Seorang gadis cantik yang masih berpakaian seragam sekolah SMA dengan rambut yang ia biarkan digerai saja. Serta rok nya yang diatas lutut. Dan sedang membawa satu es krim dilengan kirinya, ia masuk dan berjalan kedalam rumahnya.Ia bingung, kenapa banyak sekali mobil didepan rumahnya, serta ada ramai-ramai orang didalam rumah.
"SAH!!!" ucap semua orang yang ada didalam ruangan tersebut.
Gadis itu mengerutkan keningnya, siapa yang menikah? Pikirnya.
"Siapa yang nikah, Bunda?" tanya gadis ini yang bernama Fatin.
Semua orang yang berada disini pun menoleh pada sumber suara tersebut.
"Salamnya sayang," ujar Dini, Bunda dari Fatin.
Aku terkekeh. "Assalamualaikum," salamku ramah.
"Waalaikumsalam," balas semuanya.
"Siapa yang nikah, Bunda?" tanyaku ulang yang masih setia berdiri.
Dini bingung harus menjawab apa pada putrinya tersebut. Ia fikir, Fatin akan pulang seperti jam biasanya, tetapi ini ia pulang lebih cepat, jam sebelas. Tetapi dibalik kebingungan Dini, ia tersenyum. "Kamu, Nak,"
Aku malah tertawa, mendengar jawaban dari Bunda. "Bunda bercanda, ya? Ya, kali,"
Semua orang menatap Fatin hanya bisa diam. Apakah gadis ini akan menerima semua ini dengan ikhlas? Atau justru ia tidak akan menerimanya.
Dini mengusap tangan putrinya dengan sayang. "Ini serius sayang. Kamu baru saja dinikahi oleh Gus Ali. Disini juga sudah ada Pak Penghulu dan kedua orangtua Nak Ali," jelas Dini.
Ini semua membuatku bingung. Dan aku harus percaya omongan Bunda atau tidak. Ya, kali aku yang masih SMA ini sudah nikah, dengan seorang Gus lagi.
Sangking terkejutnya, es krim yang sedang aku pegang, jatuh begitu saja kelantai. Aku menatap marah kearah Bunda dan Ayah. Ingin sekali rasanya aku menonjok seseorang untuk meluapkan emosiku saat ini.
Bagaimana bisa mereka semua merencanakan pernikahan konyol ini. Tanpa memberitahu aku dahulu. Mereka pikir, aku akan menerimanya, jelas tidak!
"Maksud Bunda sama Ayah apa?!! Nikahin aku sama orang yang gak sama sekali aku kenal! Aku benci sama kalian semua!!!" ucapku meledak marah.
Setelah aku mengatakan itu, aku berlari menuju lantai atas, ke kamarku. Setetes demi setetes air mataku sudah berjatuhan, membasahi kedua pipiku.
Semuanya juga ikut terkejut mendengar perkataan Fatin. Bagaimana hancurnya perasaan gadis tersebut.
Dini juga sungguh merasa sangat bersalah kepada putrinya. Ia menatap sang suami, yaitu Ardi.
"Biarkan saja dulu, kita kasih Fatin waktu dahulu," ujar Ardi menenangkan sang istri.
Dini mengangguk dan duduk kembali.
"Maaf ya, Nak," ucap Ardi merasa tak enak pada Ali.
"Tidak apa-apa," ucap Ali tersenyum.
☆♡☆
Sekitar pukul setengah dua siang, aku mulai merasakan lapar. Karena memang sejak dari pulang sekolah tadi aku belum sempat makan. Dan langsung masuk kamar.
Jika aku turun untuk kebawah, aku gengsi. Dan masih marah juga sama Ayah dan Bunda. Tapi kalo aku tidak turun ke bawah, maag ku sudah mulai kambuh. Karena dari aku SD, sudah punya penyakit maag. Tidak boleh telat makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REALMADA {ON GOING}
RomanceDijodohkan dengan seorang Gus? Dan mendapatkan kabar jika kamu sudah dinikahi oleh seorang Gus tampan. Ketika kamu pulang sekolah. Kaget? Mau nangis? Mau marah? Mau ngamuk? Pasti! Semuanya dialami oleh gadis cantik bernama Fatin Alma Alaska dengan...