Bab 19

11 0 0
                                    

Seorang wanita paruh baya memilah sarung bantal yang selalu ia jajakan mengelilingi kampung kecil yang ada di pesisir salah satu pulau di laut Banda.

Baru beberapa hari ia tinggal di sana. Dengan memakai kerudung dan payung kecil, ia melindungi diri dari panas dan terik saat berjualan.
Dengan teliti ia melipat dan membungkus jualannya dan bersiap berjualan siang itu.

"Assalamu Alaikum Oma, mau Pi jualan ya?"
Seorang wanita muda datang tergopoh-gopoh menghampiri wanita paruh baya itu. Ia datang sambil menggendong anaknya yang masih balita. Rupanya belum lama ia melahirkan.

"Iya.."
Sekilas mata wanita yang dipanggil "Oma" itu melirik bayi yang ada di dalam gendongan wanita muda tadi.

"Untung Oma belum pergi. Saya mau beli sarung bantalnya barang dua pasang, juga guling dan sepreinya."
Jelas wanita muda yang bernama Sariya itu sambil memilah barang jualan Oma sesuai jenis dan warnanya.

"Oh.. kebetulan... duduk dulu nak"
Oma pun mempersilahkan Sariya untuk duduk di balai bambu depan rumah kontrakannya.

Ia dengan tergesa-gesa membuka bungkusan kain lebar yang lainnya yang membungkus beberapa jualannya.
Sariya pun masih setia memilah motif yang sesuai dengan seleranya sambil setia menggendong bayi mungilnya.

"Uh, lucunya, siapa namanya?"
Oma mencubit gemas pipi bayi laki-laki yang digendong Sariya.

"Namanya Covi, Oma.." Sariya tersenyum sambil melihat anaknya yang mulai menangis akibat cubitan si Oma tadi.

"Berapa bulan ini?"

"Baru tujuh bulan, Oma"

Oma menelan Salivanya. Tiba-tiba rasa haus dan lapar menjalari tenggorokan dan lambungnya. Bayi di depannya sangat gemuk dan tak berhenti menangis.

"Aduh, Covi lapar ya..? Ini Oma, uangnya. Si Covi rewel sekali, kayanya dia haus inih" Sariya mengambil barang yang sudah ia pilih dan tergopoh-gopoh kembali ke rumahnya.

"Iya, makasih.."

Oma menjawab sekenanya dan tertegun menatap bayi yang masih juga terdengar tangisnya walaupun sudah dibujuk ibunya untuk diam.
Apa mungkin bayi itu bisa merasakan niat buruk si Oma?

Jangan lupa vote and coment ya ya...🥰

Dendam BerdarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang