17. BK

3 2 0
                                    

Setelah kejadian di istirahat pertama tadi, sekolah digemparkan dengan itu. Alhasil Lyecena menjadi sorotan satu sekolah, Orang tua Lucy bahkan turun tangan dan sekarang ia duduk dengan santai bersedekap dada di ruangan BK bersama mereka dan guru BK yang di kenal killer itu.

"Saya tidak mau tau! Anak ini harus di masukan ke penjara, dan di vonis hukuman karena telah melakukan kekerasan yang hampir menjadi pembunuhan!" Tekan Ayah Lucy.

"Anda tenanglah dulu sir Charles, kita harus menunggu wali dari Lyecena, agar bisa membicarakan-"

"APALAGI YANG PERLU DIBICARAKAN KETIKA PUTRI TUNGGAL SAYA TENGAH MENGALAMI MASA KOMA SETELAH MASA SEKARAT NYA DI RUMAH SAKIT!!"

Ucapan guru wanita itu terpotong karena Ibu dari Lucy. Guru tersebut langsung mendatarkan wajahnya.

"Ck! Gak usah ngegas Bu! Kuping saya bisa jadi budek ntar!!" Balas Lyecena dengan tak kalah ngegas.

"Kamu!! Dasar anak tidak tahu diri!! Bagaimana orang tuamu merawatmu sehingga kamu bisa menjadi seorang yang nyaris membunuh orang seperti ini?!" Ucap Ibu Lucy dengan amarah.

"Saya rasa saya gak perlu jelasin Bu, nanti mulut saya bisa berbuih," jawab Lyecena enteng.

"Lyecena! Jaga sopan santun kamu kepada orang yang lebih tua!" Peringat guru tersebut.

"Bu, kalau orang tuanya juga sopan dan santun kepada saya, saya juga bakal sopan dan santun Bu. Tapi kalau orang tuanya nggak tau sopan santun, ya.. buat apa saya sopan santun-in?? Kenal aja nggak udah ngatain saya anak tidak tahu diri. Padahal anaknya yang tidak tahu diri." Ucapan Lyecena membuat guru tersebut terdiam tetapi membuat kedua orang tua Lucy malah naik pitam.

"JAGA UCAPAN KAMU DASAR ANAK SI*ALAN! PUTRI SAYA TIDAK SEPERTI ITU!!"

"Ya, tapi itu di mata sir. Kalau luput dari pandangan sir, putri tunggal kesayangan keluarga Charles itu udah kayak lonet lampu merah," jawab Lyecena tenang.

"KAMU!-"

cklek..

"Permisi."

Finally~ wali Lyecena sudah datang, dan membuat ayah Lucy yang sudah mengangkat tangannya di udara turun kembali dengan perlahan.

"Sena.." panggil Rosseline dan segera menghampiri Lyecena yang duduk di sofa ruangan itu. Sedangkan Agatha segera menghampiri guru tersebut.

"Boleh saya tau apa yang terjadi dengan Putri saya dan putri Sir Charles, Miss?" Tanya Agatha to the point.

"S-sir Agatha.. L-lyecena putri anda?"

"Bukankah sudah jelas dengan marga Lyecena? Lyecena Rosseline Casandra? Itu kan namanya yang terdaftar di sekolah ini?" Ucapan Agatha dingin, membuat guru tersebut mingkem seribu bahasa.

"J-jadi Lyecena dan Lucy terlibat perkelahian dan berakhir Lyecena menusuk Lucy di bagian perut." Penjelasan guru tersebut membuat Agatha menaikan satu alisnya.

"Benar begitu Lyecena?" Tanya Agatha memastikan.

"Yo'i.." balas Lyecena acuh.

"Maaf sebelumnya Sir Charles, tetapi Lyecena tidak akan melakukan itu kalau tidak diganggu, karena kalian tahu sendiri bagaimana latar belakang keluarga saya," ucap Agatha datar.

"Bagaimanapun kronologi nya, putri anda tetap bersalah dan harus bertanggung jawab atas apa yang didapat oleh putri saya." Tekan Ayah Lucy dengan sedikit takut-takut.

"Tentu, saya bisa membantu putri anda sembuh dari sakitnya-"

"Apakah anda bisa menjamin nyawa putri saya? Karena dia sekarang tengah koma." Potong ibu Lucy.

𝐀𝐝𝐨𝐫𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭𝐦𝐚𝐫𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang