Girl You Know I Want (songfic)

23 2 2
                                    

Notes:
Baca sambil puter lagu yg ada di media boleh banget 👍 Mari kita mulai!

-

03.27 AM

Jam digital di nakas samping tempat tidur Senja menunjukkan sederetan angka. Masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas, apalagi di hari santai seperti Hari Minggu ini. Namun Senja terpaksa harus bangun dari tidur cantiknya karena panggilan alam.

Setelah menyelesaikan urusannya di kamar mandi, Senja pun kembali ke kamarnya karena mendengar beberapa pesan masuk di ponselnya. Siapa yang mengiriminya pesan di pagi buta begini?

[Kala🐶]
Boleh kesana nggak?
Eh ga jadi deh, udah tidur pasti
Good night or maybe good morning kalau kamu bacanya pagi❤

Senja memutuskan untuk menelepon kekasihnya itu setelah membaca pesan yang baru ia terima.

"Hai, Kal."

"... "

"Iya kebangun habis dari kamar mandi. Kesini aja gapapa."

"... "

"Iya. Hati-hati dijalan. Love you too."

Senja pun mengakhir panggilan telepon mereka. Ia keluar dari kamarnya dan menunggu kedatangan Kala sambil memainkan ponselnya di ruang tengah.

"Bip bip bip bip bip bip- cklek!" Pintu apartemen kecil Senja terbuka. Tentu saja itu Kala karena ia sudah tau password pintu apartemen dari Senja.

"Baru kelar latihan?" Tanya Senja sambil berjalan menghampiri Kala yang sedang melepaskan sepatunya lalu meletakkannya di rak.

"Iya. Capek." Jawab Kala yang langsung menghambur memeluk tubuh kekasihnya yang mungil.

"You did great, Kala. Sekarang waktunya istirahat." Kata Senja membalas pelukan Kala walau sedikit kesulitan karena tas gitar yang berada di punggung Kala.

Beberapa menit kemudian mereka berdua melepaskan pelukan mereka karena Kala sudah tidak kuat lagi berdiri. Tubuhnya benar-benar butuh diistirahatkan dan matanya juga sudah sangat berat. Mereka berdua berjalan ke ruang tamu. Kala segera meletakkan tas gitarnya di single sofa dan menghempaskan tubuhnya di sofa panjang.

Sementara Kala mencari posisi yang nyaman untuk tidur di sofa, Senja membetulkan letak tas gitar milik Kala yang hampir terjatuh karena pemiliknya menaruh dengan sembarangan. Kalau dalam kondisi sadar, tidak mungkin Kala berbuat sembrono pada pacar keduanya seperti itu. Sepertinya Kala benar-benar sudah sangat mengantuk hingga meletakkan gitarnya asal.

"Hei, dilepas dulu jaketnya." Kata Senja melihat Kala yang mulai terlelap dengan jaket kulit hitam yang masih melekat di tubuhnya. Melihat tidak ada respon, Senja pun bergerak untuk membantu Kala melepas jaketnya agar Kala bisa tidur dengan lebih nyaman. Untung saja Kala kooperatif dan memudahkan pekerjaan Senja. Senja pun meletakkan jaket Kala di dekat tas gitarnya.

Senja beranjak ke kamar untuk mengambil selimut dan bantal. Ia pun menyelimuti tubuh Kala yang sebenernya terlalu tinggi untuk tidur di sofanya hingga mengharuskannya menekuk kakinya. Tak lupa ia juga memasangkan bantal agar leher Kala tidak sakit saat bangun nanti.

"Nggak mau tidur di kamar aja kah?" Tanya Senja sambil duduk di karpet menghadap ke arah Kala.

"Hmmm... " Gumam Kala. Senja tersenyum melihat kelakuan Kala yang sepertinya benar-benar sudah terlalu lelah untuk berpikir dan bergerak. Tangannya bergerak mengelus rambut gelap ikal milik Kala yang sudah mulai panjang.

Kala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang