Duhai wanita yang tawa dan tangisku adalah tentangnya!
Duhai wanita yang membuat bulanku menjadi wajahnya!
Aku terpelik melihat bagaimana takdir membuat jarak antara kita berdua...
Bila Tuhan tidak menakdirkan kita untuk bersama...
Aku tetap bersyuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“ Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”
– (Q.S At-Talaq: 4) • • • • •
Kini, keluarga Sultan berkumpul di sebuah ruang tamu. sejak menyaksikan perdebatan antara Husain dan Syaqilla tadi,mereka pun langsung mendapatkan banyak pertanyaan.mulai dari Gus Hasan maupun Ning Nayya.
"Ada apa dengan nak Syaqilla dengan kamu Husain?"tanya Abi Husain dengan wajah yang penuh selidik terhadap anaknya.lantas ia melihat ada perubahan di dalam diri Husain semenjak kehadiran Syaqilla. seperti yang awalnya Husain tidaklah mudah dekat dengan wanita,jangankan dekat berdebat atau berurusan sama wanita saja Husain tidak mau.
"engga ada Abi,tadi cuman ada masalah dikit aja kok"jawab Husain dengan nada meyakinkan.
"bener begitu nak Syaqilla?".tanya Sultan meyakinkan jawaban dari Syaqilla. sementara yang di tanya masih menunduk malu.
"Iya bener Abi,ga ada apa apa kok tadi cuman ada masalah kecil yang buat kita berdebat kaya gitu hehe"jawab Syaqilla sambil tersenyum.
"emang masalah kecil apa itu,kalau boleh tau nak?."kini Fatimah lah yang bertanya kepada Husain.
"itu tadi kan-"belum sempat Husain melanjutkan bicaranya,kakinya sudah di injak oleh Syaqilla yang membuat Husain memekik kaget.
"Apaan sii,kenapa injek injek kaki saya!"jawabnya sambil berbisik kepada Syaqilla.
Syaqilla pun menatap kedua orang tua Husain juga Hasan dan Nayya yang senyum senyum kembali akibat ulahnya lagi.
"ekhemm yaudah itu kan masalah kecil,gausah di bahas deh. maafin bang Husain ya,kak Syaqilla emang gitu anaknya hehe. mending kak Syaqilla ikut Nayya yuk temenin Nayya di kamar hehe".ucap Nayya sambil menarik tangan Syaqilla untuk ikut dengannya.
Sementara Hasan memutuskan untuk pergi ke kamarnya karena serasa badannya cape Dan ingin istirahat setelah pulang dari Kairo.
"Abi, Hasan pamit ke kamar dulu ya mau istirahat,Abi sama ummah jangan lupa istirahat juga jangan sampai kecapean".ucap Hasan kepada Ummah dan Abi nya.
"sen,lu ikut gw ke bentar ada yang mau gw omongin". • • • • • "Ada apa nyuruh gw kesini?"ucap Husain to the point
"huffft,Lo merasa gak sih kalau ada yang ngawasin area pondok pesantren ini?"
"engga tuh,aman aman aja emang kenapa?"
"gw lihat tadi ada orang yang pake baju serba hitam sama kain penutup muka di dalam 2 mobil hitam yang sepertinya itu sedang mengawasi pondok pesantren ini".jawab Hasan dengan raut wajah serius.
"Apa?! beneran Lo?jangan ngadi ngadi Lo gak lucu!"kini pun Husain tertawa seolah apa yang dikatakan Hasan hanyalah becanda.
"Gw serius Husain,nih gw lagi ga becanda ya!mereka seperti tengah mencari seseorang di dalam pesantren ini!"jawab Hasan dengan wajah serius yang membuat tawa Husain berhenti dan kembali memasang wajah serius.
"cewe tadi siapa?kok bisa tiba tiba ada disini?"tanya Hasan kepada Husain.
"Syaqilla,awalnya dia minta tolong sama gw karena di kejar sekelompok preman dan mereka semua pakai baju serba hitam.jadi ya gw selamatin dialah dengan gw bawa kesini".
Hasan mengangkat satu alisnya setelah mendengar cerita dari Husain.
"Jangan jangan,orang orang yang mengawasi pesantren ini,sedang mencari seseorang yang ternyata itu Syaqilla? Serius bro gak lucu!"
"ya iya ini emang ga lucu!tapi ya mana mungkin lah mereka nyari Syaqilla?buat apa coba,tapi gw gatau sih soalnya gw gatau identitasnya"
"ya Lo tanya kek,masa lu yang bawa dia kesini gatau identitasnya?gimana sih Lo!"jawab Hasan sedikit kesal dengan adiknya.
"Ngapain!ga penting juga,tapi kok semenjak kehadiran dia,gw kek ga asing gitu seolah olah gw udah kenal banget sama dia.tapi dia siapa coba?!"jawab Husain sambil berfikir.
"Emang nama panjangnya siapa?"kini Hasan bertanya kepada Husain sambil bersedekap dada.
"Syaqilla Dwi Aurellia"jawab Husain sambil bersandar menyandarkan diri di sofa.
"itu kan nama sahabat Lo waktu kecil!emang Lo gak inget sama nama panjangnya?Aqilla bro,anak dari MOREO MAXWEL COSENTINO. seorang mafia kejam yang banyak di takuti oleh orang manapun!"
Husain yang kaget pun langsung berdiri dari duduknya saat mendengar ucapan dari Hasan.
"Aqilla?"jawab Husain sambil menaikkan satu alisnya.
"Serius Lo?tapi kok dia bisa disini?!seharusnya kan dia berada di turki"jawab Husain dengan nada sedikit ketus.
"ck!Lo bodoh atau gimana si?yahkan siapa tau dia udah balik ke Indonesia tapi Lo ga tau".
"Tapi kalau dia Aqilla,kok dia ga inget sama gw?"
"astaga!kan dulu kalian masih kecil banget pastinya yah dia lupa lah!"jawab Hasan yang mulai kesal dengan adiknya.
Husain pun tersenyum kecut setelah mendengar ucapan dari Hasan.
"Gw kira gw ga bakal bisa bertemu lagi sama dia, tapi kini takdir yang mempertemukan gw sama Syaqilla tapi tidak dengan ingatan".ucap Husain sambil tersenyum miring.
"Tapi bagaimana dengan ayahnya?apa dia tau kalau Aqilla ada disini?kalau dia sampai tau Aqilla ada disini,pastinya nanti situasi pesantren ini kacau sen.ini ga bisa di biarin apa lagi dulu Abi bertengkar dengan ayahnya karena hal kecil".
"Jadi gw harus apa?!"jawab Husain pasrah.
"Lo bersikap seolah ga ingat sama Aqilla dan berbuat seperti biasanya.gw akan terus pantau situasi di pesantren ini.dan jangan kasih tau Abi sama ummah.gw takut nanti mereka kepikiran".
"Oke".jawab Husain dengan anggukan lalu keluar dari kamar Hasan.
Tanpa mereka sadari,ada seseorang yang diam diam mendengar percakapan mereka.
"Ternyata kamu adalah Husain sahabat kecil aku?!".ucapnya menahan tangis dan langsung pergi karena merasa ada yang mau keluar dari kamar ini. • • • • • hemm,siapa ya yang dengar percapakan antara Hasan dan Husain?ada yang tau gak?.Husain nya juga udah tau tuh kalau Syaqilla ternyata sahabat kecilnya. setelah ini,apa yang terjadi sama mereka ya?
