Bab 18

12 0 0
                                    

Hari masih pagi saat Heru, adik dari Heri mengelilingi pasar ikan untuk membeli pesanan ibunya. Dia agak malas untuk datang ke pasar, tapi karena Heri yang memaksanya, akhirnya mau juga dia, jarena takut dapat tinju panas dari abang galaknya itu.

Masih sekitar empat orang yang baru membuka lapak ikannya. Biasanya pasar akan ramai setelah pukul 8 pagi. Hasil laut seperti ikan tuna, cakalang, ikan karang, anemon, hingga kerang-kerang biasanya akan digelar di lapak-lapak khusus area pasar ikan.

Heru masih mondar mandir memilih ikan yang masih segar agar tidak salah beli dan dimarahi ibu atau kakaknya Heri.

Matahari sudah hampir terik ketika ia pulang dengan seikat ikan beronang.

Di antara ramainya orang yang berdesakkan di pasar, mata Heru teralihkan ketika berpapasan dengan sosok yang cantik dan menarik perhatian di pasar ikan yang bau amis.

Kulit putih dan rambut sebahu, dibiarkan tergerai. Senyumannya kepada penjual duri babi menghipnotis Heru yang mematung. Tiba-tiba pandangan mereka bertemu di antara orang yang sibuk mondar mandir dengan suara bising tawar menawar.

Entah dari mana datangnya, tiba-tiba sosok itu sudah memegang bahu Heru.

"Hey...apa kita pernah bertemu?"
Suara merdu terdengar di telinga Heru seakan mengisi ruang pendengaran Heru menyamarkan suara bising pasar.

"Oh...oh...saya...saya baru berjumpa dengan kamu..." Heru tergagap karena tak tahu apa yang akan ia katakan.

"Iya ya...masalahnya kamu mirip seseorang...trus tadi saya diliat-liat terus"

"Oh...maaf, tadi saya....saya hanya...mau lihat duri babi untuk mamaku ji..." Heru salah tingkah dan mencari-cari alasan.

"Oh....kenalkan, saya Punti..syapa tau kamu pernah dengar nama saya"
"Oh, saya Heru...belum...saya baru dengar namamu"

"Nda apa-apa ji....siapa tau kita bisa berteman"

Punti tersenyum.
"Kalau begitu saya pulang dulu ya...soalnya ditunggu mamaku di rumah"
"Oh...iye..nda jadi beli duri babi?"
"Enda ji...lain kali ya.."

Punti masih tersenyum melihat tingkah Heru. Heru melangkah mencari ojek karena motornya ada di bengkel. Dengan hati senang ia pulang ke rumah setelah berkenalan dengan mahluk manis di pasar ikan tadi.

Bintang n comentnya dooong  😊😊😊

Dendam BerdarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang