Part 4 - Arthur

16.9K 1.2K 35
                                    

            Citra menyusun dokumen di mejanya, mengumpulkan menjadi satu tumpukan sebelum keluar dari ruangannya. Sudah waktunya istirahat, tetapi Citra masih ada pekerjaan. Dia mengambil salah satu dokumen yang telah dipisahkan lalu keluar.

Kevin sudah pulang dan langsung ke kantor. Citra punya alesan menemui Kevin di ruangannya sambil bawa dokumen. Tidak ada yang curiga kalau dia punya maksud lain, Citra ingin menemui Kevin duluan.

Dia mengetuk pintu hati-hati, perasaannya tak keruan tak sabar ingin memeluk dan mencium Kevin. Citra sangat merindukannya sampai tidak punya niat keluar dari ruangan Kevin selama istirahat. Inginnya makan di ruangan sambil pelukan.

Senyum Citra mendadak sirna. Dia terlihat kikuk dan mengubah raut wajahnya, memberikan senyum tipis lalu melangkah hati-hati. Rupanya Kevin kedatangan tamu yang tidak asing baginya.

"Permisi, Sir. Dokumen ini sudah saya revisi, silahkan dicek kembali." Kata Citra professional. Beruntungnya punya alasan masuk ke ruangan Kevin, kalau tidak sekalian bawa dokumen entah bagaimana nasib Citra sekarang.

"Terima kasih, Miss." Jawab Kevin dengan wajah menggoda.

"Ehem." Suara lain menyahut. Tamu Kevin seorang lelaki yang lebih tua beberapa tahun dari mereka. Lelaki itu tampak berbinar dan semangat, dia fokus memandang Citra. "Miss Citra Maulana?"

"Iya, Sir." Jawab Citra mengangguk sopan.

Lelaki itu terkekeh dan mengibaskan tangannya. "Nggak usah kaku, Citra." Ucapnya. "Bro..." Dia beralih pada Kevin dengan gesture yang tidak dipahami Citra. Yang pasti mereka mengirim sinyal menyangkut Citra.

"Arthur!" Geram Kevin mengingatkan.

Arthur meringis dan mengabaikan Kevin. "Kamu masih ingat dengan aku?"

Citra melirik Kevin sekilas, laki-laki itu tampak cuek. Citra tahu bagaimana perasaan Kevin dibalik wajah santainya. "Iya, Mr. Arthur." Jawab Citra sedikit ragu.

Arthur menjentikkan jari, sangat bangga dan senang pada Citra yang masih mengingatnya. Arthur beranjak dari sofa menghampiri Citra di depan kursi kebesaran Kevin. "Kukira kamu akan melupakanku." Kekehnya. "Ngomong-ngomong, kami mau makan siang di luar. Kalau nggak keberatan, aku mengundang kamu ikut."

"Maaf?" Tanya Citra kaget.

"Iya, makan siang." Arthur hendak mengambil tangan Citra namun segera ditepis halus. "Ah, maaf." Arthur kembali terkekeh. "Aku sengaja ke sini untuk menemui kamu. Sudah lama aku ingin berkunjung, tapi baru bisa kesampaian sekarang."

Citra kembali melirik Kevin. Tampaknya Kevin pasrah saja, membiarkan Citra dan Arthur menganggapnya seperti patung.

"Bagaimana?" Tanya Arthur berharap. "Bro..." Kemudian beralih lagi pada Kevin.

"Iya, silakan." Jawab Kevin bikin Citra merinding.

"Maaf, Sir. Saya sudah punya janji dengan Mrs. Amber. Kami mau makan di kantin."

"Saya akan mengurus Amber." Jawab Kevin tiba-tiba.

"Maaf?" Citra kaget.

"Kamu ikut makan."

"Thanks, Bro!" Arthur memeluk Kevin sambil terkekeh. Pendekatannya dengan Citra makin lancar.

Citra melotot makin horror. Kevin menggedikkan bahu santai, dia mengajak keduanya pergi makan. Arthur yang sangat senang menyelaraskan langkahnya dengan Citra. Berbincang santai untuk memperlancar pendekatan.

NAUGHTY COUPLE 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang