Chapter 9

2.2K 294 15
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

||06.58 AM||

Tik tik tik

suara tetesan air hujan yang terdengar disekitaran lingkungan kontrakkan seok.

'padahal aku berharap cuaca cerah' batin seok sembari menyilangkan tangannya didada.

Seok sudah berseragam rapi untuk bersekolah namun seok sedikit kecewa oleh cuaca hujan dengan diiringi kilat hari ini.

Seok pun menggeledah seisi rumahnya untuk mencari payung.

"Ada!"

"eh? Berlubang!!"seok dikecewakan lagi,namun bedanya tadi dengan cuaca ini dengan payung.

Tok Tok Tok

"AH IYA SEBENTAR!!"
siapa yang berkunjung ke sini? padahal seok mau berangkat sekolah.

Cklek

"Hi!seok!" sapaan dari jay dengan supirnya yang berada disampingnya sembari memayungi jay

"Hai j-juga jay!?"

"Mau berangkat denganku? Pakai mobil kok lagian kan hujan nanti kamu demam!".

'Tawaran yang bagus!terima tidak ya?' seok memikirkan hal itu sebentar.

"Tenang seok Ga ngerepotin aku kok" Jay melihat dari mata seok bahwa seok sebenarnya merasa bahwa jay akan direpotkannya padahal mah tidak sama sekali.

'Dia membaca pikiranku ya?'

"Terima kasih jay" Seok pun segera menuju ke mobil jay dengan payung yang dibawakan oleh jay untuknya

Sesampainya Dimobil

DER!

suara kilat menggelema

dag-dig-dug jantung seok, sebenarnya dia takut akan hal yang keras namun dia tidak menunjukkan rasa takutnya didepan jay.

'kapan ini berakhir!aku benci hujan yang seperti ini'


Sesampainya Dikelas

"Eh?kok sepi?" Seok berhenti sesaat didepan pintu kelas.

Kelas kosong seperti hari libur padahal kelas-kelas lain pada masuk namun kelas jurusan seok kok tidak ada orang kecuali dirinya dan jay.

"Mungkin karena hujan?jadi mereka males-malesan dirumah" ujar jay

"Hm mungkin?"

Sesaat kemudian terasa Canggung.

ya itu yang sedang seok rasakan saat berduaan dengan jay didalam kelas yang sunyi apa lagi kini jay sedang duduk ditempatnya zin dan bisa dibilang sedang duduk disampingnya.

Seok menatap wajah jay yang tampan itu,walaupun setengah tertutup dibagian mata tetap bisa terlihat bahwa jay itu cukup tampan.

"Jay Kau Sangat Tampan. . ." Tanpa disengaja Seok mengucap isi hatinya secara tidak langsung.

"Hm?Benarkah?" jay lantas menoleh dan mendekatkan wajahnya kearah wajah seok sehingga seok bisa merasakan hembusan nafas dari jay.

niatnya untuk memastikan saja

'Gawat aku keceplosan!' seok pun kini hanya bisa malu tanpa berkata-kata.

"i-iya" Gugup seok

CUP!

"Hmh?!!" tanpa aba-aba tiba-tiba jay mencium bibir manis seok secara halus.

'a-apa ini?' Seok tak bisa berkata-kata.

Love Park Hyungseok • LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang