Eksistensi Hinata Shouyou dalam kehidupan (Name) adalah hal yang harus dipelajari oleh setiap sel tubuhnya karena apa-apa yang baru dari Hinata itu selalu mengejutkannya. Kehidupannya yang semula datar-datar saja menjadi berubah ketika Hinata datang dengan aura cerahnya. (Name) baru menyadari itu ketika dirinya menggambar lagi demi Hinata.
Bermula dari interaksi sederhana di toko bunga lalu lanjut menjadi teman sekelas. Kemudian menjadi akrab setelah Hinata mentraktirnya makan siang di kantin sebagai bayaran atas dirinya yang berkenan untuk melukis potret adiknya. Ya, (Name) sendiri menolak bayaran berupa uang. Ia tidak terbiasa akan hal itu.
Mereka menjadi teman dekat yang tak disangka-sangka. Perbincangan pun sudah melewati berbagai topik. Hinata dengan pandangan visionernya akan rencana setelah lulus SMA dan (Name) yang tak bosan-bosannya untuk menyimak.
"Aku ingin keliling dunia sambil memotret alam yang ada di berbagai belahan dunia. Potret masyarakatnya juga. Maka dari itu, aku harus meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris-ku."
"Kalau keliling dunia, kan, harus mempunyai banyak uang."
"Zaman sekarang uang mudah dicari asal kita mau bekerja keras (Name)-san."
Walau Hinata menjawab dengan nada jenaka seperti itu, tetapi (Name) mengaguminya. Jujur saja, gadis itu tidak menyangka jika Hinata Shouyou ternyata sevisioner ini. Soalnya, saat di kelas ia kadang terlihat bodoh dan seperti tak tahu apa-apa. Jangan menilai buku dari sampulnya.
Dengan Hinata yang pemikirannya sudah seperti ini, tak jarang (Name) mengajaknya untuk mengobrol topik berat. Dari topik perkuliahan hingga pemerintahan. Tak jarang juga (Name) jadi pendengar cerita keseharian Hinata yang ada saja.
"Kemarin aku bermain dengan anjing husky milik tetangga. Namanya Jess, betina. Saat bermain aku tak sengaja memecahkan bola plastik favoritnya. Jess meraung-raung sampai tak memperbolehkanku pulang. Sepenangkapanku dengan bahasa anjingnya, ia memintaku untuk mengganti bolanya."
Hinata Shouyou
Satu nama itu kini membuat (Name) jatuh dalam lubang tanda tanya. Pemuda itu mampu membuatnya kembali menggambar lagi setelah dua tahun lamanya. Setelah kematian ibunya. Ia baru menyadarinya ketika sang ayah membelikannya peralatan menggambar baru.
(Name) melakukannya demi Hinata dan sekarang ia belum mencoba untuk menggambar lagi. Gadis itu masih takut. Takut akan perasaan muak, penat, dan kenangan masa lalu yang menyeruak. Ia takut akan rasa sesak yang menyergap. Semenjak kehilangan muse-nya, sang ibunda, gadis itu takut untuk menggambar lagi. Ketakutan itu pun membuatnya tak bisa menyentuh peralatan gambar.
Namun, dengan kejadian permintaan Hinata, ia jadi kebingungan. Ia bisa menggambar dengan mudahnya. Bisa fokus dan biasa saja. Terlalu mendalami potret Natsu malahan hingga dirinya menangis. Apakah ia harus mencoba untuk menggambar lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine ✓
Fanfiction[Hinata Shouyou x reader] (Name) dituntun oleh sosok matahari. ──────────────────────── Haikyu!! © Haruichi Furudate Sunshine © laughinapril_ • MULAI: 28 AGUSTUS 2020 • SELESAI: 22 NOVEMBER 2021