"Ini satu buket bunga mataharinya. Totalnya 250 yen."
Pemuda florist di hadapanku begitu cerah. Dengan rambut jingga dan senyuman lebarnya. Tak luput irisnya yang menatapku berkilau. Ditambah tangannya yang memegang buket bunga matahari. Aku seperti melihat titisan Dewa Matahari yang sedang memberkatiku.
"Nona?"
"Ah, maaf."
Merutuki kebodohanku yang bisa-bisanya menatap lekat sang florist dengan pikiran melayang. Segera saja aku membayar dan cepat-cepat pergi dari toko bunga itu. Bertanya pada diri sendiri mengapa aku begitu mudahnya terdistraksi sehingga lupa akan kesadaran diri. Semoga saja florist itu tidak begitu memerhatikan tingkahku tadi. Malu sekali rasanya.
********
"Wah, ternyata kita satu sekolah. Pantas saja wajahmu familiar."
Florist kemarin ternyata satu sekolah denganku. Namanya Hinata Shouyou. Ugh, dari namanya sudah cerah sekali. Pemuda ini benar-benar definisi matahari hidup. Baik fisik maupun jiwaku merasa silau. Sekarang aku satu kelas dengannya.
"Iya, maaf karena aku tidak mengenalimu kemarin."
"Tidak masalah, (Surname)-san. Ada banyak wajah di sekolah ini. Wajar jika kau tidak bisa mengenalinya satu-satu."
Ya, repot sekali jika menghafal wajah orang-orang sekolah. Aku juga tidak begitu peduli dengan mereka. Mungkin aku hanya mengenali wajah-wajah murid terkenal saja.
"Oh, iya, (Surname)-san, bagaimana dengan buket bunga yang kurangkai kemarin? Apakah enak dipandang? Aku baru jadi florist dua bulan ini. Jadi, aku penasaran dengan kesan pelanggan terhadap bunga rangkaianku. Oh, ngomong-ngomong buket bunga yang kau beli kemarin buat apa, ya, kalau boleh tahu? Apakah diberikan kepada seseorang?"
Sungguh, mendengar Hinata berbicara panjang lebar dengan nada riang seperti ini benar-benar menarik atensiku untuk terus memerhatikannya. Pemuda ini memiliki daya tarik dengan kepribadiannya yang cerah itu.
"Buket bunganya bagus ... menurutku. Aku memberikannya kepada seseorang sebagai hadiah."
"Wah, bagaimana komentar orang itu?"
Tidak tahu, Hinata. Dia tidak bisa melihat bunganya. Dia sudah di bawah tanah soalnya. Mana mungkin, kan, aku bertanya pada orang mati?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine ✓
Fanfiction[Hinata Shouyou x reader] (Name) dituntun oleh sosok matahari. ──────────────────────── Haikyu!! © Haruichi Furudate Sunshine © laughinapril_ • MULAI: 28 AGUSTUS 2020 • SELESAI: 22 NOVEMBER 2021