part. 8

9 3 0
                                    

Karena Cinta.

"Terimakasih atas bantuanmu, Kai". Ucap Chanyeol.

" Tidak masalah".

Chanyeol dan Kai keluar dari ruang Apartemen Baekhyun.

Di sisi lain...

Woohyun dan sungkyu telah berdiri di depan taman tersebut.

Sungguh sungkyu sudah tersenyum sebanyak apa dan sesering apa.

Sungkyu sangat senang jika hidupnya bisa bebas meskipun hanya tinggal satu penguntit dan sekarang penguntit itu telah menjadi kekasihnya.

Sungkyu sendiri saja tidak tau ngengapa dirinya bisa saja terus menurut kepada Woohyun.

Rasanya sangat sulit mengabaikan sikap manis itu.

"Sayang!". Itu sura Woohyun.

Sungkyu hanya terdiam, woohyun pikir sepertinya sedang melamun.

Dan mencoba memanggilnya kembali dengan nada lembutnya..

" Gyu sayang".

"Ne, Hyunie". Sungkyu seketika tersentak.

" Apa yang kau pikiran?". Woohyun.

"Aku tidak memikirkan apapun". Sungkyu.

" Apa kau serius?".ucap Woohyun sekali lagi.

"Ne.. ". Jawab sungkyu kikuk.

"Apa kau bosan, bersamaku sekarang". Woohyun.

Sungkyu menyelenggarakan kepalanya keras.

" Andwae". Rengek Sungkyu.

"We.. Sayang". Tanya Woohyun dengan lembutnya.

" Aku hanya sedikit khawatir saja". Guma sungkyu.

"Apa yang membuatmu khawatir, cantik". Woohyun mengelus suari Carmel Sungkyu dengan lembut.

" Hyun, aku tidak cantik tapi aku ini tampan". Tegas Sungkyu lalu mengerucutkan bibirnya kesal.

"Bo, benarkah". Woohyun hanya pura-pura terkejut dengan apa yang di katakan kekasihnya baru saja.

" Sudahlah, diam aku tidak ingin bercerita lagi.. Moodku buruk".

"Ayo pulang saja". Sungkyu menarik Woohyun untuk meningkatkan Taman tersebut.

Namun tubuh Woohyun sasa sekali tidak berpindah sedikitpun.

Sungkyu kesal karena Woohyun tidak bergerak apa selemah itu dirinya sehingga mereka tubuh Woohyun saja rasanya ingin mati.

" Cepat, hyun". Bentak Sungkyu yang mulai merajuk seperti anak kecil.

"Tapi kita baru saja tiba... ". Ucap Woohyun.

" Aku tidak perduli huaaa". Sungkyu mulai berteriak di depan Woohyun.

Woohyun melihat sekelilingnya. Hari ini sangat banyak orang dan sungguh memalukan baginya jika sungkyu terus seperti ini.

"Baiklah ayo pergi". Woohyun menarik sungkyu naik ke gendongannya, gendongan bak koala. Sungkyu terkejut sedetik itu pula. Sungkyu hanya bisa terdiam.

Woohyun membawa Sungkyu masuk kedalam Mobilnya kembali.

Mendudukkan Remaja manis itu dengan hati-hati.

Woohyun berjalan kearah tempat duduknya di tempat duduk kemudi setelah menutup pintu.

Woohyun memasang sabut pengamanannya lalu menatap Kekasihnya yang sedari tadi hanya terdiam sesekali mengejabkan mata sipitnya.

"Ingin pulang?". Tanya Woohyun.

" Hem.. ". Sungkyu hanya berdeham lalu menganggukan kepalanya lucu.

Woohyun mengerutkan dahinya.

Tidak seperti biasanya pikir Woohyun.

Woohyun memutar otaknya udah berpikir sejenak.

Sampai suatu ide muncul di otaknya dan...

Chup..

Woohyun mencium pipi gembil sungkyu sekilas lantas Sungkyu yang sedari tadi melamun seketika berubah..

"Hyun... ". Rengek sungkyu.

Hem seperti inilah Sungkyu yang sebenarnya pikir Woohyun.

" Ne". Woohyun hanya menanggapi dengan satu kata.

"Jangan menciumku sembarangan". Protes Sungkyu.

" Memangnya mengapa, kau sudah menjadi milikku dan aku pantas untuk mendapatkan itu". Guma Woohyun tampa meresa bersalah.

"Andwae aku tidak rela". Cicit sungkyu kembali.

Woohyun tahu jika di teruskan anak kecil ini pasti akan terus men rengek dan meminta pertanggung jawaban.

" Ne, baiklah aku minta maaf". Sungkyu pun kembali kedalam posisi diamnya.

Woohyun kembali bingung. Namun meskipun begitu iya tidak ingin membuka suara kembali biarkan saja diam lalu kembali ke kediaman keluarga.

Karena Cinta.

Tbc.

Karena Cinta [On] Campuran. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang