Kiba Inuzuka, pria kantoran itu, kini ada di dalam kereta, yang penuh sesak, ia mendengarkan celotehan bosnya ditelepon. Laki-laki dengan tato segitiga terbalik dikedua pipinya itu berdecak, kala merasakan pantatnya diremas dari belakang. Kiba bernapas berat, karena tangan orang yang tadi sibuk meremas bokongnya, kini beralih ke selangkangannya, meremas kuat penisnya yang tegang dalam celana kantornya.
Kiba terkesiap, tanpa sengaja menjerit kecil, yang tentu saja didengar oleh bosnya.
"Inuzuka, apa yang terjadi?"
"T-tidak ada bos uhh"
Resleting celana Kiba dibuka, penisnya sudah mengeluarkan sedikit precum, dari celah lubang dikepala penisnya. Penis Kiba dikocok, membuat tubuh Kiba melengkung kebelakang, menyenderkan pada tubuh dibelakangnya. Kiba mendesah, dengan panggilan telepon yang masih tersambung.
"Inuzuka, kau masih disana?"
"Ah, ya, bos. Uhhggg"
"Sepertinya kau bersenang-senang ya, apa yang orang itu lakukan, sampai kau mendesah begitu?"
Kiba tidak tau harus merespon seperti apa, tidak mungkin dia mengatakan, jika sekarang penisnya dikocok dan jari keluar masuk dalam lubangnya.
"Katakan padaku apa yang dia lakukan Inuzuka"
"Unghh peniskuhh uhhnn dikocok, aahhh sakit!"
Kiba tidak bisa menahan jeritannya, saat analnya langsung dimasuki sesuatu yang besar dan panjang. Penumpang kereta disamping Kiba, melihat jika pekerja kantoran itu tengah digenjot kasar, suara becek dari penyatuan dua tubuh terdengar jelas, membuat penumpang lain ikut terangsang, bahkan Itachi, bos tempat Kiba bekerja, kini mengocok penisnya, fokus mendengarkan desahan Kiba, yang amat menggoda ditelinga Itachi.
"Aaahhh hnnnn uhhnggg! Keluar! Akuhh keluarhh aarrgghhhh!"
Spurt spurt
Kiba merasa penuh, perutnya agak buncit, akibat banyak sperma yang dikeluarkan dalam perutnya. Kiba memekik, saat lubangnya disumpal dildo kecil, yang mencegah sperma dalam analnya tumpah. Pakaian Kiba dibenahi, meski penampilan Kiba masih seperti orang yang habis diperkosa, tapi Kiba tidak perduli, cepat-cepat dia keluar dari kereta, karena tidak tahan, akan tatapan lapar para menumpang, yang ditunjukkan padanya. Telepon Kiba masih dipegang olehnya siempu, tapi Kiba abai akan panggilan yang masih terhubung.
Siswa SMA, yang tadi mengempur hole Kiba, tersenyum kecil, lalu mengklik layar ponsel, menelepon seseorang, setelah bunyi tut beberapa kali, panggilan akhirnya tersambung.
"Sasuke, bagaimana, enak tidak lubangnya, dia masih perawan, kakak sengaja membuatmu menjadi yang pertama mengagahinya"
"Sangat kak, aku puas, aku rasa aku akan ketagihan mengenjotnya, aku akan kesana sebentar lagi, karyawan kakak yang manis itu, juga pasti akan sampai sebentar lagi, bagaimana jika kita threesome kak"
Sepertinya menarik, cepatlah kesini, jika tidak, kakak akan mengentotinya tanpa mu"
"Ck"
Sasuke, adik Itachi, memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Cepat-cepat dia pergi ke kantor sang kakak, tidak sabar untuk mengenjot puppy nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Kereta (18+)
Fanfiction18+ Kereta tidak hanya dijadikan sebagai alat transportasi, tapi juga sebagai tempat untuk memuaskan hasrat birahi. Random yaoi dari berbagai anime. One shot.