┻┻︵¯\ Chapter 21 /¯︵┻┻

112 14 1
                                    


"Kau akan tahu, jika kau peka."

.
.
.
.
.
.
.
.
—☆✧—
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa maksudmu?"

"Ck. Dasar, uke tsundere, tidak peka, hidup lagi." ucap Dami

"Menyebalkan kau Yu Bin."

"Yak!!"

"Memang seperti ini sifat kalian yang asli?" tanya Yeosang tidak percaya.

"Ck, aku yang sudah mengenal Jongho dari lama saja baru tau sekarang." timpal Minji

"Memang begini kami dari dulu." ucap Dami

"Owh iya! Zero!" panggil Yena

"Apa?"

"Itu, kau...sebenarnya..."

"Anak buah Eommamu? Nyonya Choi? Ya, aku anak buahnya."

"Tapi, bagaimana bisa?" tanya Jisu

"Singkat cerita, Eommamu memperkerjakan ku untuk mata-mata dan lain-lain. Itu saja yang bisa aku katakan." jelas Zero

"Pantas, kau mau saja saat Jongho selaku memintamu." timpal Hyunsuk

"Ya, jika tidak gajinya pasti dipotong." timpal nyonya Choi.

"Eoh? Eomma sudah selesai?"

"Iya, Jisu. Appa kalian dimana?"

"Di teras sedang berbicara dengan tuan-nyonya Lee dan Hayase." jawab San

"Baiklah, Eomma akan ke teras."

"Ne!"

Setelah nyonya Choi pergi mereka melanjutkan perbincangan mereka yang tertunda tadi.

"Oh iya! Tadi saat aku sedang melawan anak buah tuan Choi...sekilas aku melihat...ada yang memeluk tuan Choi." adu Dami

"Eh?? Benarkah??!! Tapi, siapa?" kaget Jisu

"Entahlah, aku lihat dia laki-laki...dan...eee...aku harus mengatakannya tidak?" nanggung Dami

"Katakan saja!!" bentak Yena karena sudah sangat penasaran, jiwa fujoshi nya sudah tidak dapat ditahan saat mendengar itu.

"Dia....dia...men-men-menj-menji-menjilat telinga tuan Choi? Entahlah aku tidak bisa melihat dengan jelas." sambung Dami

"I'm ok, seriously i'm ok, serious!!!" girang Yena semangat.

"Eonnie astaga -_-"

"Kau tau!! Aku benar-benar menyukai berita ini!! Hahahaha!!" gila Yena semakin menjadi-jadi saat dia membayangkannya.

"Reo."

"Ne, Eomma?"

"Ayo pulang, sudah malam. Samchon dan Imo pasti sudah menunggu di rumah." ajak nyonya Hayase lembut.

"Um! Aku pulang dulu." pamit Leo kepada yang lain.

"Ya! Hati-hati!"

Setelah itu Leo dan keluarganya pun pulang, lalu disusul Zero beberapa menit kemudian. Dami dan keluarganya pun pamit dan seperti itu terus hingga semuanya pulang kerumah masing-masing.

Jongho baru saja selesai membersihkan tubuhnya, dan dia sedang berbaring di kasur empuknya.

Memikirkan perkataan sahabatnya itu.

"Ya...sebaiknya kau peka Choi Jongho. Ada seseorang yang mati-matian untuk menjadi kekasihmu."

"Apa maksud perkataannya itu?"

YeoJong || Get You now Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang