18. Sekolah Chenle

3.2K 272 16
                                    

Drttt drttt

"Hallo Papa! Kalo bikin anak itu campuran dari sel sperma sama sel telur ya?"

Renjun dan Jeno langsung membelalak kan matanya,kaget dengan pertanyaan yang Chenle lontarkan.

"Hah? Kamu kenapa kok tiba tiba nanya gitu? Kamu jangan aneh-aneh ya!" Peringat Jeno pada Chenle di seberang sana.

"Aneh aneh apasih! Ini pelajaran biologi! Lele gak suka soalnya isinya sistem produksi manusia sama perkembang biakan manusia,jadi lele telfon papa,papa kan suka kalo gini an?"

"Iya kan?"

Balasan Chenle membuat Renjun yang di samping Jeno ngakak kenceng,tapi nggak bersuara karena takut Chenle ke dengeran.

"Iya kalo papa suka begituan kenapa?" tanya Jeno sewot

"Maka dari itu Chenle tanya ke papa,males tau gak liat buku sama browsing"

"Hmm,iya jawaban kamu bener" balas Jeno acuh, kesel woi di katain yadong sama anak sendiri,padahal kenyataan sih.

"Hehe ya udah terima kasih pap--"

BRAKKK

Tuttt tuttt

"Halo? Lele?kamu kenapa? Heh Chenle? Kok mati sih?" Kata Jeno dengan tatapan aneh menghadap Renjun

"Kenapa mas? Chenle kenapa? Anak gue kenapa?" tanya Renjun bertubi tubi,aneh banget sama Jeno

"Kita harus ke sekolah Chenle sekarang! Kayanya anak aku di keroyok sama temennya deh njun" kata Jeno panik,takut anak kesayangannya kenapa Napa.

"Hah?masa sih? Mana mungkin Chenle di keroyok? Yang ada Chenle yang ngeroyok orang mas!" kata Renjun menenangkan Jeno

"Engga Njun, tadi ada yang ngegebrak meja di telfon, aku nggak yakin kalo anak aku gapapa" katanya cemas

"Udahlah ayok mandi abis itu ke sekolah Chenle!" Jeno menarik pergelangan tangan Renjun memasuki kamar mandi, hmm masih sempet sempetnya







Kedatangan Jeno dan Renjun membuat kacau sekolah Chenle,rame banget katanya ada Jeno sama Renjun enciti, nggak laki laki nggak perempuan sama aja, padahal mereka sama sama tau kalo kedua nya orang tua nya Lee Chenle!

Jeno dan Renjun pun tak menghiraukan teriakan teriakan alay tersebut dan terus berjalan dengan elok nya, dan jangan lupakan kawan kawannya yang berjalan di belakangnya

Jeno dan Renjun pun tak menghiraukan teriakan teriakan alay tersebut dan terus berjalan dengan elok nya, dan jangan lupakan kawan kawannya yang berjalan di belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perverted Husband [NoRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang