Lisa terbang keatas lalu penapakkan kakinya di salah satu ranting pohon disusul jungkook dan mereka bertarung disana
saat jungkook ingin menggores wajah gadis itu dengan pedangnya dia terdiam sejenak.
Menatap dalam mata gadis itu,
Mata yang sama persis dengan mata seseorang di masa lalunya.Jungkook terseyum matanya berkaca kaca
"Lily" lirih nya yang masih di dengar oleh gadis itu.
lisa terkejut, gadis itu tersenyum tipis namun sebisa mungkin gadis itu menetralkan raut wajah nya. menggoreskan pedangnya ke betis jungkook alhasil jungkook pun jatuh ke bawah.
"Dulu sewaktu aku menggendong mu apa aku pernah bilang kau berat kookiee? Bahkan saat itu kau sangat gemuk!"
Pria itu berhenti sejenak. Dia syok jadi Lisa sudah tau?
"Ka-kau tau? Sejak kapan?!"
"Hm saat pertama kali kita bertemu. Kau saat itu sengaja mengalah kan?"
"Jika tau dari awal mengapa pura pura tidak tahu? Pantas saja kau tidak pernah sopan padaku!" Ujarnya kesal.
"Kau juga tidak memberi tahuku. Jika aku tidak mendengar gumaman mu saat, itu pasti aku juga tidak tahu sampai sekarang. Lagipula untuk apa sopan padamu?"
"A-aku takut kau akan pergi." Ujar nya membuat Lisa menoleh.
"Aku tidak pergi kok"
Tapi bagaimana bisa Lisa tidak mengenalinya, apa disini hanya Jungkook yang selalu mengingat gadis itu?
"CK.. aku bahkan bisa mengenalimu hanya dengan melihat matamu." Jungkook berkata dengan wajah kesal.
"Tapi kan aku masih mengingat mu."
Jungkook terseyum lebar, tidak apa apa jika lily tidak tanda padanya. Yang penting gadis itu masih mengingatnya.
"Apa jisoo juga tau?"
Lisa menggeleng
"Tidak eonnie tidak tau""Apa Hyung mu tau?"
"Tidak. Tapi mungkin dia merasa tidak asing dengan jisoo."
"Junkie hanya kau yang mengenali ku?"
"Hm.. aku mana mungkin lupa padamu"
"Tapi itu sudah lama"
"Tapi aku selalu mengingat mu kok"
Lisa terseyum kecil. Menatap Jungkook lalu menyandarkan kepalanya di pundak kekar pria itu.
Gadis itu menutup matanya.
Yah setidaknya emosinya sedikit mereda karna pria itu.
Menghela nafas, Lisa merasa lelah dengan semua nya.Jungkook yang menyadarinya melirik gadis yang sedang bersender pada bahunya.
"Ada apa? Kau sedang ada masalah?"
Lisa membuka matanya perlahan,
Manik matanya langsung menatap Jungkook yang kini menatapnya penuh khawatir."Tidak aku baik baik saja." Ujarnya lalu tersenyum tipis. Menyakinkan pria itu.
Jungkook memicingkan matanya, tak percaya dengan ucapan Lisa. Jika baik baik saja mengapa gadis itu menangis tadi.
"Kau tumbuh dengan baik ya junkie, padahal dulu tinggimu hanya sebatas leherku."
Jungkook tau Lisa sedang mencoba mengalihkan pembicaraan, mungkin gadis itu sedang tidak ingin bercerita. Jungkook akan mencari tahu sendiri nanti."Aku harus menepati janji ku kan"
"Janji apa?"
Jungkook memiringkan kepalanya menatap wajah Lisa yang memerah karna menangis bersender di bahunya .
Sangat cantik."Untuk melindungi mu noona"
Lisa tersenyum. Lalu gadis itu kembali terdiam dan menatap Jungkook serius.
"Bisa tolong antarkan aku bertemu eonnie ku?"
◌⑅⃝●⋆♡love of two princess♡⋆♡●⑅◌
Jisoo menatap taehyung yang sedang memejamkan matanya bersandar di kepala kasur.
Setelah perkataan terakhir yang diucapkan oleh pria itu.
Kini kedua merasa sangat canggung.
Atau lebih tepatnya jisoo yang merasa canggung.Gadis itu menggigit kuku nya. Kebiasaannya jika sedang gugup.
Mendapati ide untuk keluar dari sini, jisoo terseyum tipis. Lantas gadis itu bangkit dari duduknya.
"Pangeran?!"
"Hmm"
"Aku ingin pergi"
"Kemana?"
"A-aku ada janji dengan seokjin oppa"
Taehyung langsung membuka matanya saat mendengar nama pangeran kerajaan Kim itu, dia menatap tajam gadis itu.
"Aku sakit dan kau ingin pergi?"
"Tapi kau bilang, kau tidak ingin aku urusi."
"Aku tidak pernah berkata seperti itu."ujarnya ketus
Jisoo yang mendengar ucapan pria itu mendadak kesal apa jeon taehyung mendadak lupa ingatan? Padahal pria itu baru saja berkata jangan mengurusinya jika tidak ingin masuk ke kehidupannya.
Dan jisoo memilih tidak mengurusi pria itu. Dia tidak ingin masuk terlalu jauh dalam hidup taehyung, dia masih punya urusan yang harus diselesaikan.
"Kau baru saja berkata seperti itu!"
Taehyung tidak perduli, emosinya mendadak naik karna gadis itu.
Apa apaan ini?! Dia sedang sakit dan Kim jisoo malah ingin menemui pangeran Kim itu?"Kau.tidak.boleh.pergi."
"Tapi--"
"KIM JISOO!"
Jisoo tersentak saat taehyung membentaknya. Gadis itu sudah terbiasa dengan bentakan. Tapi entah mengapa hatinya sakit saat taehyung yang membentaknya.
Jisoo menatap tajam taehyung
"kau yang bilang kan tidak usah mengurus mu? Aku juga tidak ingin masuk kedalam hidupmu!" Ucap gadis itu dengan mata memerah.
Dia sangat kesal.Taehyung mengeraskan rahangnya saat mendengar ucapan gadis itu.
Pria itu terkekeh sinis.Jisoo yang melihat itu terdiam nyalinya seketika ciut dia tidak berani menatap taehyung yang kini terlihat sangat menyeramkan.Taehyung tidak bisa menyangkal lagi jika memang gadis itu sudah berhasil mengusiknya. Gadis itu sudah berhasil masuk ke dalam hidupnya.
Taehyung tidak pernah segila ini hanya karna seorang gadis.Tadinya dia ingin memberi gadis ini pilihan namun agaknya setelah mendapati dirinya kesal setengah mati hanya karna gadis itu ingin bertemu Seok jin taehyung yakin dia memang suka pada gadis itu.
Apalagi saat membayangkan jika jisoo akan bersama dengan pria lain. Rasanya jiwa membunuh pria itu langsung naik.
"Selamat Kim jisoo"
"Selamat karna berhasil masuk di kehidupan jeon taehyung, dan ku pastikan kau tidak akan lepas dari ku."
Follow, vote and comen❤️See you in the next chapter
~juwi💜
KAMU SEDANG MEMBACA
love of two princes
Fanfiction"aku tidak mau menjadi pengawalmu. aku diperintahkan raja jeon untuk menjadi pengawal taehyung bukan pengawalmu." "ya tapi aku sudah sepakat dengan hyungku bahwa mulai detik ini kau akan menjadi pengawalku appa juga telah setuju." "apa? Mana bisa se...