3. Obrolan Pertama

382 14 2
                                    

Tiba juga hari jum'at. Aku tidak ingin menyangkal pikiranku bahwa aku menantikan kelas zumba hari ini. Aku ingin bertemu dengan kak Viona hehehe. Seperti biasa aku menjadi orang pertama yang berada di dalam kelas. Kemudian kakak pelatih senam masuk. Kakak itu mengajakku berbicara ringan. Kemudian masuk kakak-kakak yang lain dan kakak yang aku tunggu pun tiba. Aku mengembangkan senyumku.

Berbeda dengan kelas aerobic kemarin, instruktur senam zumba adalah wanita yang lebih muda, dan sepertinya dia ditemani dengan instruktur lain yang usianya sekitar 26 tahunan. Aku sedikit melotot saat instruktur yang lebih muda melepaskan kaosnya dan hanya memakai sport bra dan juga legging. Mungkin ini adalah hal yang lumrah di tempat gym dan kebetulan kelas ini berisikan 100% wanita. Namun tetap saja aku kurang nyaman melihatnya, terutama kakak itu mengambil posisi tepat di depanku.

Seperti biasa aku mengambil posisi di barisan paling belakang dan di sebelah kananku ada kak Alissa. Kak Viona dan kak Nia berada di depanku. Sejam sudah kami melakukan senam zumba yang gerakannya 2x lebih cepat dan enerjik dibandingkan senam aerobic kemarin. Dan tentu saja aku sangat kewalahan mengikutinya, di tambah instruktur mencontohkan gerakan dengan menaikan kaosnya agar memperlihatkan perut dan tekukannya terbuka. Jujur saja aku kurang nyaman melihatnya walaupun kelas ini 100% berisikan wanita dan yah sedari tadi aku terus menundukkan pandanganku ke bawah dan melihat gerakan dari instruktur lewat pantulan cermin saja.

Setelah kelas berakhir, kakak-kakak duduk melingkar seperti biasa, dan aku hanya ikut duduk di sebelah mereka. Kali ini kak Viona duduk di sampingku. Aku sudah memikirkannya sejak semalam bagaimana caranya aku akan memulai percakapan dengannya. Dan tidak sengaja kakiku mengenai bagian lumbar belakangnya. Dan karena aku memakai sepatu aku segera meminta maaf karena takut mengotori kaosnya.

"Mmaaf kak.."

"Iya ngga papa"

Aku memasang headset bluetoothku dan memilih lagu. Ini seperti kebiasaanku untuk mendengarkan lagu dimanapun itu di saat kondisi yang tidak terlalu nyaman namun aku tidak bisa pergi. Aku samar-samar mendengar pembicaraan mereka, sepertinya kak Nia sedang didekati seorang cowok.

"Ajak Sandra sekalian" kata kak Alissa aku reflek mencopot headset kananku.

"Hah? Apa kak?"

"Ini si Nia diajakin jogging ke stadion M besok sama masnya boxing" aku hanya menyimak kak Alissa

"Sekalian aja ajakin sekampung" kata kak Nia. Di satu sisi aku merasa tidak enak karena tidak mengenal mereka tapi kak Alissa selalu saja mengajakku. Aku merasa kalau kak Nia juga kurang nyaman jika aku ikut.

"Viona ikut kan besok"

"Iya.. aku lihat dulu.." jawab kak Viona

"Terus gimana pacar kamu?" tanya kak Alissa pada kak Nia

"Ya ngga gimana-gimana. Aku ngga enak bilang sama masnya kalo udah punya pacar"

"Pacarmu mana Vio?" tanya kak Alissa

"Belum cair nih.. masih di langit"

"Hah, masa cewe kayak kak Viona ngga punya pacar sih? Tampangnya aja kayak ngga bisa hidup tanpa cowok" pikirku spontan dalam hati.

"Emm.. jadinya kakak pulangnya kapan?" tanyaku, aku tadi mendengar bahwa dia akan pulang ke kampung halamannya di Sumatra karena telah selesai wisuda. Sedangkan kak Alissa dan kak Nia baru wisuda besok di bulan Desember. Mereka bertiga berada di jurusan yang sama tapi berbeda kelas.

"Hari rabu"

"Rabu besok itu..?"

"Iya.."

"Terus habis itu bakal balik lagi ke Jawa ngga kak?"

"Engga deh kayaknya bakal di sana terus.."

"Oohh..."

"Yaudah besok ikut yuk Sann.." kata kak Nia, tapi aku masih terdiam dan membalas dengan senyuman. Lalu kami mengakhiri pembicaraan dan menuju ruang loker.

"Besok ikut ya San.." kata kak Viona di depan loker

"Gimana kak.. ikut ngga ya..??" tanyaku pada kak Alissa

"Udah ikut aja..."

Akhirnya kami turun bersama-sama menuju ke parkiran. Kak Alissa memesankan kelas MMA untuk hari senin besok. Hanya kami bertiga karena kak Viona masih belum memutuskan, jadwal penerbangannya adalah rabu pagi pukul 08.00.

Saat aku hendak melajukan motorku, tiba-tiba kak Viona berkata

"Sampai ketemu besok ya.." dan aku hanya membalas dengan senyuman.

Aku sangat mempertimbangkan ajakan kakak-kakak tadi. Jujur saja hari ini aku sangat Lelah dan rencananya besok aku ingin tidur sampai siang. Mulai dari pagi aku sudah sibuk ke kantor polisi untuk meminta surat kehilangan kartu ATM. Setelah itu aku menuju bank, dan ternyata sangat penuh dengan orang-orang. Kata pak satpam hari ini bertepatan dengan turunnya dana bantuan dari pemerintah dan juga pembayaran sekolah. Setelah itu siang tadi aku mengantarkan temanku untuk service laptop dan malamnya aku mengikuti kelas Zumba ini. Dan kalian tau setelah kelas ini aku langsung menjemput temanku ke kosnya karena telah berjanji untuk nongkrong malam bersama dengan mereka. Mereka menyebutnya "Batagor Date".

Saat kami, aku dan ketiga temanku telah duduk di tikar di tepi jalan sambil menyuapkan wedang ronde dan memakan seporsi batagor yang telah kami pesan, aku kepikiran dengan ajakan kakak-kakak tadi. Aku tipe orang yang tidak enak kalau mengecewakan orang. Jadi.. yah aku memutuskan untuk ikut jogging dengan mereka besok pagi.

"Kak Alissa besok jadi?" tanyaku membuka obrolan

"Kalo jadi, mau kumpul dimana? Jam berapa?"

"Jadi beb, ke stadion langsung aja.."

"Jam 7 sampe sana?"

"Iya katanya gitu"

"Dimananya? Parkiran yang deket ayunan sama perosotan itu?"

"Iya di situ aja, parkiran motor"

"Oke.."

"Okey"

Kemudian aku melanjutkan acara berbincang-bincang malam sambil meneyeruput wedang ronde. Tak lama kemudian aku mengechat kak Alissa Kembali.

"Kak kalo semisal aku besok barengan aja satu motor sama siapa gitu gimana? Biar ngga kebanyakan motor. Nanti aku yang anter-jemput ngga papa. Sama siapa gitu.."

"Palingan sama si Viona sih"

"Ngga papa"

"Beneran?"

"Iya.. nanti sherlock aja alamat kosnya"

Aku mengechat kak Alissa untuk memastikan. Aku memintanya untuk mencarikan barengan di motor, karena menurutku kurang efisien jika membawa motor terlalu banyak. Dan sudah kuduga aku akan dipasangkan dengan kak Viona karena kak Alissa memang biasanya bersama kak Nia. Bukannya niatku ingin modus namun aku takut tertinggal jika membawa motor sendiri huwaaa..

The Girl Whom I Met In Gym ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang