20. Sesuatu yang menarik

3 1 0
                                    

"Mereka semua bertopeng, mereka semua egois, mereka hanya memikirkan bagaimana tentang mereka, tidak memikirkan bagaimana tentang orang yang sudah menolong mereka. Setelah mereka bahagia, mereka akan melupakan siapa yang telah berjuang bersamanya dan membantunya untuk bahagia. Manusia benar-benar tidak tahu diri.

Manusia selalu melukai perasaan sesama mereka, meski tau bagaimana sakitnya. Mereka bahkan lebih buruk daripada iblis. Andai saja aku bisa memilih, aku tidak ingin terlahir menjadi seorang manusia." Lyecena mengepalkan tangannya, berusaha menahan amarahnya akan ketidakadilan yang dilakukan oleh manusia yang berada dihadapannya. Wanita itu terikat di atas kursi bos miliknya sendiri.

"Kekuasaan bukan segalanya nyonya. Kebahagiaan-lah yang membuatmu bisa merasakan rasa manis dunia." Lyecena mengarahkan handgun nya kearah kepala wanita itu.

"Ada kata-kata terakhir, nyonya Eve Wills??" Wanita itu mendongak menatap lekat Lyecena.

"Keadilan... Aku memerlukan keadilan.." lirih wanita itu.

Lyecena menghela nafasnya, ia menurunkan senjata apinya. "Dua opsi. Pertama, keadilan orang yang tidak adil adalah mendapatkan ketidakadilan. Kedua, tidak ada keadilan untuk seorang yanng tidak adil." Lyecena kembali mengarahkan senjata apinya ke arah wanita itu.

"Jika aku adalah manusia yang tidak dapat dipercaya, maka kau adalah manusia yang tidak dapat ditebak. Aku pantas mendapatkan ketidakadilan karena perilaku yang kuperbuat. Hukumlah aku." Wanita itu tersenyum tipis kearah Lyecena.

Lyecena tertegun sejenak, lalu menarik sudut bibirnya sedikit. "Terimakasih dan maaf.."

"Ku maafkan dengan syarat maafkan aku.." harap wanita itu.

"Saya maafkan.."

Wanita tu tersenyum. Setidaknya ia tidak perlu gentayangan karena meminta maaf kepada Lyecena.

!Dor

Wanita ini benar-benar gila kekuasaan. Agatha memberikan kepercayaan dan kedudukan tinggi kepada Eve, dengan menjadikannya pemimpin semua regu Casandra. Tetapi dengan tidak bermoral nya Eve malah menyalah gunakan kekuasaannya dan berbuat tidak adil kepada para agen Casandra lainnya. Hal ini terungkap ketika sir Jess mendengar perkataan Eve di ruangan kerja milik Eve. Agatha memberikan tugas ini untuk Lyecena, karena ia tau, Lyecena cocok dengan tugas ini.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Lyecena berpamitan kepada ayahnya untuk pergi istirahat sejenak.

Waktu berlalu, hari, bulan dan tahun dilewati olehnya, tanpa terasa sudah setahun lebih ia menjalani misi-misi nya tanpa Travis. Sekarang ia juga menduduki kelas dua SMA. Mereka semua sudah mulai membiasakan diri dengan suasana baru, agar tidak terus terbelenggu oleh kesedihan.

Lyecena berpikiran untuk jalan-jalan sore ke taman kota. Ia juga mengajak darkness light agent lainnya. Menurutnya agar ia dan yang lainnya tidak menjadi membosankan.

...

"Kalian cari tempat aja, gue mau beli minuman sama cemilan bentar." Lyecena meletakkan helm nya dan mulai berjalan ke arah mini market di sebrang taman.

"Heh! Na! Gue ikut njem!" Teriak Rayendra dan bergegas mengikuti Lyecena.

Saat sampai mereka menuju stand camilan dan memilih, berlalu ke kulkas yang berisi berbagai minuman dan memilih minuman di sana.

"Cola?" Tanya Lyecena.

"Yoi, Travis biasanya yang—" Rayendra mengehentikan omongannya sendiri, tatapannya berubah sendu mengingat sahabatnya itu.

Berbeda dengan Rayendra, Lyecena justru tetap memasang wajah datarnya, ia merasa tidak nyaman dengan suasana ini, tetapi tetap bungkam dan segera memasukkan cola ke keranjang juga menarik Rayendra ke kasir.

𝐀𝐝𝐨𝐫𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭𝐦𝐚𝐫𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang