Chapter 4 - Tamu Tak Diundang

14.9K 1.3K 27
                                    

PDF tersedia, minat DM harga 70rb.

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Genre : Fantasy, tragedy, hurt/comfort

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!

Golden Cage

Chapter 4. Tamu Tidak Diundang

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Suara derap kaki kuda berbunyi sangat keras. Penduduk kota segera menyingkir untuk memberikan jalan. Satu baris pasukan berkuda memimpin rombongan itu, dibelakangnya, dua baris pasukan pembawa panji-panji dan bendera Kerajaan Ame mengikuti penuh wibawa. Di belakang mereka, sebuah kereta yang ditarik empat buah kuda terlihat mewah, menandakan status sang pemilik kereta. Sementara satu pasukan berkuda yang lain mengikuti di belakang kereta.


Di dalam kereta, Itachi merengut kesal. Sesekali dia mendelik ke arah Sasuke yang memejamkan matanya erat. "Ck, kalau keadaannya seperti ini, kita tidak bisa sampai ke Istana Konoha dalam waktu tiga hari."


Hening.


"Kenapa aku harus pergi dengan pengawalan ketat seperti ini? Aku hanya perlu dua orang pengawal untuk menemaniku pergi." Itachi kembali menggerutu kesal. "Berpergian seperti ini malah akan mengundang perhatian!" semburnya. "Bagaimana jika rombongan kita dihadang perampok?" katanya lagi begitu risau. Itachi mengernyit dalam, kemungkinan itu bisa terjadi. Bagaimana pun rombongan mereka terlihat seperti rombongan saudagar, berkantung tebal, pikirnya.


Hening.


"Sasuke?" Itachi membentak keras. Sasuke benar-benar membuatnya kesal setengah mati. Kenapa Itachi tidak membawa Sai atau Obito juga? Setidaknya mereka bisa menjadi teman ngobrol selama di perjalanan, batinnya sebal.


Sasuke menghela napas panjang, namun masih enggan untuk membuka kedua matanya. "Hn," sahutnya pendek. Hanya perampok berotak miring saja yang berani mengganggu perjalanan mereka. Kibaran panji dan bendera Kerajaan Ame seharusnya bisa membuat nyali penjahat atau perampok manapun ciut, pikir Sasuke. Pangeran keempat Ame itu hanya bisa mencibir dalam hati, kenapa otak Itachi selalu tidak bekerja dengan benar jika menyangkut sesuatu hal mengenai Kurama?


Itachi menyipitkan kedua matanya, sinis. "Tidak bisakah kau mengatakan sesuatu untuk menghiburku?" katanya setelah terdiam cukup lama. Dia lalu melipat kedua tangannya di depan dada.


"Jika kau ingin penghiburan seharusnya kau membawa Pangeran Obito serta." Sahut Sasuke datar. "Selera humornya lebih baik daripada aku."

TAMAT - Golden Cage (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang