SEBLAK

14 1 0
                                    

Haiii Call me Ayuu, kalian juga bisa panggil aku Kak Choco🧸
Thankyou So much buat kalian yang luangin waktu untuk mampir ke cerita aku. Terus ikutin Kisah Deon Rain Galaksi sampai Ending yaa✨

Happy Reading ^^

°°°°
"Elo? Ngapain lo dirumah gue?"

Ayu mengerutkan dahinya heran "Maksudnya? Ini rumah lo?"

"Ehh Deon udah pulang nak?" Tanya Ibu tersebut yang ternyata adalah bundanya Deon.

Ayu menatap wanita paru baya itu dengan tatapan bertanya tanya. Jadi ibu ini merupakan bunda si cowok yang kasar sama Ayu waktu di kafe kemarin?
Entah mimpi apa Ayu semalam hingga membuatnya bertemu dengan cowok kasar dan sombong itu. Ayolah, jangan ada perdebatan lagi.

"Ayu, kenalin ini anak ibu yang kedua. Namanya Deon Rain Galaksi. Deon ini Ayu, kue brownies buatan dia enak loh" Ujar Bundanya Deon. Padahal Ayu dan Deon sudah pernah bertemu dalam kejadian yang tak terduga.

Deon melirik matanya malas ke objek lain "Kenapa dia disini Bun? Kenapa gak bunda suruh pulang?"

"Deon! Kok ngomongnya gitu? Bunda sengaja nyuruh Ayu disini karena masih hujan diluar" Tukas Bundanya Deon, Ayu yang melihat ucapan dari Deon hanya menundukkan kepalanya. Benar juga, kenapa dia masih disini? Ia juga tau diri kalau dirinya hanya mengantarkan kue brownies kerumah pelanggan, bukannya malah bertamu.

"Gakpapa kok buk, saya pulang aja. Lagipun hujannya gak terlalu deras" Sela Ayu.

"Ibu udah bikinin teh hangat, minum teh dulu ya? Sambil makan kue brownies yang ibuk pesen sama kamu" Terang Bundanya Deon lalu menyuruh Ayu duduk disalah satu sofa.

"Temenin Ayu dulu ya De, Itu tehnya udah bunda tarok meja. Bunda mau mandi" Kemudian bundanya Deon pergi meninggalkan keduanya dan terciptalah suasana akward.

Deon duduk di salah satu sofa, didepan Ayu. Mereka tidak mengobrol sepatah kata pun. Mungkin pas semut sama nyamuk lagi gibah aja kedengaran saking bingungnya Ayu dan Deon mau bicara dari mana dulu.

Deon tidak tahan dengan suasana ini persis seperti di kuburan, dan cowok dengan Hoodie hitam itu memutuskan untuk membuka dialog "Lo delivery kue brownies?"

Ayu mengangguk pelan "Iya, untuk tambahan uang kuliah gue"

"Maafin gue kejadian semalam. Eh tapi lo juga salah, lain kali jalan lihat kanan kiri"

Ayu diam. Ia memandang ke objek lain.

"Kalau lagi ngomong itu, lihat lawan bicara lo. Gue lagi ngomong sama lo atau ngomong sama cicak sih?"

Aduhh Ayuu, hancur sudah harga diri lo. Seperti itu kira kira kata Ayu dalam batin.

"Lo kuliah? Jurusan apa?" Tanya Deon.

"Sastra Indonesia"

"Lo suka nulis dong berarti?"

"Bisa dibilang begitu. Gue suka menyampaikan sebuah karya dari tulisan dan gue suka baca hal hal baru yang gue gak tau. Misalnya baca novel yang alurnya bikin gue penasaran" Terang Ayu secara detail.

Deon mengangguk paham. Sejujurnya Deon jarang banget nemuin orang yang separuh kehidupannya ia habiskan dengan menulis novel, cerpen, prosa.
Tapi ini, dia juga kaget kalau Ayu sebenarnya sangat menyukai menulis.

"Udah ada cerita yang Lo tulis?"

"Ada" Singkat Ayu.

"Apa?"

"Novel yang udah gue tulis dan revisi selama setahun. Judulnya Espresso. Tapi masih gue simpen di draf"

"Espresso? Itu kan kopi. Suka kopi?" Bagaimana Deon tak mengerti tentang itu. Dia adalah barista, tiap hari dia ketemu biji kopi yang baru di haluskan, tiap hari juga dia bermain dengan mesin kopi serta latte art.

Deon Rain Galaksi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang