3K lalu berlutut dibawah Gashela. Robby mulai mengobati lutut Gashela yang berdarah. Gashela yang melihat itu merasa bingung karena dia sama sekali tidak menyandari kalau lututnya terluka.

Selesai mengobati luka Gashela, Robby berlalu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun. Gashela yang melihat Robby pergi merasa aneh. "Sok cool banget sih," batin Gashela.

Gashela (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang