Extra Chapter

615 65 4
                                    

Lili sudah menceritakan segalanya pada Kemal dan tentunya lelaki itu sangat kaget saat tau alasan Lili menghilang dikarenakan Jeslyn yang mengancam dirinya.

Mengingat hal menyakitkan dihari itu, Lili menundukkan kepalanya. Air matanya menetes dari pelupuk mata.

Kemal menatap Lili sendu, tanpa izin ia langsung menarik Lili ke dalam  dekapannya. Mendekap Lili dengan erat seolah merasa bersalah.

"Aku gatau kamu ngalamin hal itu dan aku malah mikir kamu pergi karena kamu gamau ketemu aku atau Nadien lagi,"

Lili menggeleng pelan, sungguh tidak ada satupun ucapan Kemal yang pernah terngiang dikepalanya. Meninggalkan Nadien yang sudah menemani dirinya di kota orang? Bahkan untuk memikirkan itu saja Lili tak bisa.

"Maaf Kak," gumamnya pelan.

Kemal menggeleng, " Untuk apa? Kamu gak salah, aku yang salah!" jelas Kemal.

Lili menggeleng pelan lagi, ia meminta maaf bukan karena itu.

"Engga Kak, bukan masalah itu. Aku minta maaf karena dulu aku pernah memikirkan sesuatu," ucapnya.

Kemal melepas pelukannya dari Nadien, menatap gadis itu intens.

"Apa?" tanya Kemal heran.

Lili memandang Kemal dengan tatapannya yang sendu. " Jika persahabatan aku dan Nadien hancur karena perasaanku ke Kakak, aku berniat melepas Kakak bersama Nadien agar persahabatan kami tidak selesai tapi nyatanya Jeslyn membuat semuanya selesai sebelum aku sempat menjelaskan pada Nadien!"

Kemal mengernyit heran, Lili meminta maaf hanya karena itu?

Tangan Kemal memegang kedua bahu Lili, dengan ekspresi serius ia berkata. " Li, bahkan jika aku jadi kamu. Aku akan meninggalkan orang yang aku cintai dan memilih sahabat yang sudah menemaniku! Jangan meminta maaf pada keputusan seperti itu, jika kamu meninggalkan aku demi Nadien. Itu tak masalah karena Nadien lebih dari aku, dia menemani kamu jauh sebelum aku mengenalmu. Jadi jangan minta maaf untuk hal itu, keputusan itu benar Li!" jelas Kemal panjang.

Lili tak bisa membalas perkataan Kemal, ia bingung. Ada rasa senang di hatinya dan juga seolah setengah beban yang ia pikul selama ini terangkat.

Sebuah senyum tersungging dibibirnya, " Terimakasih sudah mau mengerti Kak," gumamnya pelan.

Kemal tersenyum hangat, lantas alasan dibalik pertemuannya dengan Nadien adalah agar ia dan Lili saling mengenal.

Bahwa selama ini Kemal baru sadar sebenarnya tokoh utama di ceritanya bukanlah dirinya dan Nadien melainkan dirinya dan Lili.

Kemal kembali memeluk Lili, kali ini ia mengelus puncak kepala gadis itu dengan sayang.

"Aku pikir setelah berpisah dengan Nadien, aku harus menutup paksa cerita yang bahkan belum sempat kami mulai. Tapi Li...." Kemal menggantungkan ucapannya dengan sengaja.

Dalam dekapan Kemal, Lili mendongak agar ia bisa menatap wajah lelaki itu yang kini sedang tersenyum senang.

"Tapi apa Kak?" tanya Lili.

Kemal tak bisa menyembunyikan senyumnya, " Tapi sekarang aku tau bahwa Nadien hanya perantara agar aku bisa memulai cerita ini dengan tokoh utama yang asli, kamu tau siapa?"

Lili tidak ingin percaya diri, ia menggeleng pelan tapi di dalam hatinya ia sangat berharap bahwa Kemal berkata itu adalah...

"Kamu Li,"

Deg

Seketika pipi Lili memerah, ia kaget. Senang dan juga haru. Bingung karena untuk pertama kalinya, cintanya tidak berpihak pada Nadien.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

God or Her [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang