"Hoaaaam.. Ngantuk"
Berbaring di atas kasur kesayanganku, sambil meregangkan tangan ke atas. Aku baru saja selesai belajar. Dan hari ini tidak ada PR, Arka juga sedang latihan berpedang. Jadi siang ini aku bisa menghabiskan waktu dengan tiduran sepuasnya.
Kurasa aku lebih ahli mengayunkan pedang dari pada Arka. Begini-begini aku juga pernah latihan berpedang saat umurku 9 bersama Komari. Dan kami latihannya diam-diam. Aku menyembunyikan hal ini dari keluargaku.
•••
Jika aku ingat-ingat, di novel ini ada lima Villain. Tiga villain wanita dan dua villain pria.
Dan tidak semuanya mempunyai akhir buruk.
Untung saja aku masih ingat nama-nama mereka. Lalu misiku adalah menyelamatkan mereka dari jurang penjahat. Dengan begitu mungkin mereka tidak akan mendapatkan akhir buruk.Walaupun begitu, aku tidak terlalu ingat kapan para villain muncul di cerita. Aku hanya mengingat nama mereka saja.
Villain Pertama adalah Camelia Francois putri dari seorang Duke dan Tunangan pangeran Sein. Ia suka membully sang protagonis karena statusnya sebagai rakyat biasa. Tapi disini sang protagonis di adopsi oleh Baron dan itu sangat melenceng dari jalan ceritanya.
Villain Kedua adalah Nicole Kaltia putri dari seorang Count. Awalnya Nicole itu tidaklah jahat, tapi karena ia menyukai Arka dan Arka malah menyukai Sang protagonis. Itu membuatnya membenci protagonis dan dendam padanya. Tapi di akhir cerita dia tidak mendapatkan akhir buruk.
'Villain ketiga adalah...'
(Tok! Tok! Tok! )Suara ketokan pintu terdengar, dan aku tau siapa yang mengetok pintu barusan. Lalu dengan cepat aku kabur menggunakan sihir teleport.
Itu adalah kakak tertuaku Albert, dia mungkin akan menghukumku karena mencuri kue di dapur secara diam-diam lagi. Aku sering sih seperti itu, karena aku dilarang memakan cokelat oleh Cecy.
Sebab itu aku mencurinya di dapur.¤¤¤
Aku berteleport ke tempat latihan belakang mansion keluargaku.
Saat aku baru sampai disitu, aku melihat ada ayunan pedang kayu yang mengarah padaku. Dengan cepat aku menghindar dan menjatuhkan orang yang mengayunkan pedang kayu tadi sampai tidak bergerak karena seranganku. Kebetulan aku juga pernah belajar ilmu bela diri di kehidupan sebelumnya, aku tau itu hanya pedang kayu untuk latihan, tapi kalau di ayunkan secara cepat dan kuat bukankah itu sakit jika terkena tubuh."Akh..! Aduduh! Sakit-sakit!"
Aku tersadar bahwa orang yang aku serang tadi adalah Arka. Kurasa ini juga salahku yang tiba-tiba muncul di sini dan mengganggu latihannya.
"Yaampun Arka! Maaf aku tidak sengaja!"
Aku melepaskan cengkramanku yang sebelumnya kugunakan untuk menahan Arka."Hemera!? Kenapa kamu bisa disini?"
Yah, wajar saja jika Arka bertanya. Aku membantunya berdiri dan Arka masih memasang wajah bingung sekaligus kaget atas kedatangan ku yang secara tiba-tiba.
Sedangkan aku tertawa canggung sambil menggaruk pipi.Aku bingung harus menjawab apa
"heheh, aku kabur menggunakan sihir teleport. Tapi jangan kasih tau hal ini pada siapapun oke""Umm baiklah. EHH! Kau bisa menggunakan sihir teleport?!"
"Yeah... Begitulah"
Aku mengalihkan pandanganku melihat sekeliling. Sepertinya tidak ada orang lain disini, seharusnya ada guru Daun sebab ia juga melatih Arka berpedang."Dimana guru Daun?"
Tanyaku berjalan mengikuti Arka, ia ingin beristirahat sebentar."Guru Daun katanya ingin memberi salam pada tamu Ayah yang datang 5 menit yang lalu. Ngomong-ngomong tadi kau menangkis seranganku hebat sekali Hemera! Dari mana belajar?"
Arka mengelap keringatnya dengan handuk dan meminum air segar.'5 menit yang lalu, apa jangan-jangan kak Albert memanggilku tadi untuk memberi salam pada tamu? Bukan untuk menghukumku?'
"ahaha, terima kasih. Aku belajar sendiri. Lalu kenapa kau tidak memberi salam pada tamu Ayah itu?"
Tanyaku balik pada Arka yang langsung mengkerutkan keningnya sedikit."Aku tidak mau"
"Kenapa?"
Arka menghela nafas kasar.
"Yang datang berkunjung adalah Tuan Count dari keluarga Kaltia dan Putrinya bernama Nicole Kaltia. Aku tidak terlalu suka pada putrinya itu"
Ucap Arka lalu meminum botol air."Ooouh....... Hm! Tunggu apa?! Nicole Kaltia kau bilang"
Aku kaget dan langsung berpikir dengan cepat'Apa di jalan cerita Nicole datang di saat seperti ini? Aku lupa kapan para villain muncul pertama kali di novel. Aku hanya tau biodata mereka.
Aku bahkan belum ada rencana untuk bagian Villain kedua Nicole Kaltia.
Tapi Tunggu dulu, Nicole kan di akhir cerita tidak mendapatkan Bad Ending atau Death Ending Jadi kurasa tidak perlu di khawatirkan.
Tapi kan dia sama-sama villain'Itulah isi pikiran ku dengan wajah tetap tenang.
"Arka, kenapa kau tidak suka pada Nona Nicole?"
Pertama-tama aku menanyakan pendapat Arka tentang Nicole, Mungkin perlu nanti."Hmm.. Gimana yaa, dia itu orangnya nempel padaku. Dan aku tidak suka itu"
'Perasaan kau juga terlalu menempel padaku Arka'
Batinku sweatdrop"Lalu.."
Sambungku"Maaf Hemera aku tidak ingin membicarakannya. Aku merasa kesal"
"tidak apa. Mungkin aku bisa tau sikapnya dengan cara melihat orangnya langsung"
Aku berlari kembali ke mansion meninggalkan tempat latihan begitu juga Arka.•••
DipoSisi Arka, ia melihat Hemera berlari mulai menjauh. Lalu ia mengkerutkan keningnya berpikir.
'Kenapa Hemera menanyakan hal tentang Nicole? Dan kenapa dia malah pergi hanya untuk melihatnya.'
Arka meletakkan jarinya di bawah bibir, lalu tersentak kaget karena memikirkan sesuatu.
'EH! Jangan bilang Hemera mulai tertarik pada Nicole?!
HAH! YANG BENAR SAJALAH..! Padahal aku sudah berjuang agar Camelia tidak macam-macam pada adikku! Dan sekarang Nicole?!'Arka pun meletakkan handuk dan botol air secara terburu-buru dan berlari menuju mansion.
¤¤¤
Di koridor Hemera berjalan menuju ruang tamu. Sebenarnya dia tidak mau kesana. Jadi mungkin ia hanya akan mendengarkan apa yang mereka bicarakan di depan pintu.Langkahnya berhenti, saat melihat dua orang pria paruh baya, kakaknya Albert, dan guru Daun berdiri di depan pintu.
Hemera sedikit mengintip, berpikir'apa mungkin ayah dan tuan Count sudah selesai bicara? Dan dimana Nicole si villain kedua?'
Saat Hemera sedang mendengar apa yang Tuan Count dan Ayahnya bicarakan didepan pintu, tiba-tiba terdengar suara dari belakangnya.
"Mengintip dan menguping seperti ini tidak sopan loh, Nona Hemera"
Hemera dengan santainya menoleh kebelakang tanpa ada rasa takut atau kaget sedikitpun.
Terlihat seorang gadis seusianya memiliki surai merah muda diikat twintail dengan sepasang manik biru langit. Gadis itu tersenyum dengan kekehan kecil.
"Menguntiti saya dari tadi seperti itu tidak baik loh, Nona Nicole.."
Balas Hemera dengan wajah datar.••~>
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villains fell in Love with me!?
Fantasy•Original by @SunnyOnly_ Seorang gadis tidak sadarkan diri setelah jatuh dari tangga saat menjahili kakaknya dengan kecoa. Ketika dia bangun, dia menyadari bahwa dia berada di novel yang paling menyebalkan menurut pendapatnya. Berpikir bahwa ini ada...