Part 17

79 4 0
                                    

Happy reading~

Huhu maafkan diriku yang jarang update hiks srott sebenernya nih book udah part 20 an tapi malah terbengkalai, mulai sekarang bakal rajin aku up!!




"Ck biasanya kan ga pernah ke kunci,  KAKAK!!" Teriak Laysha sambil menggedor-gedor pintu kamarnya.

Dan akhirnya terbuka menampilkan Yuta yang telanjang dada dengan wajah berkeringatnya.

"Apasih dek, kakak lagi tidur" ucap Yuta sambil mengusap-ngusap matanya.

"Dih mana ada tidur keringetan kayak gitu, kenapa ga dikamarnya sendiri sih? Itu adek baru ganti spreinya tadi pagi!!"

Yuta menatap Jisung, sedangkan Jisung hanya diam menatap Laysha dan Yuta bergantian.

"Dek" tegur Yuta.

"Apasih kak?!"

"Sana ke kamar kakak aja"

"Tapi adek mau ganti baju kak" rengek Laysha.

"Iya-iya kakak ambilin yah"

"Ngga! Malu ih masa' kakak ambilin dalemannya juga!"

Jisung menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal, sepertinya dia jadi nyamuk disini.

"Ngga Jeni yang ambilin, bentar" Yuta menutup pintunya, Laysha hanya berdecih sambil berkacak pinggang.

Beberapa menit kemudian, Yuta membuka pintu dan menyodorkan baju Laysha.

"Udah sana dikamar kakak, jangan gangguin kakak"

"Ck! masih sore juga, ayo Ji" Laysha menarik Jisung ke kamar sebelah, yaitu kamar Yuta.

"Bentar yah aku mandi dulu"

"Cepetan yah"

"Iya Icungg" Laysha mencium pipi Jisung lalu masuk ke kamar mandi.

"Anjir gue laper banget, tidur dulu aja deh" Jisung merebahkan tubuhnya yang lelah diranjang Yuta.

20 menit kemudian Laysha keluar dari kamar mandi dengan keadaan rapi.

"Lah kok tidur?"

Laysha duduk disamping Jisung lalu mengusap pipi dan mencium hidung mancungnya. Membuat Jisung terbangun.

"Eh kok bangun?"

"Laper sayanggg" rengek Jisung dengan suara seraknya.

"Ayo aku masakin"

"Kuyy" Jisung mencium pipi Laysha lalu mengajaknya keluar dari kamar Yuta.

Di dapur Jisung meminta dimasakkan mie saja dengan telur mata sapi. Laysha sedang memasak telurnya sedangkan airnya sudah mendidih.

"Ji! Mie nya masukin ke panci" perintah Laysha.

Jisung mencoba membuka penutup pancinya.

"Eh itu panas Ji!"

"Awhh kenapa baru bilang sih argh panas" Jisung sudah terlanjur memegangnya tadi jadi tangannya kepanasan.

"Ututuu paboya jinjja" ejek Laysha sambil mencium jari-jari Jisung yang memerah.

"Jahat banget dibilang pabo"

"Tuh pakek lap sayang"

Jisung malah mengelap penutup pancinya membuat Laysha tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa sih sayang? Bukannya ini bikin penutup pancinya cepet dingin yah?" Tanya Jisung sambil terus mengelap penutup pancinya.

"Mau sampek besok juga ga bakalan dingin sayangg" Laysha sudah selesai menggoreng telurnya, kini beralih pada mienya.

[Revisi] Terpaksa Tampan | Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang