Ada yang pernah nanya, kenapa sih cowok-cowok badboy lebih banyak disukai ketimbang cowok-cowok goodboy.
Ada yang jawab, "ya karena cowok baik hanya bikin cewek baik-baik tertarik."
Ada yang jawab, "karena badboy tell the girls what they want to hea...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yut?" panggil gue ke cowok berkaos hitam dengan rambut gondrong khasnya yang dikuncir sebagian.
Yuta yang sebelumnya lagi asyik lihat ke arah lain, langsung noleh ke gue.
"Hn?" sahut Yuta sambil naikin kedua alisnya.
"Kenapa nama lo Yuta?"
Yuta ngerutin jidatnya. Kayaknya dia bingung sama pertanyaan gue barusan.
Jujur, gue pun bingung.
Kenapa gue tiba-tiba nanya begitu?
Tapi... karena udah terlanjur ditanyain jadi lanjut aja lah.
"Kok diem?"
"Lo serius nanya begitu, Cha?"
Gue anggukin kepala.
Yuta naikin ujung bibir kanannya sedikit. Terus majuin badannya ke arah gue.
"Kenapa nama lo Marissa?"
Jiah.
Malah nanya balik.
"Karena nama gabungan dari orang tua gue," jawab gue apa adanya. Ya orang tua gue emang penganut keyakinan nama anak yang baik adalah gabungan nama dari kedua orang tuanya.
Nggak tahu itu didoktrin siapa.
"Oh ya? Apaan?"
"Rahasia. Lo nggak perlu tahu."
"Dih. Kenapa emang?"
"Nanti lo ngatain gue pake nama bokap gue, lagi."
Aneh.
Emang aneh banget.
Tolong maklumin otak gue yang suka random begini kalau udah malem. Itulah bahaya dari keadaan laper dan kena angin malem kayak begini. Udah mah perut kosong eh otak juga kosong.
Hadeh.
Yakin nih Yuta mau suka sama gue???
Bukan maksud gue merendahkan diri atau ngerasa insecure. Cuma ya... gue takut aja nanti dianya emosi karena ngadepin kelakuan gue yang kayak gini.
Ah, dan by the way, gue sama Yuta tuh emang lagi tunggu makanan dateng.
Dalam rangka acara pendekatannya ke gue, dia ngajakin gue buat makan malem bareng, yang sebenernya udah pernah beberapa kali Yuta lakuin sebelum dia bilang mau deketin gue.
"Lo kok aneh banget sih, Cha?" tanya Yuta sambil setelah ngerjapin matanya beberapa kali.
Mampus 'kan gue dibilang aneh.
Ya tahu gue emang aneh. Tapi... bisa-bisanya dia bilang begitu juga!
