Kamu akan lelah terus, jika dalam
hidup ini terus berusaha
memiliki yang tidak pernah
tertulis menjadi milikmu..— Ustadzah Halimah Alaydrus
•
•
•Kini suasana pondok terlihat sepi karena memang di hari minggu tidak ada kegiatan belajar para santri selain mengaji.
Terlihat seorang gadis yang sedang mengelilingi pondok dengan beralasan untuk menghilangkan rasa bosannya.
Di saat ia sedang asik berjalan,pandangannya tak sengaja melihat sosok yang ingin di hindarinya.
Saat seseorang itu tersadar bahwa orang yang menatapnya itu seperti menghindar,dia pun mengikuti kemana orang itu pergi.
"ngapain Lo ngikutin gw?!"ucap Syaqilla saat orang yang di hindarinya itu malah mengikuti nya.
"engga tuh,siapa juga yang ngikutin,orang aku mau kesana tuh"balas Husain santai sambil menunjuk sebuah taman yang terletak di pondok.
"tuh kan lo ngikutin aja,orang gw juga mau ke taman!"
"dih,yaudah terserah!"jawab Husain santai sambil berjalan meninggalkan Syaqilla yang tengah kesal.
"ih ga jelas banget sumpah!"ucapnya ketus sambil berjalan mengikuti Husain ke taman tersebut.
Saat tiba di taman,Husain pun duduk di sebuah ayunan sambil melihat sekilas ke Syaqilla yang berjalan menghampirinya.
Syaqilla pun sampai dan juga ikut duduk di ayunan berbeda dengan Husain,sambil memperhatikan Husain yang sedang melamun ntah memikirkan apa.
"woi,jangan melamun masih siang ini kan ga lucu kalau Lo kerasukan siang bolong kaya gini".
Husain pun hanya mengalihkan pandangannya sebentar ke arah Syaqilla setelah itu dia kembali menatap ke tanaman dandelion yang tumbuh di taman.
"ih di bilangin juga!".jawabnya kesal lantaran kalimatnya tidak di balas.
Suasana kembali sunyi.tidak ada lagi yang membuka suara.kini keduanya sibuk dengan pemikiran masing masing.
"qilla..."
Seperti tidak asing dengan nama panggilan itu Syaqilla pun beralih menatap seseorang yang memanggil namanya.
"kamu...Aqilla kan?yah.. sahabat di waktu aku kecil, sahabat yang selalu bersama hingga di pisahkan oleh keadaan.."ucap Husain masih dengan posisinya yaitu menatap dandelion yang berguguran oleh terpaan angin.
Syaqilla beralih menatap Husain yang masih sama di posisinya.
"hah?lo ngomong apaan dah nama gw Syaqilla bukan Aqilla. terus Lo bilang gw sahabat lo? seingat gw,gaada tuh gw sahabatan sama cowo pas kecil".jawabnya yang langsung mendapat tatapan sendu dari Husain namun tatapan sendu itu tidak terlalu terlihat karena wajah datarnya.
Husain pun tersenyum kecut karena sahabat nya ini tidak mengenalinya sama sekali padahal sudah lama dia merindukan Aqilla nya.
"lupakan"jawabnya lalu pergi meninggalkan Syaqilla yang masih menatapnya.
"yah,aku juga merindukanmu Husen. andai kamu tau itu".ucapnya tersenyum sambil menatap sendu punggung seseorang itu yang sudah menjauh.
~~
Hallo readers,gimana part ini? baru update lagi nih,sorry jarang update soalnya sibuk sama kegiatan sekolah. aku usahain sering" update lagi deh hehe.
jangan lupa vomen kalau suka bagian part ini.💕WED,12 JAN 2022
15:30 PM
KAMU SEDANG MEMBACA
based on our love story
RomanceDuhai wanita yang tawa dan tangisku adalah tentangnya! Duhai wanita yang membuat bulanku menjadi wajahnya! Aku terpelik melihat bagaimana takdir membuat jarak antara kita berdua... Bila Tuhan tidak menakdirkan kita untuk bersama... Aku tetap bersyuk...