"Menurut gue dia orangnya baik tahu, Cha!" kata Ayeesha atau yang biasa gue panggil Ayi. "Baik banget malah." lanjut Ayi lagi.
Gue nggak inget pasti apa trigger yang bikin obrolan gue sama Ayi jadi belok ke topik ini.
"Gue pernah kedinginan pas praktikum di lab komputer karena duduk di tempat yang angin ACnya tuh ngarah langsung ke gue, dan Yuta yang kebetulan duduk di samping gue ngeh sama hal itu. Abis itu dia lepas jaket jeansnya dan dikasih ke gue. Ngasihnya diem-diem sih tanpa nengok sama sekali. Tapi judulnya tetep aja nolongin. Ya kan, Cha?"
"A... ha."
Gue nggak tahu harus nanggepin omongan Ayi dengan kalimat apa.
Ayi yang biasanya selalu bilang kalau Yuta begini begitu; dalam hal buruk. Tiba-tiba muji-muji Yuta hanya karena Yuta pinjemin dia jaket selama praktikum berlangsung.
"Lo... suka sama dia, Yi?" tanya gue bikin Ayi langsung melotot.
Karena kalau nggak suka ya apa lagi? Masa iya karena ditolongin doang langsung ngomongin sebegininya?
"Kok lo nanyanya gitu????" tanya Ayi heboh. Lebih ke arah nggak terima.
"Ehm... ya maksudnya kalau lo suka sama dia, lo jangan cerita ke gue," kata gue lagi.
"Kenapa?" tanya Ayi bingung.
Gue benerin posisi duduk gue, jadi ngadep ke Ayi yang lagi ada di depan. Ya, dia duduk di depan sementara gue di belakangnya.
"Emang lo nggak pernah denger nasehat soal jangan pernah ceritain tentang cowok yang lo suka ke sahabat lo sendiri, Yi?" tanya gue ke Ayi.
Ayi gelengin kepalanya.
"Nanti bisa-bisa sahabat lo malah suka sama gebetan lo dan dia colong start diem-diem!" kata gue jelasin lebih detil.
Sebenarnya Ayi emang nggak tahu soal kedeketan gue sama Yuta di luar kampus. Dimana dia sering anter gue tiap kita pulang jam malem itu, atau tiba-tiba mampir ke kosan gue karena sekalian lewat, katanya.
Ya, menurut gue itu bukan hal yang harus dipamerin atau diceritain sih. Gue berteman sama Yuta sama kayak halnya gue berteman sama Ayi, alias gue nggak cerita soal Ayi ke Yuta, pun sebaliknya. Karena ya... buat apa juga?
"Tapi kan gue nggak suka sama Yuta!" kata Ayi protes, "jadi nggak apa-apa dong kalau gue cerita sama lo?"
Gue mikir bentar, terus anggukin kepala, "kalau gitu ya nggak apa-apa."
"Emang... lo ada kemungkinan suka sama Yuta ya, Cha?" tanya Ayi balik.
Kali ini gantian gue yang melotot. Kaget sama serangan balasan dari Ayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
yuta, a called bad boy; nakamoto yuta ✔️
FanficAda yang pernah nanya, kenapa sih cowok-cowok badboy lebih banyak disukai ketimbang cowok-cowok goodboy. Ada yang jawab, "ya karena cowok baik hanya bikin cewek baik-baik tertarik." Ada yang jawab, "karena badboy tell the girls what they want to hea...