Ingetttt yaaaaaa!!!
Abimana Syahreza = Namjoon
Aska Daniswara = Seokjin
Raden Budi Utomo = Jungkook
Anggun Sangga G = Taehyung
Alan Daniswara = Jimin
Kalanandra S = Yoongi
Javas Gumelar = Hoseok
Ananda Putra Perdana = Ren
Mbok lupa😭
****
Bodoh, tolol, goblok, semua kata yang memiliki arti hampir sama itu sangat cocok untuk disematkan ke Raden saat ini, pria tampan bertubuh gagah yang seharusnya sangat kuat kini malah meluruh duduk tak berdaya dengan telinga yang terus mendengar suara hina sampai dua jam lamanya.Ia harusnya pergi ke kamar mengambil dokumen perceraian, tanda tangan, lalu pergi meninggalkan, karna harga dirinya sudah diinjak tanpa sisa, namun nyatanya ia malah masih saja duduk termenung menyalahkan takdir bahkan Tuhannya.
Ia memang tidak begitu suci tapi ia yakin ia orang yang baik, tapi takdir yang diberikan padanya malah keterbalikan dari sifat baiknya, buruk, sangat buruk.
Raden orang yang kuat, ia tidak lemah tapi sekarang tangisnya malah tak kunjung reda, ia orang yang sabar tapi lagi-lagi sekarang ini hatinya dipenuhi amarah luar biasa.
Dua jam ia sudah duduk dengan tangis dan lamunan memaki semuanya, dari makian untuk dirinya, orangtua, takdir, bahkan Tuhan. Sampai akhirnya suara hina itu hilang, berhenti terdengar karna mereka kini sudah berjalan untuk pulang.
Raden menunduk, harga dirinya makin hancur jika mereka tahu ia tengah dipenuhi tangis pilu, suara kecupan selamat tinggal itu menggema tanpa malu.
Bahkan ada percakapan tak masuk akal dan begitu hina masuk ke dalam telinganya.
"Udah nikah tapi tubuh lo masih enak aja, besok kapan-kapan mungkin gue bakal bawa lima orang?" Suara berat dari seorang pria yang tidak Raden kenal itu terdengar sangat nyaring didalam telinganya.
"Sepuluh pun gue sanggup, boy!" Raden bisa mendengar dengan jelas bagaimana tawa mereka yang begitu menjijikan.
"Hey?! Kenapa kamu masih disini?" Pekik Anggun saat baru sadar bahwa sosok Raden itu masih ada dirumahnya padahal ia sudah mengusirnya.
"Why are you crying, boy?!! Hey!" Memang, Anggun memang bejat, ia jahat karna mempermainkan dan memanfaatkan tapi ia juga panik disaat Raden menangis dengan tubuh lesunya.
"Ssst, jangan menangis." Pinta Anggun yang kini sudah berjongkok didepan Raden hendak meraih rahang pria itu tapi ia lebih dulu melengoskan wajah tak mau disentuh.
"Oh? Saya bau sperma, yah? Sebentar saya mandi dulu, kamu udah tanda tangan dokumen perceraian? Belum? Nanti sekalian saya ambil, yah. Sudah jangan menangis, kamu orang baik, ngga cocok menangis buat saya, Raden." Anggun menepuk dua kali puncak kepala Raden meminta agar pria itu menyudahi tangisannya.
"Bitch!" Ujar Raden saat Anggun sudah pergi beberapa langkah darinya.
"I hear you, boy. Iya benar, saya pelacur, jalang, ya! Semua panggilan itu memang cocok buat saya, ngga masalah kamu mau panggil apa, saya ngga akan tersinggung tenang saja." Ia kembali melanjutkan langkahnya setelah membalas satu kata hinaan dari Raden untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh (BTS) [TAMAT]
FanfictionCerita tentang sekumpulan orang yang memiliki orang tua saling bersahabat kerena lingkungan rumah yang sangat dekat dalam satu komplek perumahan. WARNING!! BTS LOKAL!!! BXB!!! GAY!!! COWOKXCOWOK!! Namjin!! Kookv!! Minyoon!!! Hoseok x ???!!! 18+ Untu...