Absen dulu, kalian tinggal dimana nih?
Ada yang dari Jogja.
Keluarkan emot andalan kalian.
Bantu share ke teman-teman ya!
Doakan bisa rajin up.
Jangan lupa pencet bintang ya!
Are u ready?
________
Tidak ada yang lebih berat selain menahan berak pas upacara
-Biawak Ganteng-
______Apakah kalian juga berpikir jika Senin ke Sabtu jauhnya seperti Sabang ke Merauke, tapi Sabtu ke Senin dekatnya sudah seperti rumah ke toko kelontong depan.
Yah! Hari ini sudah hari Senin lagi. Hari dimana kebanyakan siswa merasa penuh beban, apalagi setiap hari Senin pasti upacara. Membayangkan teriknya sang mentari saat upacara, keringat bercucuran membasahi kening, dan ada siswa yang pingsan saat amanat upacara.
Iyap! Inilah yang dialami kawan kita. Agam. Manusia playboy yang sudah tobat itu, tadi saat upacara sempat pingsan. Katanya.
Anggota D'shine kali ini tengah berkumpul di ruang musik. Jika kalian membayangkan mereka sedang berlatih, maka salah besar. Nyatanya mereka berkumpul untuk menertawakan Kafarel, terutama Agam yang perutnya sampai terasa sakit akibat dari tadi terus saja terbahak.
"HAHAHA, BANGKE! GUE BAWAANNYA PENGEN KETAWA LIAT MUKA LO PAS PANIK FAN!"
"Akibat lupa briefing," celetuk Arshen yang juga tertawa kecil mengingat wajah Kafa.
"Lo juga, udah tau Agam mau pura-pura pingsan, masih aja panik. Ogeb." Ledek Dave.
30 menit yang lalu.
Pak Handoko sudah lebih dari 20 menit lamanya memberikan amanat, tapi tak kunjung selesai membuat semua murid semakin kelijatan di tempat.Bangsul, kebelet eek!
"Mungkin hanya itu yang dapat bapak sampaikan. Sedikit informasi tadi semoga bisa menginspirasi kita untuk lebih semangat dalam meningg-"
Brak!
"Agam meninggoy!" Pekik Kafa heboh menunjuk Agam yang pingsan disampingnya. Barisan paling depan.
"Bantuin goblok!" Kafa menyeret ujung baju Fathan agar berjongkok membantunya mengangkat si beban ini. Namun Fathan hanya mengangkat bahunya acuh, membuat Kafa berdecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATHAN
Roman pour AdolescentsDi malam itu. Di depan pintu sebuah cafe. Elfara menemukan kembali sepasang mata yang sangat ia rindukan. Sepasang mata yang ia kira pemiliknya telah tiada. Sepasang mata dengan tatapan yang sama, namun sirat yang berbeda Dia... "Ian?" "Fathan." Ja...