Apakah kalian sudah tahu, kalau kecepatan jari netizen itu menakutkan? Lebih tepatnya, di zaman yang serba digital ini?
Postingan Saymay langsung trending di Twitter, Instagram, bahkan WhatsApp grup keluarga besar. Bukan main-main. Siapapun mereka yang membagikan unggahan semalam, pasti sudah tersulut amarah. Itu pasti.
Penyuntikkan tertunda?
Bukan lagi tertunda. Bahkan presiden sendiri ikutan trending di Twitter, Instagram, dan grup keluarga besar. Untuk apa? Untuk ditanyakan mengenai kedudukannya sekarang, mengapa serum itu ditandatangani, dan pembelaannya di Istana Negara jam 8 pagi tadi.
"Anak saya juga disuntik, tapi dia tidak kenapa-kenapa."
Yang sangat disayangkan sekali, pembelaan itu berakhir cuma-cuma.
"Karena mereka yang berkepentingan dan orang terdekat, berharga milik mereka, telah mendapatkan "perlakuan istimewa". Memangnya kenapa WU mengizinkan anak presiden baik-baik saja? Kalian tentu tau bukan?" Tulis Saymay, dan unggahan itu banjir komentar.
"BUAT DAPET PERSETUJUAN?"
"Wah gilaaaa. Entah siapa yang gila. Saya, WU, atau siapa?"
"Jadi bingung mau salahin siapa. Anak presiden juga udah berusaha, bapaknya lihat anaknya baik-baik saja. Ya gimana nggak ditandantangani?"
"Tapi kan harusnya ..."
Dan masih banyak lagi.
Sayangnya, salah satu kalimat dalam postingan semalam diabaikan oleh beberapa warga Indonesia.
"Jangan demo, tetap jaga diri masing-masing. Lebih baik di rumah saja."
Tidak dituruti. Hari itu, sebanyak dua juta nyawa menghilang saat matahari kembali ke peraduannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reprobation
Mystery / ThrillerKita, untaian gelung kehidupan Mengandung selaksa kisah dalam bisu Kita mereguk racun yang membara Dan berharap orang lain musnah karenanya Kebatilan takkan binasa dengan sendirinya, maka Bernyanyilah! Biarkan kata-kata menemukan jalannya *** Satu s...