┻┻︵¯\ Chapter 19 /¯︵┻┻

108 13 0
                                    


"Kesempatan bagiku untuk lebih dekat dengan Jongho!"

.
.
.
.
.
.
.
.
—☆✧—
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau kenapa selalu menarik diriku disaat ada kesempatan?" tanya Jongho kepada Yeosang.

Btw, mereka sedang berada di dekat area Namsan tower karena Yeosang bosan dengan danau, sungai, dsb.

"Tidak ada."

"Ck! Menyebalkan kau."

"Kkkk...begitulah aku."

Mereka diam setelah percakapan singkat itu. Lalu Yeosang menarik kepala Jongho agar menyender di bahunya. (Ngegas anjir wkwkwkwkwk)

Tentu saja Jongho terkejut dengan tindakan Yeosang yang tiba-tiba ini, bahkan wajahnya sudah memerah padam.

"Sang? Bukankah ini terlalu-"

"Sstt...aku tau kau sedang memikirkan rumor itu. Dan mungkin masalah lain, jadi bersenderlah pada bahuku." ucap Yeosang lembut lalu mengusap lembut kepala Jongho.

Jongho yang diperlakukan seperti itu pun lalu menelusup kan kepalanya ke dada Yeosang dan memeluknya.

"Entah kenapa perasaanku tidak enak." gumam Jongho yang masih bisa didengar Yeosang.

"Semuanya akan baik-baik saja, jangan khawatir." bisik Yeosang lalu membalas pelukan Jongho.

Pelukan itu bertahan selama 15 menit, hingga Jongho melepaskan pelukannya dan mengangkat kepalanya menebalkan jarak diantara keduanya.

"Terimakasih h-hy-hyung." cicit Jongho

"Kau memanggilku hyung?"

"Ya, karena kau lebih tua dariku. Jadi kurasa aku, harus memanggilmu hyung." jelasnya kepada Yeosang.

"Kkkkk...kau lucu sekali, Ho." ucap Yeosang lalu mencubit gemas pipi gembil Jongho.

"Awww!! Hyung sakit!! Yeosang hyung?!" minta Jongho agar tangan yang sedang mencubit pipinya itu.

Setelah mendengar permintaan Jongho, Yeosang melepaskan cubitannya. Terkekeh tampan saat melihat Jongho mengelus pipi kanannya yang menjadi korban tangannya itu.

"Kau benar-benar kejam hyung." kata Jongho yang masih mengelus pipinya itu.

"Kkkk...salah siapa lucu begitu, aku jadi gemas!"

"Sudahlah.."

"Hei jangan ngambek...Hyung minta maaf ya!"

"Ck, aku tidak dengar."

Ya begitulah, mereka bercanda ria hingga tidak sadar ada yang mengawasi mereka berdua.

"Hahahaha....sebentar lagi tawa mereka akan berubah menjadi tangisan yang merdu ditelinga bos. Hahahaha.."

Lalu dia menghilang memacu mobilnya keluar dari area Namsan tower.

.
.
.
—☆✧—
.
.
.

Saat ini Zero berada di cafe dekat rumahnya, dia berada di KorSel bersama dengan bibinya. Kedua orang tuanya sudah pergi menghadap sang pencipta saat usianya 10 tahun.

Diajak sang bibi untuk tinggal di rumahnya yang ada di KorSel setelah 1 minggu sepeninggal orang tuanya.

Bibinya malam ini tidak bisa pulang karena masih sibuk dengan pekerjaannya sebagai staf marketing sebuah perusahaan.

Dia sedang menunggu pesanan miliknya tiba, sudah 10 menit dia menunggu. Tanpa sadar dia melamun, entah melamunkan apa hingga seseorang menepuk bahunya.

"Melamunkan apa Shota?"

YeoJong || Get You now Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang