Selamat Malam!
Yeay! Akhirnya bisa up.
Happy Reading
***
***
Kehadiran mu adalah pendongkrak semangat untukku
-E-****
Sorakan demi sorakan terdengar. Khususnya dari para fans D'Shine Band yang baru saja menampilkan sebuah lagu untuk menghibur mereka. Tapi lelaki yang menjabat sebagai vokalis band D'Shine tersebut tak menghiraukan itu semua.
Fathan Athafar.
Lelaki itu tergesa-gesa menuruni panggung setelah mengucapkan terimakasih kepada pengunjung kafe tersebut.
Fathan menuju tempat dimana ia berada sebelum tampil memukau di atas panggung tadi. Badannya sedikit menunduk dengan pandangan yang mengedar di lantai.
"Nyari apa, Than?" pertanyaan itu membuatnya menoleh sebentar, melihat seseorang yang menghampirinya. Kafarel Radhika Jesaga. Sahabatnya sekaligus gitaris D'Shine.
Fathan kembali mengedarkan pandangannya ke lantai. Baru ingin menjawab, suara lain dari belakangnya mengurungkan niatnya.
"Nyari kenangan yang tertinggal."
Hoek
Tidak perlu menoleh pun Fathan sudah tahu siapa yang menjawab seperti itu. Si manusia gamon. Dave Baskara.
"Kenangan mah nggak usah dicari. Kita itu harus membuka lembaran baru demi masa depan yang cerah!"
Hoek hoek
"Lambemu, dicariin Tiara, noh!"
Translate: Mulutmu
"Mampus! Tiara ada di sini?"
"Gue pamit, deh. Bye!"
Yang lain hanya menggelengkan kepala setelah Agam pergi.
"Kalung gue. Lo liat nggak?" jawab Fathan pada pertanyaan Kafa tadi.
Jangan salah sangka dulu! Yang Fathan maksud bukan kalung emas berbandul mutiara seperti yang dipakai ibu-ibu arisan. Tapi kalung dengan tali hitam berbandul bintang yang dilingkari bulan sabit. Kalung sederhana yang sangat berharga untuknya.
"Jatoh di panggung nggak, sih?" tanya Arshen logis.
"Enggak. Sebelum manggung udah nggak ada. Tadi mau gue cari tapi nggak keburu," Ya, Fathan tadinya ingin langsung mencarinya setelah ia tahu bahwa kalungnya hilang. Tapi ia juga harus profesional terhadap band-nya.
"Gue angkat telpon bentar." pamit Kafa setelah mendapat panggilan dari ponselnya.
"Gue cari di luar dulu." Lalu Fathan berjalan menuju keluar kafe dengan pandangan yang masih mengedar di lantai.
Belum sampai pada pintu kafe, ia sudah dihadapkan dengan seorang gadis yang menggenggam kalung yang sejak tadi dicarinya.
Bergegas Fathan menuju gadis itu lalu tanpa basa-basi lagi, ia menyahut kalung itu dari tangan gadis itu.
Gadis itu terkesiap. "Eh?"
"Sorry, kalung gue."
Mata gadis itu mengerjap beberapa kali. Seolah memastikan apa yang ada dihadapannya.
Apakah matanya tidak salah lihat? Wajah laki-laki itu persis dengan...
"Gevian?"
Fathan menatap gadis itu datar"Salah orang." celetuknya lalu berniat meninggalkan gadis itu namun segera ditahan membuat Fathan terpaksa kembali menghadap gadis itu lagi.
"Itu kalung gue dan lo... Gevian!"
Fathan mengerutkan keningnya. Gadis aneh, pikirnya.
"Gev? Bener kan? Aku gak salah lihat kan?" Gadis itu menggoyangkan lengan Fathan membuat laki-laki itu sedikit emosi, lalu refleks mengibaskannya.
"Gue Fathan." Jawabnya dengan nada meninggi membuat gadis itu tersentak.
Setelahnya, Fathan meninggalkan tempat itu. Sedangkan gadis itu hendak mengejar laki-laki yang diketahui bernama Fathan tadi, namun dering ponsel di dalam tasnya mengalihkan perhatiannya.
Adrian is calling
Dengan segera gadis itu mematikan ponselnya. Pikirannya dipenuhi dengan laki-laki tadi. Ada apa sebenarnya? Apakah benar jika tadi adalah Gevian?
Saat mengembalikan ponsel ke dalam tas, tangannya menemukan sesuatu yang tak lain dan tak bukan adalah kalung nya.
Kalau kalungnya ada di dalam tas, berarti kalung tadi bukan miliknya.
Deg!
***
Dikit ya?Tahan- tahan.... Ini hanya mengobati rasa rindu kok
Absen dulu yuk
Kalian dari daerah mana aja?
Udah makan belum?
Jomblo sejati/ taken?
Spam Next untuk lanjut!
Makasih....
Jangan lupa yawww pencet bintang.
Oh ya, jangan lupa juga follow akun ini dan akun ig Cha ya!
wp.tavchaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
FATHAN
Teen FictionDi malam itu. Di depan pintu sebuah cafe. Elfara menemukan kembali sepasang mata yang sangat ia rindukan. Sepasang mata yang ia kira pemiliknya telah tiada. Sepasang mata dengan tatapan yang sama, namun sirat yang berbeda Dia... "Ian?" "Fathan." Ja...