hal kecil buat Yuta

1.1K 230 30
                                    

"Kali ini gara-gara apa?" tanya gue sambil duduk di samping Yuta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kali ini gara-gara apa?" tanya gue sambil duduk di samping Yuta.
 
 

Kotak yang gue pegang dengan dua tangan, gue taro di atas meja.

Yuta yang sebelumnya nyenderin punggung di bahu kursi sambil mainin hape, langsung taro hapenya dan benerin posisi duduk jadi hadap ke gue.
 
 

"Biasa," katanya sambil simpen hapenya di atas meja.
 
 

Gue lihatin wajah Yuta agak lama. Gue teliti satu persatu memar yang ada di sana. Pas mata gue ketemu sama matanya, gue langsung tunjukin pandangan ke arah lain.

Grogi, karena ternyata dia juga ngelihatin gue balik.
 
 

"Kali ini sama siapa?" tanya gue lagi sambil ambil satu botol alkohol sama kapas tebel dari dalam kotak yang udah gue bawa tadi. Setelah gue tuang beberapa tetes alkohol ke kapas, gue langsung tap-tap pelan ke setiap bagian wajah Yuta yang luka sampe ada beberapa noda darah di sana.

"Senior Hima jurusan," jawab Yuta enteng.

"Karena?"

"Maksain makrab di tengah musim hujan begini. Lo tahu, 'kan, bahayanya ngadain acara macam itu di tengah musim penghujan?"

Gue anggukin kepala.

"Tapi bukannya itu udah acara tahunan? Emang bisa dibatalin gitu aja?" tanya gue sambil terus berusaha telaten bersihin lukanya Yuta.

"Nggak bisa."
 
 

Pergerakan tangan gue berhenti, alis gue hampir bertaut.
 
 

"Terus?"
 
 

Gue penasaran. Apa itu yang akhirnya bikin Yuta sampe berani ngajak ribut senior di Hima?

Kalaupun iya.... masa nggak ada yang lerai sih sampe dibiarin ribut begitu aja?
 
 

"Ya gua bilang mending ditunda atau diganti sama acara lain. Acara buat ngeakrabin diri satu sama lain kan nggak cuma makrab doang. Sikrab juga bisa."

"Lo nyaranin sikrab?"

"Hn."

"Ditolak pasti ya?"

Sekarang gantian Yuta yang anggukin kepala.
 
 

Salah satu temen gue yang Hima pernah cerita, senioritas di Hima jurusan gue tuh kelihatan banget. Kalau udah kata senior A ya A. B ya B. Junior atau angkatan di bawahnya ya tinggal ngikutin aja. Mereka selalu ngerasa bener.

Agak aneh sih. Padahal kan mereka organisasi kampus yang anggotanya itu orang-orang berpendidikan semua ya? Tapi masa soal diskusi dan musyawarah aja nggak paham? Masa iya harus selalu maksain pendapat yang mereka anggep bener dan ngesampingin masukan dari juniornya?
 
 

Hadeh.
 
 

"Terus lo tetep ngotot dan jadi ribut? Gitu?" tebak gue sok tahu.
 
 

yuta, a called bad boy; nakamoto yuta ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang