Bict!

1.2K 61 5
                                    

"Hyunjin! Aku butuh kamu sekarang!"

Hyunjin menghela nafasnya, selalu seperti itu. Chan selalu datang ke rumahnya untuk menghilangkan rasa lelahnya

Lelah fisik maupun lelah pikiran, caranya ya pasti berhubungan seks dengan Hyunjin. Hanya itu caranya, itu adalah cara yang paling ampuh untuk menghilangkan stres bukan?

"Chan ad-eughh" Lenguhan Hyunjin keluar saat Chan langsung melumat bibirnya dengan tergesa

"Eughhh Chan" Hyunjin mendorong tubuh Chan ke sofa, lalu ia duduk di atas paha Chan

"Lakukan tugas mu, baby" ucap Chan sambil mengusap pipi Hyunjin

Hyunjin mengerti, ia turun menghadap ke selangkangan Chan dan membuka resleting celana Chan. Tonjolan besar itu langsung di hadapkan didepan wajah Hyunjin, ia mengusapnya sambil ia jilat sesekali dari luar cd Chan

Hyunjin menurunkan celana dan cd Chan, mengurut penis Chan yang sudah menegang. Hyunjin memasukkan penis Besar nan berurat Chan kedalam mulutnya, menghisapnya bak es krim

"Ssshhh ohhh yeah baby yeah" Desah Chan sambil memegangi kepalanya Hyunjin

Hyunjin menangis diam, bodohnya dia tidak bisa menolak!

"Apa yang harus aku lakukan?" Batin Hyunjin, "Bagaimana cara menolak semua ini?! Hyunjin kau terlalu bodoh!" Batinnya lagi.






...

Pagi ini tepat pukul 09.00 pagi Hyunjin hanya duduk merenung di tempat tidurnya, memikirkan segala cara agar ia bisa menolak ajakan Chan untuk bercinta dengannya.

"Kenapa aku tidak bisa berkata tidak? Apakah itu terlalu sulit? Ahh... Hyunjin kau terlalu patuh oh bukan! Kau terlalu bodoh Hyunjin"

Ia memukul-mukul pelan kepalanya, lalu mengusap wajahnya yang terlihat lelah

Tanpa ia sadari jam terus berjalan, hingga ia tersadar dari lamunannya

"Sialan! Sudah pukul 10 ternyata, aku belum mandi juga. aiss..."










"HYUNJIN! HYUNJIN!! HYUNJIN BUKA PINTUNYA ATAU AKU AKAN MENDOBRAK PINTU MU INI HINGGA RUSAK!"

Kalian tau itu siapa? Ya! Itu Chan. Memangnya siapa lagi yang membabi buta untuk menggedor gedor pintu rumah Hyunjin?

"Ais Bangchan sialan!, CHAN KAU GILA? LIHAT PUKUL BERAPA SEKARANG?! AKU TIDAK MAU MEMBUKA PINTU UNTUK MU!"

Chan benar-benar sudah gila ternyata, gila sekali dia berada di depan rumah Hyunjin di pukul 02.30 pagi?!

"HYUNJIN BUKA DULU PINTUNYA BARU KITA BERBICARA"

"CHAN SUDAH CUKUP SEMUANYA! AKU BUKAN BONEKA PELACUR MU CHAN! AKU MANUSIA!"

"BUKA CEPAT"

"JIKA KAU MENDOBRAK PINTU ITU, AKU PASTIKAN KAU TIDAK BISA MELIHAT KU LAGI CHAN!"

"OKEY BAIKLAH, KITA BERBICARA SECARA BAIK-BAIK "

Hyunjin terlihat berpikir sejenak, apakah Chan bisa di percaya kali ini?

Perlahan Hyunjin mendekat kearah pintu, ia mengintip Chan dari lubang kecil dipintunya

"Gila, mengapa dia membawa bunga?" Hyunjin membuka pintunya, dan menatap Chan

"Akhirnya kau buka juga" Chan menerobos masuk, meletakkan bunga yang ia bawa di atas meja

Pertama ia minum, dan setelahnya ia mengambil pisau dan menatap Hyunjin

"A-apa yang ingin kau lakukan?"

Tanpa sepatah katapun, Chan menusuk perut Hyunjin lalu ia tarik kembali pisau yang menancap itu

"Aku sudah mengatakannya sebanyak 3 kali, kita hanya bisa berpisah jika aku mencampakkan mu atau kau mati di tanganku bukan?, Dan ternyata kau memilih pilihan yang kedua"

Hyunjin sangat syok, ia melihat perut dan tangannya yang berlumuran darah, kepalanya mulai pusing. Ia terjatuh dan menatap Chan yang duduk dan menatapnya juga

"K-kau sungguh gila, Chan" Hyunjin menangis, ia masih ingin hidup! Tapi bukan sebagai pelacur Chan.













"Sialan. Sudah berapa kali kukatakan? Aku tidak tau, kau tau betapa kagetnya diriku saat melihat dia sudah tergeletak tak bernyawa di dalam rumahnya sendiri?" Ucap Chan sambil menangis sendu

"Aku dan Hyunjin sangat saling mencintai, rasanya nyawaku hilang setengah dari ragaku" ucapnya lagi

"Kalau waktu bisa di ulang kembali, aku akan berada di sampingnya setiap saat, agar dia selalu aman"

Polisi di depannya hanya diam, secara tidak ada bukti yang kuat untuk menyalakan Chan

"Dia sangat suka bunga, dan aku membawakannya saat aku pulang kerja, tapi?. Tapi, dia sudah tiada!" Chan menangis kencang, tanpa polisi itu sadari, hatinya sudah tertawa sama kencangnya seperti ia menangis.

Ck, manusia gila.
























Maap ges, ini book sampai sini aja deh ya
Ga lanjut lagi
Ini terakhir, maaf banget😭😭😭

Gatau ini bagus apa engga, yang penting up dulu hehehe

Story ⚠︎[ChanJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang