13. GUA GAK PEDULI

4 0 0
                                    

Sebelum bulan Ramadan tiba yang dipastikan Albrian takkan pernah lagi mendapat izin keluar malam, apalagi pergi menemui Afrizal yang sudah dicap anak nakal oleh abinya. Jadi, di malam minggu yang dihabiskan Diana bersama Kevin dan Prisil yang menahan cemburu, sedangkan Albrian diam-diam keluar dari rumah lewat jendela kamarnya. Tentu saja Aisyah mengetahui, selalu ada izin darinya untuk anak satu-satunya.

Albrian menghabiskan waktu bersama Afrizal di halaman rumah, langit malam dipenuhi bintang membuat Albrian memikirkan Prisil yang belum sepenuhnya ia miliki. Namun, Albrian memilih diam menikmati lagu yang diputar Afrizal. Ia tahu sahabatnya itu kentara tidak menyukai Prisil, mungkin setelah tahu sikap Rania kakaknya? Padahal tidak ada kaitannya soal keterdekatan Albrian dengan Prisil.

Jika Afrizal mengkhawatirkan tentang pergaulan Rania yang bisa dibilang cewek murahan, tidak seharusnya menganggap Prisil cewek yang sama seperti kakaknya. Mereka itu beda, jauh berbeda! Albrian akan tetap dengan hatinya yang sudah yakin akan memperjuangkan Prisil. Tak peduli mau saingannya Kevin juga.

"Anjir! Parah, Al!" Afrizal menyodorkan ponselnya.

Albrian menatap jelas foto Diana dan Kevin yang langsung mendapat ribuan komentar. Tadi, Albrian sedang memikirkan saingannya adalah Kevin, setelah melihat bukti nyata di layar ponsel Afrizal ia malah semakin bersemangat memperjuangkan Prisil agar menjadi pacarnya. Sekarang ia tidak lagi memiliki saingan! Buktinya, tidak ada tuh lelaki yang berani mendekati Prisil seberani dirinya!

Afrizal yang heboh sendiri dengan status hubungan Kevin yang baru dengan Diana, sama sekali tak membuat Albrian terpancing. Ia malah membayangkan dirinya bisa bersanding juga dengan Prisil. Membuktikan kepada semua orang, bahwa ia lelaki yang pantas menjadi pacar Prisil Si KETOS bermuka datar, irit senyum. Namun, jangan meragukan otak encernya!

"Parah, kapan PDKT-nya, tuh, Si Kevin?" tanya Afrizal.

"Gua kok malah curiga, ya?"

Afrizal menoleh. "Isi kepala kita sama, Al! Dia gak bisa ngambil hati Prisil, jadi nyuri hati temen sebangkunya aja, ya, gak?"

Albrian terbahak. "Haha! Jadi, lu setuju gua pacaran ama Prisil?"

"Kagaklah! Percuma lo pacaran ama es doger! Buat apa, sih?"

"Lah, lu masih nanya, Zal? Ya ... selain gua suka sama dia, sebuah kebanggaan dong di saat semua cowok gak mampu jadiin dia pacar! Mungkin, gua bakal jadi pacar pertamanya?"

Afrizal mengembuskan napasnya kasar. "Gua bilang percuma, Al, gua gak yakin! Dia orangnya gak bisa dirubah dengan gampang, lu tau sendiri dia serius cuma soal belajar! Pacaran? Kayaknya enggak!"

"Emang enggak, gua udah dikasih tau. Dalam kamus kehidupan Prisil, gak ada namanya pacaran," batin Albrian yang tak mampu diutarakan untuk didengar jelas oleh Afrizal.

Selanjutnya isi grup kelas keduanya dipenuhi pertanyaan yang mengarah kepada Kevin untuk mengonfirmasi fotonya yang sudah beredar. Sosok Diana yang tidak terlalu populer, membuat para cewek semakin tak terima. Siapa gerangan Diana? Kebanyakan postingan di instagramnya hanya diisi dengan tokoh fiksi novel, sangat kekanak-kanakan!

Tidak pantas untuk seorang Kevin yang banyak dikenal orang, cowok keren dan sebagai cowok murah senyum! Albrian membaca satu per satu rengekan cewek teman sekelasnya itu. Intinya, mereka semua menyayangkan pilihan Kevin berpacaran dengan anak Akuntansi yang sama sekali tidak mereka kenal. Tidak lama, Kevin mengirim pesan.

Kevin
Sorry, ya, gua serius milih dia. Please, jangan jahatin cewek gua, ya :)

Aura
Kenapa harus dia, Vin? Gua yang udah lama deket ama lo, kok, gak direspon!

PRISIL'S STORY [COMPLETED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang