4.

70 8 0
                                    

Bulan sudah berganti, dan ini adalah hari ulang tahun Jungkook. Sayang sekali kamu tidak ada disana, karna saat ini kamu sedang berada di London.

Phone Call

Y/n :
"Selama ulang tahun Sayang. Maaf aku tidak bisa menemanimu merayakan ulang tahun."

Jungkook :
"Gwencana. Setelah kepulanganmu dari London kita bisa merayakannya lagi. Bagaimana penerbanganmu? Bukankah disana masih jam 6pagi?"

Y/n :
"Penerbanganku lancar. Benar, disini masih pagi. Oh, apa kau sudah menerima hadiah dari Ji Woo?"

Jungkook :
"Ah benar!! Aku lupa, tengah malam dia bangun dengan mata yang masih mengantuk dan membawa kotak yang lumayan besar."

Y/n :
"Lalu? Apa kau menyukainya?"

Jungkook :
"Aku sangat menyukainya. Thank you, Love."

Y/n :
"Kenapa berterima kasih sama aku? Aku bahkan belum mencarikanmu kado."

Jungkook :
"Y/n!! Dengan sekali lihatpun aku tau bahwa kau membuat pramuniaga itu mengatakan harga yang nominalnya bisa Ji Woo berikan."

Y/n :
"Ya? Tapi—"

Jungkook :
"Ji Woo bercerita bahwa dia sudah menabung untuk memberikanku tas ini. Jujur memang aku sedikit terkejut, bagaimana bisa dia tau mana tas branded. Dan tidak mungkin pula uang tabungannya cukup untuk membeli tas ini. Setelah mengetaui initial di gantungan tas, aku yakin bahwa kau yang menutup kekurangannya."

Y/n :
"Tidak. Itu kado yang diberikan oleh Ji Woo. Aku hanya membantunya sedikit. Kau harus menerima kado yang aku berikan."

Jungkook :
"Arraseo. Hmm, btw y/n-ah. Karna aku tidak mau salah paham, aku ingin mengatakannya kepadamu lebih dulu bahwa acara yang mereka adakan nanti akan didatangi oleh seseorang."

Y/n :
"So Hee?"

Jungkook :
"Hm, benar. Hoseok meminta ijin kepadaku untuk mengajak adiknya."

Y/n :
"Baiklah, tidak masalah. Aku memutuskan untuk tidak percaya dengan rumor itu selama tidak melihatnya langsung dengan mataku sendiri."

Pembicaraan pun berlanjut hingga tanpa sengaja kamu tertidur.

Jungkook :
"Selamat tidur, Love."



**


Setelah kepulanganmu dari London, kamu masih belum bisa bertemu dengan Jungkook karna jadwal kalian saling bertabrakan.

Tapi karna Ji Woo menghubungimu, kamu memutuskan untuk pergi ke rumah Jungkook setelah mendapatkan persetujuan darinya melalui pesan singkat.

Saat menunggu Ji Woo mandi, kamu menunggu di kamar Jungkook. Dan tidak sengaja melihat sebuah kotak hitam bertuliskan BOSS yang tergeletak di atas nakas.

"Sepertinya ini kado." gunammu sambil melihat isi didalamnya.

" gunammu sambil melihat isi didalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam tangan dan juga parfum. "Hmm pasti ini hadiah dari salah satu temannya. Tapi kenapa tidak disimpan?"

"Eonni~" panggil Ji Woo dari balik pintu.

"Sudah selesai mandi? Apa Ji Woo merindukan eonni??" godamu sambil menyisir rambutnya.

"Tentu saja!! Ji Woo hanya menyukai eonni dan merindukan eonni!!" ucapnya menggebu-gebu.

"Huh? Eonni juga hanya menyuki Ji Woo." balasmu.

"Apa eonni tidak menyukai oppa?" Badannya berbalik ke arahmu.

Kamu tertawa gemas. "Tentu saja eonni juga menyukai oppa."

Kalian sedang asik bercanda di dalam kamar Jungkook tanpa mengetaui bahwa beberapa kali ponsel Ji Woo dan telfon dikediaman Jeon berdering.


**

Karna besok kamu harus pulang ke Ilsan, kamu menyempatkan membeli sesuatu di untuk keluargamu.

Mall siang itu cukup sepi, kamu membelikan tas dan juga sepatu untuk orang tuamu. Dan membelikan beberapa buku untuk kakak laki-lakimu.

Saat sedang memilih buku, kamu bertemu dengan Hoseok dan juga seorang wanita. "Y/n?" Panggil Hoseok ramah.

"Oh oppa, apa kabar?" tanyamu.

Jungkook sering bercerita tentang Seokjin dan juga Hoseok. Kamupun pernah bertemu dengan mereka beberapa kali. "Sedang apa disini?" tanya Hoseok.

"Karna besok aku pulang ke Ilsan, aku mampir untuk membeli beberapa barang." jawabmu ramah.

"Maaf, kenalkan ini So Hee. Adik perempuanku." Wanita yang berada disamping Hoseok mengulurkan tangannya.

Kamu menyambutnya. "Kim y/n." jawabmu singkat sambil tersenyum. Sekilas kamu melihat sesuatu yang tak asing di tangan So Hee.

"Oppa, aku pergi dulu ya. Karna masih harus mencari beberapa buku lagi." Pamitmu.

"Ya? Baiklah, maaf aku menahanmu terlalu lama. Hati-hati dijalan y/n." Hoseok melambaikan tangannya kepadamu.

Mereka sudah menjauh bahkan tak terlihat lagi olehmu. Kamu baru saja mengingat bahwa jam tangan yang dipakai oleh So Hee sama dengan jam tangan yang ada di nakas Jungkook.

Karna kamu sudah memutuskan untuk percaya dengan Jungkook, pun kamu tidak terlalu menganggap penting tentang jam tangn itu.

Kamu melanjutkan mencari buku untuk kakak laki-lakimu. Sambil mencari novel terbaru yang bisa kamu bawa saat sedang tugas nanti.


**

Tiga hari mendapat libur sudah sangat cukup untuk pulang ke Ilsan bertemu dengan keluargamu. "Kenapa kau membelikan eomma tas mahal ini? Lebih baik kamu menyimpan uangmu."

Meja makan tampak penuh dengan makanan. "Thank you!" ucap kakak laki-lakimu. Kim Namjoon.

"Aisshh oppa!!!!!" Teriakmu saat dia mengacak rambutmu yang sudah sengaja kamu tata rapi.

Appa hanya memandang keluarganya dari sofa ruang tamu. Kepulanganmu memberikan lagi warna yang sempat hilang.

Meskipun mereka tidak pernah melarangmu melakukan apapun, tapi bagi mereka pekerjaanmy selalu bisa membuat mereka khawatir. Dan melihatmu tumbuh menjadi seorang wanita mampu membuat mereka bangga.

"Sebentar lagi appa ulang tahun, ada tempat yang ingin appa kunjungi tidak?" tanyamu duduk disampingnya.

"Hmm? Bagaimana kalau ke Seoul?"

"Apa? Tanpa acara ulang tahun pun appa bisa setiap hari kesana!! Pilihlah negara yang ingin appa kunjungi, aku akan membelikan tiket dan hotel."

"Oppa? Bagaimana dengan oppa? Bolehkah oppa ikut, adikku?" Namjoon ikut duduk disampingmu dan membuat bangku itu tampak sempit.

"Tentu saja, siapa yang akan menjaga appa dan eomma kalau oppa tidak ikut dengan mereka. Tapi aku tidak akan membeliman oppa tiket." ucapmu memonyongkan bibir.

"Oh waeeee??"

"Oppa, tidakkah oppa malu? Gaji oppa lebih besar daripada aku!! Beli saja sendiri tiketnya, lagipula yang dapat diskon hanya orangtua."

Kalau saja bukan eomma yang meminta kalian untuk berhenti, perdebatan kecil itu akan berlangsung lama. Tapi justru itu yang membuatmu merindukan Namjoon, kakak laki-lakimu.

"Kenapa kita tidak liburan berempat? Ke Jeju? Tidak perlu pas dengan ulang tahun appa, kalian bisa menentukan jadwal kalian sendiri."

Kamu tampak ragu karna cuti tahun ini sudah disiapkan untuk vacation bersama dengan Jungkook. Seakan tau apa yang sedang kamu pikirkan, Namjoon berbisik. "Ajak saja dia, toh appa dan eomma sudah tau tentangnya."

"Aku akan memikirkannya lagi." ucapmu.




- to be continue -

Only Then (Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang