10. CEMBURU?

562 40 7
                                    

Ali dan Fatin memasuki ndalem, dan berjalan menuju meja makan. Disana sudah ada Abi dan Umi nya Ali.

Serta beberapa santriwati yang masih memasak.

"Assalamualaikum," salam Fatin dan Ali.

Umi Atikah menoleh kebelakang. Terdapat anak dan menantunya rupanya.

"Waalaikumsalam," jawab Abi Firman dan Atikah bersama.

"Sini, nak. Kita makan sama-sama." ujar Atikah tersenyum pada menantunya tersebut.

"Iya Umi." ucap Fatin duduk disamping Ali.

Ada satu perempuan membawa satu piring cumi lada hitam ke atas meja. Namanya kalo tidak salah adalah Dela.

"Afwan, Umi. Ini cumi lada hitamnya kesukaan Gus Ali saya taruh disini, ya." ujar Dela.

Atikah mengangguk seraya tersenyum. "Makasih cantik."

"Sama-sama umi." balas Dela tersenyum centil.

Dela melirik ke arah Ali yang tengah makan dengan tatapan memuja.

Fatin memperhatikan arah mata Dela kemana. Dan itu melirik terus-menerus suaminya tanpa henti.

"Ehem, bisa gak gak usah liatin suami orang kayak gitu?" ujar Fatin geram.

Semua melirik Fatin yang tengah menahan kesal.

Ali pun memperhatikannya. Dan tertuju pada Dela. Yang masih diam tak berkutik.

"Maaf, Ning Gus. Saya permisi." izin Dela pergi dari meja makan.

Fatin mengepalkan tangannya menahan kesal. Sebenarnya itu kesal atau cemburu, ya?

"Yang kamu maksud barusan, Dela, nak?" tanya Atikah.

"Iya Umi. Dari tadi liatin Mas Ali mulu." jawab Fatin kesal.

Atikah, Firman dan Ali hanya bisa terkekeh mendengarnya.

"Kok malah ketawa?" heran Fatin.

Ali berdehem singkat dan menatap sang istri yang tengah kesal dan marah tersebut.

"Zaujati, apakah kamu sedang cemburu?" tanya Ali lembut.

Deg

Fatin terdiam atas pertanyaan itu. Apakah ia sedang cemburu?

"E-engga, s-siapa yang cemburu." elak Fatin.

Ali tersenyum seraya menggenggam tangan istrinya yang putih nan lembut. Serta menciumnya.

Fatin jadi jantungan sendiri kalo begini. Apalagi ada Umi Atikah sama Abi Firman. Duh, malunya Fatin.

"Berbohong sama suami itu dosa lho, Zaujati." sindir Ali.

Fatin menatapnya tajam. "Apaan? Orang beneran gak cemburu."

Ali terkekeh. "Iya-iya, istriku gak cemburu."

Saat hendak Ali ingin mengambil cumi itu, tangan Fatin menghalanginya.

"Kenapa sayang?"

"Gak boleh makan itu."

Ali mengernyitkan dahinya.

"Gak boleh? Lho, kenapa tapi?"

"Aku gak suka kamu makan masakan dia." ujar Fatin sedikit dengan nada tekanan.

Ali menatap Umi dan Abinya meminta pendapat. Dan mereka tersenyum seraya mengangguk.

"Oke sayang, aku gak akan makan cumi itu." ucap Api lembut.

Fatin tersenyum mendengarnya. Ia fikir, suaminya itu akan menolak. Tapi menerimanya.

•••

Rabu, 20 April 2022

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE!!!

TERIMA KASIH.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REALMADA {ON GOING} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang