- HAPPY READING -
06. P E L A N G I
❝Kita hanya sebatas masa lalu yang mustahil menjadi satu. ❞༻❁༺
"Tumben kesini" beo Lakuna melirik sekilas pada Kagendra yang tengah asyik ngemil di sampingnya.
"Bukannya dulu sering ya gue kesini?" Yah, Lakuna dipaksa untuk flashback masa-masa mereka. Hal yang paling gadis itu sesali, kenapa sebodoh itu dulu.
Lakuna memilih diam, karena Kagendra selalu punya jawaban yang menariknya kembali ke masa lalu. Tapi canggung juga, dulu selalu Lakuna yang cerewet, tapi sekarang mau cerewet-pun Lakuna juga bingung ingin membicarakan apa.
Fyi, Jenar sudah pulang ya. Karena bosan menunggu Nayaka yang ternyata tidak jadi datang karena alasan "Kambing gue lahiran" Ya terserah lah, laki-laki itu menjadi bidan dadakan. Jenar memutuskan untuk pulang karena ibunda ratunya sudah menimbulkan kebisingan di ponsel gadis itu.
Walaupun terbesit rasa khawatir akan keadaan Lakuna yang ditinggalkannya, karena Kagendra tetaplah laki-laki yang notabennya mantan Lakuna dan Jenar tidak percaya sama sekali dengan laki-laki itu.
Tapi apa boleh buat, semoga saja Kagendra punya rasa sadar diri sadar posisi.
"Ge, udah mau malam. Gak pulang?" tanya Lakuna ragu, takut dikira mengusir tamu tak diundang itu.
"Sebentar" Kagendra lamat-lamat mengambil penjepit rambut dari sakunya. Penjepit karakter yang dulu pernah menjadi milik Lakuna, tapi dulu saat mereka masih bersama.
"Jangan sakit lagi Na" ujarnya lirih meraih tangan Lakuna, membukanya dan menaruh penjepit itu disana.
"Gue pulang" Lakuna hendak berdiri untuk sekedar menghantar Kagendra tetapi bahunya di tahan oleh laki-laki itu.
"Gak usah," Kagendra tersenyum, "Bu Gie, jagain Lakuna ya!" teriak Kagendra yang langsung dibalas acungan jempol Bu Gie dari lantai atas.
"Langsung istirahat" Lagi-lagi Kagendra bersikap layaknya mereka masih menjadi pacar, laki-laki itu mengusap surai Lakuna sebelum benar-benar keluar dari rumah itu.
Sikap Kagendra, seolah memberi secerah harapan bagi Lakuna, seolah meyakinkan Lakuna lagi bahwa dirinya sudah lebih baik. Namun, tetap saja Lakuna adalah manusia yang susah percaya kepada orang, apalagi orang itu pernah membuatnya kecewa sebelumnya.
Kita dulu memang pernah bersama, tapi rasanya cukup. Mungkin takdir semesta bisa lebih baik, menghilangkan kamu lalu diganti yang lebih dari kamu. Tapi tetap saja, kamu selalu jadi tokoh utama dalam ceritaku.
Lakuna lantas naik untuk ke kamarnya, meninggalkan ruang tengah yang sepi seketika. Sangat sepi, bahkan maling pun sampai ragu untuk mendatanginya.
Lain halnya Nayaka di sekolah, lain lagi kalau sudah di rumah, apalagi di room chat. Nayaka sudah seperti mempunyai kepribadian yang banyak, bukan lagi ganda ataupun triple. Contohnya saat ini juga, laki-laki itu sudah spam chat Lakuna, menanyakan keadaannya bersama Kagendra tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JALADARA
Teen FictionSebuah kisah, alur klasik, tentang sebuah perjuangan, kebahagiaan, dan berakhir dengan perpisahan. Mereka yang akan menemukan jalan masing-masing, menuju masa depan. ━━━━━━━━━━━━━━━ HIGHEST RANK : 1 - lila 1 - harsa 2 - sura 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭 : 𝟖...