Follow, Komen, Vote.
NO SIDER!HAPPY READING 💚
***
''lo,gak bisa pulang gitu aja!''
Aurora merinding mendengar suara datar dan senyum semirik cowok itu, tangannya ia goyang-goyangkan agar terlepas dari cengkraman tangan kekar itu.
''L-lepasin'''
''Lepasin Gho, kasian anak orang ketakutan gitu''
Cowok itu langsung melepas cekalan tangan Aurora''Sorry ''
Cowok itu menatap datar gadis di depannya, membuat Aurora menahan rasa takutnya.
''Gue Aldi, yang megang tangan lo tadi namanya Agho'' ucap ramah Aldi dengan senyum terpantri di wajahnya.
Aurora mengangguk kaku ''i-iya''
''Gak usah takut, Kita gak gigit'' Aurora menatap lamat cowok itu, wajahnya mirip dengan Aldi.
menyadari tatapan gadis itu, Ia terkekeh '' Gue Aldo'' ucapnya meraup wajah Aurora, membuat gadis itu berkedip beberapa kali.
''Kita bertiga, dari geng Carva''
Aurora hanya mengangguk-ngangguk, kesan pertama harus lah menjadi sosok yang kalem dan ramah. Apalagi dia terjebak diantara dua geng geng sedang berselisih ini.
Deheman keras membuyarkan lamunan Aurora, gadis itu melihat Empat lelaki tangannya terkepal erat, dengan urat urat yang kelihatan menonjol.
Aurora panik ''Eh eh, kalo m-mau lanjut nanti dulu. Gue pergi baru kalian lanjut''
Cowok yang tadinya terkepal, seketika tersenyum geli melihat wajah panik gadis itu.
''Astaga!, lo lucu banget sih!'' Ucap salah satu dari mereka menghampiri Aurora.
Cowok itu menggeram, menatap datar Agho yang menarik lengan Aurora.
''Lo, kenapa sih!,Go? Gue cuma mau kenalan sama Rora!''
Aurora menepis tangan yang menggenggam lengannya ''l-lepasin Gho''
Seakan akan tersihir, Agho melepas genggaman itu dan mengelus lembut lengan Aurora.
''Eratgho Damareno! jangan egois!'' Ucap rendah Cowok yang sudah menatap buas geng Carva.
Aurora terkejut, 'ini kenapa gue di tarik sana sini!' batinnya kesal.
''miss me?''
Cowok itu terkekeh, ia masih menikmati wajah bingung Aurora, hingga gadis itu angkat bicara.
''lo siapa?!''
''Carvin'' ucapnya, ia mengelus surai halus Aurora ''don't be forced to remember, your little brain can explode'' guraunya
Aurora mencibik kesal,''Otak gue gak sekecil itu!''
''kiw cewek, kenalan dong!'' Cowok itu menaik-naik kan alisnya,menggoda Aurora.
Aldi menendang tulang kering cowok itu hingga mengaduh kesakitan
''Anggota lo, kaya pedo!'' Ucapnya kepada Carvin.
Carvin melirik Cowok itu penuh peringatan
Cowok itu tertawa datar, menghindari tatapan Carvin
''Gue Dewa, tapi gak bisa mengabulkan doa. karena gue manusia bisa, bukan tuhannya nenek tapasya'' ucap Cowok.
Aurora tersenyum ramah, menurutnya Dewa tipe cowok Friendly,membuatnya tidak canggung untuk berbicara.
''Nah!,kalo dia Diovan, lo bisa panggil Ovan, Dio, Va- akhh! KAKI GUE JANGAN LO INJEK!'' Teriak Dewa mengelus-elus kakinya
pelaku itu hanya tersenyum '' Gue bisa ngenalin diri sendiri''
''Y, OK!'' balas sinis Dewa
Aurora menatap kasian Dewa, '' Astaga, lo nggak pa-pa?''
Dewa tersenyum sumringah, lalu Ia meringis kesakitan ''A-aduh Ra! kaki gue sakit banget! Kayanya gue gak bisa jalan!''
Mereka menatap Malah Dewa ''Gak usah diladenin, dia lagi ngedrama.''sinis Aldo
''Gue, ketua Mareno'' ucap Carvin
Aurora kembali mengangguk, ia sudah ingin pulang, memeluk kasur lembut miliknya.
''Ayo, gue anter pulang''
Agho berdiri, menghalangi sepasang manusia itu '' Gue aja''
Aurora menggerutu sebal, melihat kedua ketua geng itu kembali berdebat.
''Permisi'' ucap Aurora menghentikan debat yang berkepanjangan itu.
''Gue pulang sendiri aja, kalian mending selesai-in masalah ini dulu. Rumah gue udah deket kok!. ini juga udah malam, takutnya keluarga gue nyariin'' ucap Aurora setenang mungkin.
''Oma lo gak ada di rumah,''
Aurora menatap tajam Carvin '' Kok lo bisa tau!''
Carvin mengangkat bahunya, '' insting.''
''Udah lah! gue berani sendiri, selesain dulu masalah Kalian''
''Udah selesai kok masalah'' jawab Aldi yang duduk dibawah bersama Dewa.
''Tadi kita cuma gabut, iseng deh ngajak war'' Diovan tersenyum menanggapi cletukan Dewa.
Sudah! Aurora sudah lelah dengan drama ini.
''Udah lah, gue mau pulang! Udah gak habis fikir,gue!''
''Kita antar!'' Ucap mereka serempak, membuat Aldo terkekeh pelan
''Tumben kompak''
''Terserah kalian!'' pasrah Aurora
Mereka berenam, berjalan mengawal seorang gadis. Ya, mereka berjalan kaki, karena Aurora enggan menimbulkan bising akibat suara Motor dari mereka.
''Ra, Undangan Ekslusif, jadi member Carva'' ucap Agho memecah keheningan.
Diovan membelakan matanya, jangan sampai Ketua mereka kehilangan start '' Jangan mau Ra, mending ke Mareno. nanti gue kasih permen''
''Nggak tau lah! pusing Gue!''
Aldo yang kebetulan berada di samping Aurora, membawa jalanan yang gadis itu beli '' mau gue gendong?''
Aurora menggelang, ''Udah mau nyampe, telat lo nawarinnya''
******
Revisi, alur tidak berubah! Hanya beberapa kata yang di perbaiki.Vote, komen and Shareee guyss!
Follow!
Spam next👉
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Queen
Short StoryWARNING⚠️ 🚫jangan lupa FOLLOW 🚫VOTE dan KOMEN 🚫terdapat penggunaan kata kasar! (NB*dilarang keras bagi siapapun yang meng-copy paste cerita saya!) Gadis SMA tidak sengaja mendengar suara gaduh dari gudang bekas yang terbengkalai. Aurora Chelsea Z...