Relationship [Markno]

0.3

Typo adalah salah satu dari Seni.

"Gue harus gimana cuk!"

"Ya udh Terima aja, lu Juga pingin Kan"

"Tapi Gue Gengsi."

Sekarang ini Jeno Lagi nongkrong di taman belakang bareng Sobat-sobat Gobloknya. Padahal masih jam pelajaran.

Jeno cerita soal kemarin siang, Mark Yang Dateng Ke Rumahnya dan Bawa Martabak. Lalu Gak Lupa Juga ajakan Mark Kepuncak Yang masih Di Gantung sama Jeno, Sebenaya dia Pingin! Tapi Gengsi:(

Jadi Salahkan Jeno Yang Punya harga diri Yang Tinggi.

Yangyang cuma dengerin Jeno Curhat, tapi Matanya Fokus Ke Hape, biasa baru jadian sama Doi siapa sih yang ga seneng.

Sedangkan Raka sana Naren Udh Berpikir Keras tuh, Tentang gimana cara Supaya Sobatnya ini Bisa Kepuncak tanpa harus nahan Malu.

Ikal ga ada, dia Ga Masuk Sekolah gara-gara kemarin di Hukum Pak Candra,

Jangan bilang dia Bolos Gess

Karena Si Haikal sakit cug, dia ternyata ga bisa panas-panasan dan Sekali Kejemur di sinar matahari dia bakal sakit.

Di tengah Keheningan Yang amat sangat panjang sepanjang tol Jakarta-surabaya, dengan Tiba-tiba Raka langsung gebrak Meja yang di dudukin sama Jeno, Saking kerasnya Jeno yang duduk langsung rada Oleng gitu/hampir Jatuh Gess

Raka yang dapet pelototan tajam dari Jeno langsung Cengar-cengir ga jelas, Baru Ngomong gini

"Gimana kalo gue sama Yang lain ikut?"

Bughhhh

"Sakit anjim!" Raka Memegang kepalanya Yang Baru aja dapet Geplak merambah Ke Pukulan dari Pemuda berkulit putih itu.

Jeno mendengus setelah Mendengar Saran dari Raka, kan dia mau nya berdua bareng ayang bebep!

Ya kali nanti di ganggu sama Temen-temen tak berotak nya ini, apa lagi Liuan. Oh tidak, itu adalah mimpi buruk sesungguhnya!

Naren keliatan masih Sibuk Bergelut dengan Pikirannya. Namun Tiba-tiba ada lampu yang muncul di Kepalanya,

Sebuah Ide Yang Mungkin Aneh tapi Ampuh:)

"Gess, gimana kalo gini?" Ucap Naren sambil meminta teman-temannya merapat padanya, lalu berbisik tentang Rencananya

Raka yang mendengar rencana Nana pun langsung membulatkan matanya "gilak! Gue ogah anjir!" Tolaknya sambil melotot ke Naren

Sedangkan Jeno, dia Masih merevisi ulang ide dari Naren. Jujur, kalau bagi Jeno ide ini lumayan work it sih.

Tadi Raka harus di korban kan.

"Okey, ayo kita sembelih Raka besok." Raka langsung melotot ke Jeno, Perumpamaan yang sangat Anjing.

"LU KIRA GUE SAPI, APA ANJING?!!"