Chapter 7: Selamat

12 5 0
                                    


Mereka semua bergegas berlari menulusuri terowongan itu.

Saat sudah sampai di depan pintu keluar.

Mereka semua senang.

Waktu masih tersisa 1 menit saat mereka membuka pintu, terlihat Sekelompok polisi baru saja datang.

Mereka semua keluar kecuali Somi.

Somi masih berada disana.

"Somi!! Cepat keluar! " Teriak soojin.

"Gw mau nyelamatin sima dulu! " Jawab Somi.

"Somi! Lu gila ya?! Pikirin keselamatan lo!! "

"Somi!! Ayo keluar!! Kita semua bisa berteman! Bersahabat!! Ayo!! "

"Tapi sima! "

"Somi!! Waktu tinggal 30 detik lagi!! "

Karna kesal, heesung pun langsung berlari menghampiri Somi, lalu menggendong nya ke luar.

3....

2...

1....

Boomm!!

Bom meledak keras.

"Simaaaaaa!!!! " Teriak Somi sambil menangis.

"Sima!! " Somi mencoba untuk berlari kesana, tapi ditahan oleh mereka.

"Udah Somi"

"Tapi, dia keluarga gw satu² nya jin!! Kalo dia gk ada, gw gk ada siapa² lagi!! "

"Lo masih punya kita! Lo gk kesepian som!! "

Somi hanya bisa terus menangis dan menangis.

"Tapi sima... "

"Biarin dia mendapat balasannya, dia yg membuat kekacauan ini"

"Kita sahabat! " Ucap jaemin.

Ya niat dia biar bisa menghibur Somi aja.

"Sejak kapan gw sahabatan sama lo? " Julid winter.

"Bodoamat"

"Kita tuh saudarAaa bukan sahabat! " Ucap winter sambil menyenggol lengan jaemin kuat.

Tak disangka, hal itu malah membuat Somi tertawa.

"Hahaha"

Semua tersenyum.

"Mari, kalian akan di periksa lebih lanjut" Ucap salah satu anggota polisi.

"Tapi, bagaimana dengan mayat² yg berada disana"

"Akan diurus"

Mereka semua pun dibawa oleh anggota polisi untuk diperiksa lebih lanjut.

Sampai nya dikantor polisi, mereka langsung menceritakan apa yang terjadi.

Setelah itu mereka dibawa ke rumah sakit untuk mendapati pengobatan.

Tak berapa lama, orang tua dari mereka semua pun datang, kecuali orang tua Somi.

Somi yatim piatu, dan ia sempat tinggal dengan om dan tante nya, tapi om dan tante nya kecelakaan dan meninggal dunia, semua harta om dan tante nya di tangan mereka berdua (Somi & sima) tapi, itu tak cukup untuk kebutuhan mereka selama bertahun² sampai sekarang, sima telah meninggalkan Somi.

Somi hanya bisa melihat orang tua mereka semua (-Somi) yg sedang mengkhawatirkan anak mereka.

Somi hanya bisa menatap.

Mereka semua (- Somi) memberi isyarat ke orang tua mereka untuk memperhatikan Somi juga.

Orang tua mereka semua mengerti dan langsung menghampiri Somi.

"Nak? Kamu gk papa kan? Ada yg sakit gk? Kalo ada bilang aja ya" Perhatian mama soojin.

"Jangan malu² kita semua keluarga" Ucap mama ryujin.

"I-iya tante, makasih perhatian nya" Ucap Somi.

"Gk usah panggil tante, panggil aja mama" Ucap mama minju.

Semua mengangguk (- Somi)

Ada perasaan senang dan persaan sedih di hati Somi.

"Oh ya, nanti kamu mama kenalin ke anak temen mama deh, biar kamu gk jadi nyamuk sendiri kalo lagi sama mereka" Ucap mama winter.

"Trs winter nya gimana mah? Masa gk dikenalin juga" Protes winter.

"Ngapain ribet² ada nak sungchan" Ucap mama winter.

Mama sungchan pun langsung memberikan jempol nya.

"Ih ogah" Julid winter.

"Apa ogah²? Ntar di godain sama sungchan, langsung baperr" Ledek mama winter.

"Apasih maaa" Kesal winter.

Semua pun tertawa.

"Lagian juga, sungchan secakep itu siapa yg mau nolak? " Goda mama soojin.

"Dih? Ganteng? Na to the jis, bangke" Julid winter.

"Halah ngomong nya aja kyk gitu, giliran digodain sungchan, baperrr" Goda mama sungchan mengulang perkataan mama winter.

Sungchan cuma nyimak doang





































































































To Be Continued
























Thanks for reading


12:12  (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang