4. Perasaan (감정)

71 12 0
                                    

"Seulhyeon?" panggil seseorang yang langsung membuat Seulhyeon berbalik di tengah ia yang sedang memfotokopi beberapa kertas. Dia ternyata Kim Seohyang, ketua staf bagian media.

"Annyeonghaseyo.." Seulhyeon membungkuk hormat pada sang ketua staf itu.

"Heum. Apa kau bisa meluangkan waktu sebentar? Aku ingin bicara secara pribadi denganmu." Ucap Seohyang.

Seulhyeon terkejut akan ajakan langsung yang tiba-tiba dari sang ketua. Apa ia melakukan kesalahan? Seulhyeon menjadi gugup.

"Ah, nde. Biar saya cari rekan untuk mengganti pekerjaan saya ini sebentar, Seohyang-nim."

"Eum, Kwanghee! Bisa kau gantikan dulu pekerjaan Seulhyeon ini? Dia ada urusan pribadi dengan saya." Ucap Seohyang langsung pada pria itu yang membuat Seulhyeon terkejut. Apa ada masalah penting?

"Nde, Seohyang-nim..." pria itu, Kwanghee menundukkan kepala menurut dan melirik Seulhyeon sekilas.

Seulhyeon pun menunduk kode berterimakasih. Kwanghee membalas dengan tangan menyemangati. Kim Seohyang jarang seperti ini. Semoga saja bukan masalah besar.

Sampai di kafe, Seulhyeon diberi kopi oleh Seohyang. Ini membuat situasi tambah membingungkan. Sebenarnya apa yang akan dibicarakan oleh sang ketua staf ini kepadanya?

"Tidak perlu begitu tegang, Seulhyeon-ssi. Sebenarnya, aku hanya ingin melanjutkan amanat dari Mina, staf bagian per-castingan. Aku juga sudah dengar kalau kau pernah menjadi trainee di agensi ini." Mendengar itu, Seulhyeon pun langsung paham arah pembicaraan ini.

Ini pasti tentang tawaran yang pernah diberi padanya untuk menjadi trainee kembali. Mereka bilang akan memastikan debutnya kali ini.

"Sebenarnya, girlgroup Aurore akan menambah satu member lagi sesuai dengan konsep mereka. Jika kau menerima tawaran itu, mungkin kau bisa langsung debut dengan mereka." Seulhyeon terkejut mendengar itu. Jadi keenam member grup itu belum sepenuhnya?

Seulhyeon menjadi bingung sekarang. Dia tak bertujuan untuk ini sesungguhnya.

"Itu.. jusunghamnida Seohyang-nim. Aku tidak bisa melakukannya. Aku juga sudah lama tak melatih diriku-"

"Kau bisa berlatih lagi. Waktumu masih seminggu, kau bisa memikirkannya dalam waktu itu. Jika kau sungguh tak bisa, tidak apa." Potong Seohyang dengan lembut dan memastikan.

"Ah.. itu..." Seulhyeon melamun bingung dengan perasaannya.

Dalam hatinya yang terdalam, keinginan itu seperti mulai tumbuh kembali. Seulhyeon sangat ingin menjadi penyanyi sedari kecil. Saat menjadi trainee, ia juga selalu mendapat ulasan yang bagus setiap evaluasi mingguan sampai dihafali para pelatih. Mungkin itu yang menjadikannya sangat tertarik untuk ditawari kembali dan menjanjikan debut.

"Kau bisa pikirkan ini dulu dengan baik-baik. Tapi, sebenarnya saya juga sudah melihat video evaluasi trainee mu sebelum ini. Mungkin aku bukan ahlinya, namun bisa ku bilang kau seperti sudah terlahir menjadi bintang." Seohyang meraih tangan Seulhyeon hingga membuat ia mengangkat dagu dan menatapnya.

"Tapi keputusan ada di tanganmu."

Seulhyeon terdiam tak bisa berkata apa-apa. Ia sungguh seperti ditempatkan pada posisi timbangan. Mimpinya, atau impian ayahnya? Siapa yang lebih penting disini?

☆☆☆

"Geundae, bukankah Sia itu sangat imut? Apalagi saat dia menyanyikan lagu 'Eotteohke', hahaha.. wah, kenapa dia tak seperti itu setiap hari?" gurau Jack yang sedang menonton acara itu bersama member INcity 127 lainnya.

Make It RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang