Karena Cinta.
Ku menundukan tubuh ku di ruang tamu apartemen ku.
Lelah itu yang kurasakan.
Seharian berkutat di dapur akhirnya selesai juga.
"Puyuh sangat lelah". Ku melenglapi wajah ku yang sedikit berkeringat dengan tangan kakan ku.
Ku berjalan malas menuju kamar ku tuk bersiap2.
25 menit berlalu mandi dan berpakaian kini ku selesai dengan kaus putih polos dan celana jins panjang.
Ku mengalihkan pandangan ku kearah jam dinding berada.
12 : 02 KST (itu lah sekira jamnya 😂😂 abaikan)
Ceklek
"Apa mungkin itu Chanie lu? Dia susah datang?"
Ku berlari berhamburan memeluk tubuh tinggi Chanyeol sangat lama.
Ceklek
Pintu terbuka ku mengalihkan pandangan ku kerah pintu begitu terkejutnya aku saat berasa yang ku peluk sekarang adalah bukan Chanyeol kuendorong peria asing itu dan menatapnya sinis pria itu hanya tersenyum kearah ku.
Ku berlari kecil menuju Chanyeol.
Chanyeol hanya membuang muka.
Lalu ia berlalu melewati tubuh ku
Plak
Ku mebalikan badan ku setelah ku mendengan seseorang desang menaoar dan ternyata itu Chanyeol.
"Berani sekali kau menampar ku". Laki-laki asing itu marah dan sekali-kali menatap ku sinis.
"Untuk apa kau memeluknya? Aku meminta mu tuk masuk duluan tuk bertemu dan saling kenal tapi kenapa kaualah memeluknya mesra?". Chanyeol memarahi orang itu sehingga senyum ku mengembang namun..
"Dan kau kenapa membalasnya?". Chanyeol menatap ku tajam seketika senyum ku memudar dan menatap sayup Chanyeol.
Aku hanya diam dan menatapnya sayup mencari jawaban sendiri atas perasaan nya.
"Jawab aku Baek kau ini kekasih ku atau apa kenapa kau mengkhianati Baek? Jika kau ingin putus kenapa tidak kau putuskan aku saja dari kemarin-kemarin tanpa ada melihat mu bersamanya Baek". Tanya Chanyeol lirih.
"Chanie kau salah paham. itu benar-benar tidak benar percayalah". Elak ku dengan air mata yang mengalir
"Drama sekali. Lagi pula bukan aku yang memeluknya melainkan dirinya yang duluan memeluk ku". Ucap orang itu dan membuat Chanyeol memanas.
"aku tidak tau jika itu bukan kau Chanie". Ku menggenggam tangan Chanyeol erat.
"Menjauh dari ku kau menjijikkan". Chanyeol menghempas kan kedua tangan ku kasar lalu berjalan pergi keluar.
"Maaf". Pria itu juga pergi.
Ku medudukan diri ku di ruang tamu itu aku menangis mengapa Chanyeol begitu marah?
aku harus menjelaskan ini aku tidak ingin dia memutuskan aku begitu saja.
Karena Cinta.
Ku beralih tuk kembali ruang tamu setelah selesai mengganti baju ku dengan pakaian yang lebih tertutup lagi kaos merah muda dengan gambar hati di padu jims panjang warna hitam.
"Hyun aku sudah siap? Hyun..". ku berteriak memanggil Woohyun dari ruang tamu.
"Hai".
Lihatlah Woohyun turun dengan pakaian yang sama seperti ku tapi dirinya memaki jaket kain panjang.
(klo aktor pulang sih Almameter 😂😂 klo kalian aktor gk tau ya?)."Hyun".
"Why? Kajja"
"He ne. Kajja?". Woohyun menggenggam tangan ku menuju mobil pribadinya.
Di sisi lain setelah kepergian WooGyu.
"Mereka sangat cocok Hyung". Guma Dongwoo kepada Hoya lalu di 'iya' kan oleh Sungjong
"Ne, kau benar sekali". Timpa Sungjong.
Hoya yang mendengar itu hanya mengaukan kepalanya 'setujui'.
Baek to WooGyu.
"Kemana?". Tanya woohyun yang tersenyum manis
Sungkyu memalingkan wajahnya menatap Woohyun ia Tersenyum.
"Taman bermain"
"Ne, kajja"
Karena Cinta.
TBC.
Momen Woogyu di part berikutnya tunggu ya 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Cinta [On] Campuran.
Fanfiction"Tuhan telah menghidupkan cinta di dalam diri seorang?" "Tuhan tak memandang rendah seseorang?" "Tuhan hanya menciptakan ku dan kau untuk takdir?" "Takdir yg tak dapat di pisahkan dan itu karena cinta." "ya cinta??"