Kucing Terlantar

4 1 0
                                    

Setelah semua pembelajaran usai dijalankan, Khanza pulang ke Rumah menggunakan angkutan umum seperti biasanya.

Akan tetapi, Khanza tidak langsung pulang melainkan ia pergi ke supermarket untuk membeli camilan dan kebutuhan lainnya.

"Ada lagi, Kak? Kami ada promo wafer hanya 5.000 saja kak." Kata Mbak kasir.

"Ohh, tidak ada mbak. Cukup itu saja." balas Khanza.

"Baik, totalnya 25.500 ya kak"

Khanza langsung melihat isi tas nya guna mengambil uang yang biasanya dia simpan di dalam. Cukup lama Khanza mencari tetapi kenapa uangnya hanya 10.000 saja. Mungkinkah uangnya jatuh? Ia ingat sebelumnya ada sekitar 40.000, uang yang ia tabung semasa sekolah.

"Ini mbak, sekalian bayar punya mbaknya" Suara laki-laki terdengar dibelakang tubuh Khanza. Khanza yang mendengarnya pun menolehkan kepala dan ia terkejut ternyata suara tersebut berasal dari seseorang yang dikenalnya.

"E-eh Kak Aditya, tidak usah kak. Terimakasih"

"Sudah gapapa, biar sekalian. Ini mbak uangnya." Ucap Aditya sembari bertransaksi dengan kasir.

Khanza tidak enak hati mendapat pertolongan dari Aditya untuk kesekian kalinya.

"Terimakasih, Silahkan datang kembali"

Khanza dan Aditya mengambil belanjaannya masing-masing dan berjalan keluar beriringan. Aditya yang memiliki kaki jenjang, begitu cepatnya ia melangkah hingga Khanza tertinggal dibelakang.

Khanza berlari menghampiri Aditya untuk mengucapkan terimakasih. Ia berkata, "Kak, Terimakasih banyak atas bantuannya dan mohon maaf merepotkan Kak Aditya"

"Gapapa, Gak merepotkan sama sekali. Kalau begitu saya duluan, Wassalamu'alaikum" pamit Aditya dengan sopan. Bagaimana pun sesama manusia harus tolong-menolong bukan? Cukup peka dirinya menyadari hal kecil. Lalu, Aditya pulang menggunakan motor sportnya.

"Wa'alaikumussalam, jazaakallahu khairan (Semoga Allah membalas kebaikanmu)" jawab Khanza setelah mendongakkan kepala.

Khanza berjalan dengan santai sembari bersenandung kecil. Ia sempat berpikir, sudah begitu banyak ia merepotkan Aditya. Bagaimana caranya ia membalas kebaikannya itu? Begitulah pemikiran Khanza.

Miaw...miaw...

Khanza berhenti, ia mendengar ada suara kucing dengan suara yang gemetar sepertinya kucing tersebut kelaparan. Kemudian, Khanza mulai mencari dimana kucing itu berada. Saat ia menyingkirkan semak-semak, disana ia menemukan kucing yang ditaruh didalam kardus.

"Ya Allah kucingnya kasihan banget, kamu pasti belum makan kan," ucap Khanza sambil mengelus kepala kucing itu.

"Yaudah kita pulang ya kucing" lanjut Khanza sembari memasukkan belanjaannya ke dalam tas. Setelahnya ia mengangkat kardus tersebut. Untung saja dirinya tidak membawa barang yang banyak sehingga dapat membawa kucing malang itu bersama dirinya.

•••

"Assalamu'alaikum," salam Aditya kepada pemilik rumah didepannya itu.

"Wa'alaikumussalam, eh dek mau jemput ibu kamu ya?" Tanya ibu pemilik rumah yang bertepatan sedang di luar.

"Iya Bu saya ingin menjemput ibu saya, apakah pengajiannya sudah selesai?" Jawab Aditya dengan sopan dan sedikit menundukkan kepala.

"Ohh pengajiannya udah selesai dek, sini masuk dek ibu kamu ada didalam" ujar ibu tersebut.

"Oh iya Bu, Terimakasih"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Khanza [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang