Noktah - 8

35.2K 1.3K 41
                                    

          Violet sedang memoles make up pada wajahnya di meja rias. Dia tersenyum berseri-seri. Mendapatkan tidur pulas dan percintaan panas pagi hari membuat semangatnya penuh. Dia dan Biru bergantian menggunakan kamar mandi. Mereka masih ada waktu bersantai, makanan tadi malam dijadikan sebagai sarapan.

Biru masih mandi, dia memiliki baju ganti di mobil. Bukan kali pertama bagi Biru menginap di kos-kosan Violet. Berbeda dengan Violet, gadis itu tidak pernah menginap di apartemen Biru.

Biru tidak mendapatkan alasan yang membuatnya puas mengapa Violet harus pulang meskipun tengah malam. Jam berapapun tidak pernah meminta lelaki itu mengantarnya, malah menyuruh Biru melanjutkan istirahat. Prinsip Violet, ada banyak taksi online yang bersedia mengantarnya kemana pun dia inginkan, termasuk pulang,

Dia bahkan pernah pulang saat Biru masih pulas. Saat bangun pagi-pagi Biru tidak menemukan gadis keras kepala itu di sampingnya lagi. Biru sangat kesal, Violet menjadikannya seperti lelaki panggilan.

"Iya."

Violet menoleh pada pintu kos-kosannya yang diketuk dari luar. Dia berdecak dan segera bangkit untuk membuka pintu. Wajah Violet langsung berubah masam, seorang gadis seumuran dengannya menunjukkan wajah jutek.

"Ngapain lo datang pagi-pagi?" tanya Violet kesal.

Gadis itu tidak menjawab, dia mendorong pintu dan masuk semena-mena ke kamar Violet.

"Olive!" bentak Violet.

"Minta duit!" pinta gadis yang bernama Olive.

"Duit lagi?" Violet menggeram marah.

"Lo pikir yang kemarin cukup?" tanya Olive sarkasme.

"Keluar dari kamar gue!" usir Violet. "Gue nggak punya duit lagi!"

Nggak!" Olive tidak mau.

"Cari kerja! Jangan minta duit dari gue!"

Bersamaan dengan itu, Biru keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk. Dia tidak menyangka kalau suara ribut itu dari kamar Violet. Tiba-tiba Biru merasa kikuk, Violet dan Olive memandang lelaki itu tajam.

Biru mengambil pakaiannya dari atas ranjang yang tidak disadari Olive berada di sampingnya. Biru mengucapkan permintaan maaf dan kembali ke kamar mandi untuk memakai baju.

"Lo punya pacar?" tanya Olive.

"Bukan urusan lo!" tekan Violet.

Olive terkekeh licik.

"Keluar dari kamar gue! Jangan pernah datang ke sini lagi!"

Biru keluar dari kamar mandi lagi. Semua mata tertuju pada lelaki itu. Olive mendekat pada Biru dan memandangnya dari atas hingga bawah. "Lo pacar Violet?"

Biru mengerutkan dahi lalu melirik Violet.

"Bagi duit." Olive menengadahkan tangan. "Satu juta."

"Olive!!" teriak Violet marah.

"Minta duit." Olive tidak peduli pada Violet. Gadis itu mendekat dan menjauhkan Olive dari Biru.

"Pergi sekarang!"

"Lo nggak ngasih tahu punya pacar!" protes Olive kecewa.

"Cukup?" Biru mengeluarkan uang dari dompetnya. Memberikan pada Olive beberapa uang senilai seratus ribuan meski bingung siapa gadis pembuat onar itu.

Olive berbinar senang dan tersenyum lebar. "Cukup." jawabnya mengangguk cepat. "Gue Olive, kakak Violet."

"Iya." jawab Biru singkat.

NOKTAH [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang