Mencoba?

75 12 0
                                    

"udah-udah ngapain ributuin hal kek begitu si, kalo mau yang jelas, kenapa gak mainin langsung aja" - jungmoo

Hyeongjun tidak bisa tidur, ia terus memikirkan perkataan jungmoo tadi. Ia penasaran dengan seberapa mengerikan nya permainan itu.

Hyeongjun pun mengambil hp nya dan mencari di internet apa itu permainan peek a boo, hingga ia sampai di suatu artikel tentang cara bermain peek a boo.

" Apa aku harus mencobanya?" - hyeongjun

🕸️🕸️🕸️


" Cermin besar seukuran tubuh ada"

"Dua batang lilin merah atau hitam, eh ada gak ya" ucapnya dan segera berjalan ke arah meja belajar nya dan membuka lacinya.

"Nah ada, dua batang lilin merah ada"

"Selembar kertas dan pensil ada"

"Jam tangan ada"

"Garam? Yah, harus ke dapur dulu" ia pun berjalan ke dapur dan mengambil setoples garam.

"Palu, ada gak ya" ia pun berjongkok di depan westafel dan merogoh bagian bawah wasatafel.

"Ketemu, palu dah ada, terus"

"Ruangan yang tak berjendela? Yah gak ada disini ruangan nya berjendela semua" ucapnya

"Oh iya, kenapa gak ke gudang aja ya" ucapnya, iapun berjalan keluar rumah dan pergi ke gudang yang jaraknya lumayan jauh dari rumah.

🕸️🕸️🕸️

Sesampainya di gudang ia pun membuka kunci pintu gudang, dan berjalan masuk ke gudang itu.

Gudang itu milik jungmoo sebenarnya, jadi gak heran kalo ruangan nya besar banget, ya walaupun gak ada jendela nya.

Walaupun gak ada jendelanya, gudang ini tetap bersih, soalnya jungmoo sering suruh orang seminggu sekali buat bersihin gudangnya.

"Ih serem" ucapnya, hyeongjun merinding saat melihat ruangan gudang itu.

"Masuk ke dalam ruangan sekitar jam 10 - 11 malam. Ruangan wajib gelap gulita. Tolak ukurnya adalah coba kamu rentangkan tangan mu, jika jarak kurang lebih 20 cm telapak tangan mu tidak terlihat, berarti ruangan tersebut sudah cukup gelap gulita" baca hyeongjun

"Kok harus gelap gulita sih?" Tanya nya kepada dirinya sendiri.

"Letakkan cermin tepat di depan mu. Ok" baca hyeongjun dan iapun segera mengambil cermin yang sudah di bawanya tadi dan menaruhnya di depannya.

"Tulis nama lengkap mu di selambar kertas" hyeongjun pun menulis namanya di selembar kertas yang sudah ia siapkan tadi.

"Gunakan jarum untuk menusuk jari mu hingga berdarah. Cukup satu tetes saja yang kamu tuangkan ke atas kertas berisikan namamu tadi" bacanya. "Kok harus nusuk jari sih, kan sakit" ucapnya, tapi ia tetap menusuk jarinya dan meneteskan satu tetes darahnya di atas kertas yang bertuliskan namanya tadi.

"Bakar kertas yang bertuliskan nama mu tadi dengan lilin" setelah membacanya, hyeongjun segera menyalakan ke dua lilin merah yang di bawahnya tadi dan menyalakan nya, setelah lilin itu menyala, hyeongjun segera membakar kertas yang bertuliskan nama dan setetes darah nya tadi.

"Kemudian lihatlah ke cermin. Tersenyumlah selama 13 menit 28 detik(jangan kurang dari itu, dan jangan lebih dari 13 menit 47 detik). Setelah itu berhenti lah tersenyum. Jika bayangan mu di cermin masih tersenyum, ritual berhasil. Untuk mulai permainan, hancurkan cermin hingga berkeping-keping" setelah membacanya hyeongjun segera berdiri di depan cermin itu dan tersenyum selama 13 menit 28 detik.

Ia berpikir jika ini tidak nyata, dan kemungkinan besarnya akan gagal. Tapi ia tidak menyangka, setelah tersenyum selam 13 menit 28 detik, masih ada bayangannya yang tersenyum di cermin itu.

Hyeongjun tidak menyangka jika itu akan berhasil, iapaun segera mengambil lilin merah yang sudah di nyalakan nya tadi, setoples garam, dan palu untuk menghancurkan cermin tadi.

Hyeongjun mulai menghancurkan cermin itu, setelahnya ia berlari meninggalkan cermin itu dan bersembunyi. Ia sungguh tidak menyangka jika itu berhasil.

Hyeongjun terus bersembunyi di ruangan itu, ia takut. Tapi dia sudah memulainya dan dia juga harus menyelesaikannya.

Ia terus bersembunyi agar tidak bertemu dengan pemburunya. Karena di situ tertulis jika ia harus bersembunyi di dalam ruangan tadi, dan jangan mencoba untuk mencari pemburunya. Dan dia harus bersembunyi sampai pagi jika tidak ingin mati di bunuh oleh pemburu nya itu.

Peek a boo || Song HyeongjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang