𝔍 𝐀 𝐋 𝐀 𝐃 𝐀 𝐑 𝐀

125 63 67
                                    

|| P R O L O G ||

Mereka Lakuna, Harsa, Nayaka, Sura, dan Lila. Kenangan indah dalam kisah masa kecilku. Selamat membaca.

❝Bukan rasa, tapi kita yang salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Bukan rasa, tapi kita yang salah.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Nayanika itu menatap sendu gundukan tanah di depannya. Tempat yang ramai beberapa saat itu kini telah sepi dan hanya menyisakan dua anak manusia disana.

"Terima kasih, ya" ujarnya.

Gadis di depannya itu tersenyum menampilkan gigi gingsul kembar disana, membuat daksa orang di depannya seketika mematung. Sungguh membuat kalbu ini ikut tersenyum juga.

"Udah, ayo pulang"

Pemilik gigi gingsul itu mengangguk lantas mengikuti langkah laki-laki di depannya. Nerta sendunya masih terpancar walau bibir masih bisa tersenyum.

"Udah benar ikhlas kan?"

"Iya" balasnya lantas memasuki mobil.

Laki-laki itu tau, gadis yang sedang bersamanya itu belum atau sama sekali tidak ikhlas atas kepergian salah satu temannya. Rumahnya.

"Mau kemana dulu? Aku bisa antar kamu"

Menggeleng, gadis itu menatapnya dengan sesekali menampilkan senyum tipis, "Langsung pulang aja"

Dengan ragu akhirnya pemilik mobil itu menjalankan mobilnya dan langsung menuju rumah tujuan.

"Sekali lagi terima kasih, aku duluan ya" pamit gadis itu lalu keluar.

"Jangan terlalu larut dalam sedih, kan katamu takdir itu seperti aliran air, pasti kita bakal ketemu sama ujung itu. Ujung yang bahagia, ujung dimana kalian bisa kumpul lagi, kalian berlima"

"Tapi ..." Gadis itu menggantungkan kalimatnya, benar apa katanya tapi kali ini beda situasinya. Situasi yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan dan tidak sama sekali ia inginkan.

"Aliran air yang terdapat kita di dalamnya itu berbeda arah dan punya ujung yang berbeda juga"

Laki-laki itu terdiam, menatap punggung yang mulai menjauhinya. Jika seperti ini, apakah yakin perasaannya akan terbalas?

Tapi, inilah ujungnya. Tetap menjadi teman, tidak lebih, aliran air itu telah sampai pada ujungnya dan dia, tidak lebih dari tokoh figuran yang tanpa sengaja bertemu lalu mengenal si tokoh utama.

Dan mari aku perkenalkan kepada mereka ...

-ˋˏ Lakuna Kelana ˎˊ-
Namanya, Lakuna Kelana. Ruang kosong, iya arti Lakuna kan ruang kosong. Panggil aja Lakuna atau Una. Pinter dalam hal pelajaran sekolah itu penting, tapi kalau pelajaran hidup ... bagaimana?

❛ ━━・ ❪ ❁ ❫ ・━━ ❜

-ˋˏ Harsa Ragnala Maheswara ˎˊ-
Kalau ini Harsa Ragnala Maheswara, panggil aja Harsa. Laki-laki paling kece se-komplek, paling hits dan paling disukai orang-orang.

❛ ━━・ ❪ ❁ ❫ ・━━ ❜

-ˋˏ Laksamana Nayaka Adiputraˎˊ-
Ini nih, tokoh yang buat aku selalu senyum namanya Nayaka Rajendra, panggil aja Nayaka.

❛ ━━・❪ ❁ ❫ ・━━ ❜

-ˋˏ Sura Maheswari ˎˊ-
Sura Maheswari, panggil Sura aja.

❛ ━━・❪ ❁ ❫ ・━━ ❜

-ˋˏ Lila Putri Padma ˎˊ-
Nah ini Lila, disini dia paling tua. Tapi enggak tua-tua banget karena cuma selisih satu tahun sama Lakuna, dia paling deket sama Lakuna. Alur Lila paling anteng wkwk.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

So yeah!

Welcome to my story, pantengin terus ya sampai epilog.

Mari kita lanjut ke bagian sathuu.

Salam dari si alay yang amatiran kalau nulis.

⚠️Maafkan apabila banyak typo, karena kadang enggak sadar pas nulis.

Sebenarnya enggak penting tapi barangkali ada yang mau mampir, xixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya enggak penting tapi barangkali ada yang mau mampir, xixi. ☝️☝️

。゚゚・。・゚゚。
゚。To Be Continued
 ゚・。・

JALADARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang