Panik

3.8K 348 76
                                    

Happy reading 💚
.
.
.

'' Ini coklatnya gue makan, gak pa-pa kan?''

''Makan aja,'' jawabnya, ia merebut bungkus permen coklat itu membuka nya lalu diberikan pada gadis yang asik dengan dunianya.

Gadis itu menoleh, ia mengambil coklatnya yang sudah tidak ada bungkusnya, lalu memakan nya dengan sekali suapan.

''mwakasih Agho.'' ucapnya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan permen coklat.

Tangan Aurora hendak mengambil satu bungkus permen coklat, namun sudah kedahuluan Aldi.

''Punya gue,ini!'' ucapnya merangkul bungkus besar permen coklat.

Aurora mencibik kan bibirnya ''Mintaaa dikit!''

Carvin datang, ia meletakkan segelas air putih dihadapan Aurora

''Minum, jangan kebanyakan makan coklat''

Aurora meneguk air putih itu, ia melirik tajam kearah Aldi yang masih mengejeknya.

''wlekk...gue yang dapet permennya'' Bisik Aldi melalui gerakan mulutnya.

Tatapan Aurora menusuk, ia menggaruk hidungnya dengan jari tengah, bermaksud membalas ejekan Aldi.

Aurora tak mengindahkan Aldi yang kembali memgejeknya, ia lebih memilih memperhatikan setiap sudut rumah tempat kedua geng itu berkumpul.

Rumah minimalis, dua lantai. Dengan halaman depan yang luas, karena banyak anak dari kedua geng itu bermain maupun berkumpul.

Didalamnya terdapat 5 kamar, yang disetiap kamarnya terdapat 2 kasur tempat jika ada yang ingin menginap dan untuk tempat istirahat bagi anggota yang mendapat tugas untuk menjaga rumah ini.

Lantai kedua,berisi tempat outdoor , tempat jika ada yang ingin merokok. Mereka juga sering menjadikan tempat ini sebagai tempat barbecue , karena tempatnya yang  tidak beratap. Hanya ada kursi kayu dan meja.

Bagi sebagian orang awam akan mengira jika rumah tersebut merupakan markas bagi kedua geng itu. Namun yang sebenarnya ini hanyalah tempat perkumpulan biasa.

Karena,Markas mereka berada ditempat yang tersembunyi dan masing-masing geng memiliki markasnya sendiri.

Netra Aurora beralih pada sekeliling, hanya ada dia, inti dari Marva dan Carva.

Aldi dan Dewa, nampak ricuh dengan permen coklat. Carvin, cowok itu fokus berkutat dengan ponselnya. Aldo dan Ovan dua cowok itu kemungkinan sedang bermain game, di lihat dari Ovan yang memaki Aldo,karena cowok itu payah dalam permainannya.

Tunggu, seperti ada yang kurang.

''Agho mana?''

Mereka yang terfokus dengan kegiatannya, langsung menoleh pada Aurora.

''Lagi beli makanan buat makan malam, udah hampir mahgrib soalnya'' Jawab Dewa.

''Gue bosen, pingin pulang.'' ungkap Aurora

Mereka sekejap, langsung mematikan ponsel dan beranjak mendekati Aurora. Seketika, sofa besar yang hanya berisi Aurora dan Carvin, sekarang penuh.

Aurora melotot, ''Kalian ngapain duduk disini?!''

''Mau apa?'' Carvin menanyakan pertanyaan yang sama sekali tidak menyambung dengan ucapan Aurora.

''mau pulang.''

''Nanti dulu, Ra. nih permen coklatnya gue Balikin'' Ucap Aldi memberikan bungkus permen coklat yang hanya tertinggal dua biji.

Gadis itu berdecak pelan, Dari dia datang kesini, hingga sekarang. Ia hanya duduk, lalu menonton TV sembari memakan makanan ringan, sesekali beralih pada ponselnya yang sudah berisi nomor dari cowok-cowok tampan itu.

''Ayo,room tour ''ajak Ovan.

Wajah gadis itu tersenyum cerah, dengan semangatnya ia memegang tangan Ovan dan mengajaknya berkeliling.

Ia berjalan sesembari melompat riang, meskipun dia tahu letak ruangannya, namun Gadis itu tidak tahu bagaimana detail dari setiap ruang.

''Jangan lompat-lompat, Nanti jatuh'' ucap Ovan menarik pelan tangan Aurora yang masih bertautan.

Mereka yang ditinggal mendengus kesal, Ovan menang banyak.

''Sialan, kacang Ovan!''

Pintu rumah bercat putih itu terbuka, terdapat sebuah mobil hitam berhenti didepannya.

''lama!'' kesal Aldo pada cowok yang baru saja datang.

Cowok itu melirik tajam Aldo,''Macet, Besok lo aja yang pesen makan!''

Aldo menunduk hormat ''Baik, Baginda Raja.''

''Rora mana?''

Aldi mengambil plastik lalu menaruhnya di atas meja, ''Di bawa Ovan''

''Sialan!'' Umpat Agho,menundukkan pantatnya di sofa.

Dewa dan Aldo membantu Aldi menyiapkan makanan. Mereka duduk bersantai menunggu Ovan dan Aurora turun dari lantai dua.

''AURORA!'' terdengar teriakan Ovan dari lantai Atas.

Mereka yang awalnya bersantai, langsung panik saat mendengar teriakan itu.

Agho, cowok itu berlari paling depan menaiki tangga,

''Astaga!''

tbc

Aurora Chelsea Zourist

Dewa Destarasta

Diovan Bagaskara

Carvin Anderston

Aldi karvaland

Aldo marvaland

Eratgho Damareno

Revisi, alur tidak berubah! Hanya beberapa kata yang di perbaiki.

Vote, komen and Shareee guyss!

Follow!

Spam next👉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang