1.

1.7K 109 71
                                    

Ingatlah ingattt, wahai sahabatt
Abimana = Namjoon
Aska = Seokjin
Raden = Jungkook
Anggun = Taehyung
Alan = Jimin
Kala = Yoongi
Javas = Hoseok 
Nanda = Ren
****
Sebuah komplek perumahan yang sebenarnya tidak bisa dibilang sangat elit, tapi juga tidak sederhana karna rata-rata pendapatan para penghuninya sangat banyak jadi tidak bisa dibilang miskin tapi untuk sangat kaya juga tidak.

Komplek itu terlihat sangat bersih dengan banyaknya rumah tinggi dan besar yang memiliki halaman sangat luas, entah halaman depan atau belakang.

Karna sudah terlalu lama tinggal dilingkungan yang sama membuat orang-orang yang tinggal disana jadi bersahabat, apalagi kegiatan-kegiatan yang sering mereka lakukan makin menambah erat, salah satunya adalah arisan setiap bulan.

Aska Daniswara, duda anak satu yang bisa dibilang baru dilingkungan komplek itu karna baru pindah 2 tahun yang lalu, namun karna ia yang sangat mudah bergaul membuatnya dikenal banyak orang dengan gampang.

Apalagi keluarga didepan  rumahnya milik keluarga Syahreza, ia sangat disambut dengan baik oleh mereka, sampai rasa sungkan atau malu sudah tidak ada malah lebih ke keluarga.

Aska tengah membuka pintu rumah besar berwarna gelap milik keluarga Syahreza sambil membawa kue dari tokonya, karna Amelia si pemilik rumah memesan kue untuk arisan nanti sore.

"Mba?? Ini kuenya." Ia tidak bermaksud tidak sopan karna langsung menyelonong masuk begitu saja, tapi karna sudah terbiasa, mereka sudah sangat dekat.

Aska meletakan kue-kue itu diatas meja dapur, sedikit menatanya sampai tiba-tiba sebuah lengan yang besuhu sangat panas menyenggol lengannya.

"Eh?" Ia terkesiap melihat seorang pria tampan yang telanjang dada memperlihatkan badan kekar yang sangat bagus tak lupa lukisan permanen berupa salur yang menjalar dari pundak sampai pinggulnya, terlihat sangat gagah dan mempesona.

Suara tertutupnya pintu kulkas membangunkan Aska dari imajinasi liarnya karna tubuh yang telanjang dada itu sungguh meminta jari-jarinya berlari, meremas, membelai dengan begitu lembut.

"Eh?! Kamu sakit? Lenganmu panas banget." Kembali sadar dari imajinasi liar dan langsung menahan lengan kekar itu saat mulai beranjak, telapak tangannya pun dapat merasakan panas yang begitu hebat dapat ia tebak bahwa pria seksi ini sedang demam.

Rasa kaget Aska kembali menyerangnya saat pria seksi ini tiba-tiba menyandarkan dahi yang sangat panas itu pada pundak Aska, tentu saja tubuhnya menegang hebat dengan pelototan mata yang tak bisa ia sembunyikan.

Hasrat ingin mengelus punggung kekar yang lagi-lagi terlukis lukisan permanen dengan ukuran sangat besar itu membara begitu saja, kedua tangannya sudah terangkat untuk membelai lembut tapi terhenti karna umpatan tiba-tiba dari si pria seksi.

"Sakit kepala sialan!" Umpatan dengan suara berat yang terdengar begitu seksi ditelinga Aska yang lagi-lagi malah berimajinasi sangat liar seperti mendengar suara itu saat mereka tengah beraktivitas diatas kasur, saling menggeram pasti suara si pria seksi ini akan terdengar menggelitik ditelinganya.

Pria seksi itu mulai memundurkan badannya lalu beranjak pergi meninggalkan Aska yang baru sadar dari imajinasi kotornya, langsung bergerak cepat menghampiri guna mengambil kaleng soda yang digenggam oleh tangan bersuhu panas itu.

"Kamu sakit, harusnya minum air putih bukan malah soda!" Mengambil dengan kasar sampai membuat pria itu mendengus dan membalikkan badannya dengan raut wajah datar namun matanya menyorot tajam.

"Apa pedulimu?" Mengangkat dagu dengan sombongnya lalu merebut tak kalah kasar kaleng soda miliknya, kembali berbalik untuk melangkah menuju kamarnya.

Jodoh (BTS) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang